Selusin Bodyguard Berlari Mengawal Kim Jong-un yang Naik Limusin
A
A
A
HANOI - Pengamanan superketat pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un kembali jadi sorotan media ketika berada di Hanoi, Vietnam. Kim berada di kota itu untuk melakukan pertemuan puncak jilid kedua dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Sama seperti pertemuan pucak atau KTT pertama di Singapura, Kim Jong-un selalu dikawal ketat sekelompok bodyguard. Setidaknya selusin bodyguard berjas gelap terlihat berlari di samping mobil limusin yang ditumpangi pemimpin muda Korut itu.
Sama seperti KTT Singapura, KTT Hanoi pada Rabu hingga Kamis (28/2/2019) untuk membahas denuklirisasi semenanjung Korea.
Trump pada akhir tahun lalu mengatakan bahwa dia dan Kim "jatuh cinta", dan menjelang keberangkatannya untuk pertemuan kedua, Trump mengatakan bahwa dia dan Kim telah mengembangkan hubungan yang sangat baik.
"Hubungan ini adalah kekuatan pendorong tunggal terbesar dalam menciptakan hubungan yang lebih baik," kata Harry J. Kazianis, direktur Studi Korea di Center for the National Interest.
"Jelas, perlu ada landasan yang lebih kuat untuk dialog daripada Kim dan Trump," ujarnya.
"Bukan dua orang saja yang memiliki bahu yang cukup luas untuk menanggung beban masalah-masalah menantang yang tersebar selama 70 tahun," imbuh dia, dikutip Daily Mirror.
Trump telah bertemu Kim untuk percakapan singkat satu lawan satu pada Rabu malam dan diikuti dengan makan malam, ditemani oleh dua tamu dan penerjemah.
Mereka, pada hari ini dijadwalkan mengadakan pertemuan "bolak-balik".
Di KTT Singapura, mereka telah berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi dan perdamaian permanen di semenanjung Korea.
Sekadara diketahui, Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang sejak konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian. Dalam Perang Korea itu, Korea Selatan didukung oleh Amerika Serikat.
Kedua belah pihak kemungkinan akan merasakan tekanan untuk menyetujui langkah-langkah spesifik kali ini, sebuah langkah konkret yang akan diambil Korea Utara untuk menyerahkan senjata yang mengancam daratan AS. Sedangkan AS akan ditekan untuk menawarkan imbalan konkret kepada Pyongyang.
Sama seperti pertemuan pucak atau KTT pertama di Singapura, Kim Jong-un selalu dikawal ketat sekelompok bodyguard. Setidaknya selusin bodyguard berjas gelap terlihat berlari di samping mobil limusin yang ditumpangi pemimpin muda Korut itu.
Sama seperti KTT Singapura, KTT Hanoi pada Rabu hingga Kamis (28/2/2019) untuk membahas denuklirisasi semenanjung Korea.
Trump pada akhir tahun lalu mengatakan bahwa dia dan Kim "jatuh cinta", dan menjelang keberangkatannya untuk pertemuan kedua, Trump mengatakan bahwa dia dan Kim telah mengembangkan hubungan yang sangat baik.
"Hubungan ini adalah kekuatan pendorong tunggal terbesar dalam menciptakan hubungan yang lebih baik," kata Harry J. Kazianis, direktur Studi Korea di Center for the National Interest.
"Jelas, perlu ada landasan yang lebih kuat untuk dialog daripada Kim dan Trump," ujarnya.
"Bukan dua orang saja yang memiliki bahu yang cukup luas untuk menanggung beban masalah-masalah menantang yang tersebar selama 70 tahun," imbuh dia, dikutip Daily Mirror.
Trump telah bertemu Kim untuk percakapan singkat satu lawan satu pada Rabu malam dan diikuti dengan makan malam, ditemani oleh dua tamu dan penerjemah.
Mereka, pada hari ini dijadwalkan mengadakan pertemuan "bolak-balik".
Di KTT Singapura, mereka telah berjanji untuk bekerja menuju denuklirisasi dan perdamaian permanen di semenanjung Korea.
Sekadara diketahui, Korea Utara dan Korea Selatan secara teknis masih berperang sejak konflik 1950-1953 berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian. Dalam Perang Korea itu, Korea Selatan didukung oleh Amerika Serikat.
Kedua belah pihak kemungkinan akan merasakan tekanan untuk menyetujui langkah-langkah spesifik kali ini, sebuah langkah konkret yang akan diambil Korea Utara untuk menyerahkan senjata yang mengancam daratan AS. Sedangkan AS akan ditekan untuk menawarkan imbalan konkret kepada Pyongyang.
(mas)