Ingin Jajah Ruang Angkasa, Jeff Bezos Prediksi Bakal Muncul 1.000 Einstein

Selasa, 26 Februari 2019 - 09:49 WIB
Ingin Jajah Ruang Angkasa,...
Ingin Jajah Ruang Angkasa, Jeff Bezos Prediksi Bakal Muncul 1.000 Einstein
A A A
NEW YORK - Chief executive officer (CEO) Amazon berbagi mimpi visioner tentang masa depan umat manusia di ruang angkasa ketika berbicara di acara yang diselenggarakan oleh The Wings Club, sebuah grup penerbangan profesional. Dalam forum itu, Jeff Bezos mengungkap rencananya untuk mengkolonisasi atau menjajah ruang angkasa untuk kehidupan umat manusia.

Bos Amazon yang tercatat sebagai manusia terkaya di dunia ini mengatakan peradaban manusia akan jauh lebih dinamis ketika populasinya mencapai 1 triliun orang. Menurutnya, menjajah luar angkasa diperlukan untuk mencapai margin itu.

Miliarder Jeff Bezos mengisi kuliah 30 menit yang dimoderatori oleh Jeff Foust, seorang penulis dan staf senior di Space News.

"Tata surya dapat mendukung satu triliun manusia, dan kemudian kita akan memiliki 1.000 Mozart, dan 1.000 Einstein. Pikirkan betapa menakjubkan dan dinamisnya peradaban itu," katanya, berbicara di Yale Club di New York tentang perusahaan transportasi antariksa miliknya, Blue Origin.

"Jika kita akan memilikinya, kita harus pergi ke tata surya. Anda harus menangkap lebih banyak output Matahari, dan kita harus menggunakan semua sumber daya yang ada di luar angkasa, dalam hal mineral dan bukan hanya energi. Dan itu sangat bisa dilakukan, tetapi kita harus memulai," paparnya.

Bezos berbagi ambisinya untuk menjajah ruang dan menguraikan langkah pertama yang menurutnya perlu dilakukan. Dia mengakui bahwa dia tidak tahu semua langkah masa depan untuk kolonisasi luar angkasa, namun dia menggarisbawahi bahwa umat manusia perlu mengembangkan kendaraan peluncur berbiaya rendah, sangat dapat dioperasikan, dapat digunakan ulang sebagai langkah pertama.

Menurut Bezos, rencana besar apa pun untuk kolonisasi ruang angkasa harus melalui "gerbang" itu, untuk menciptakan moda murah yang diluncurkan berkali-kali.

"Itu langkah yang sangat mahal," katanya. "Itu sebabnya Blue Origin fokus pada hal itu. Itu bukan sesuatu yang akan dilakukan oleh dua anak di kamar asrama. Tapi saya benar-benar menginginkan kehidupan dan peradaban yang dinamis untuk cucu cucu kita. Tapi kita harus memulai," paparnya, dikutip Sputnik, Selasa (26/2/2019).

Blue Origin dari Bezos kini bersaing ketat dengan SpaceX milik Elon Musk dan Virgin Galactic karya Richard Branson. Musk, CEO SpaceX, berencana untuk mengirim roket Starship ke Mars pada 2022. Penerbangan iu hanya akan membawa kargo, tetapi untuk misi berawak dijadwalkan akan dilakukan pada 2024.

Tahun lalu, pesawat suborbital SpaceShipTwo Virgin Galactic VSS Unity terbang lebih tinggi dari yang pernah ada sebelumnya, melampaui 50 mil, yang dianggap Angkatan Udara Amerika Serikat sebagai batas ruang angkasa, dan menandai penerbangan berawak pertama ke luar angkasa dari tanah AS sejak 2011.Virgin dilaporkan bertujuan untuk membangun pariwisata ruang angkasa dengan biaya yang relatif rendah yaitu USD250.000 per kursi. Sejauh ini, hanya tujuh wisatawan antariksa yang berhasil mewujudkan impian mereka dengan membayar puluhan juta dolar untuk perjalanan mereka.

Baik Blue Origin maupun Virgin Galactic mengklaim penerbangan wisata antariksa akan tersedia pada akhir 2019.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0921 seconds (0.1#10.140)