Indonesia Jajaki Peluang Kerja Perawat di AS

Minggu, 24 Februari 2019 - 17:42 WIB
Indonesia Jajaki Peluang...
Indonesia Jajaki Peluang Kerja Perawat di AS
A A A
CHICAGO - Indonesia menjajaki peluang penempatan perawat di Amerika Serikat (AS). Penjajakan ini dilakukan saat Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Deputi Kerjasama Luar Negeri (KLN) dan Promosi, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Elia Rosalina Sunityo berkunjung ke Chicago dan Milwaukee.

Delegasi Indonesia terdiri dari wakil-wakil BNP2TKI, Kementerian Luar Negeri RI, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya melakukan kunjungan ke dua negara bagian AS itu pada pekan lalu.

“Perawat profesional lulusan Indonesia mempunyai kesempatan untuk bekerja di AS dan mempunyai daya saing yang tidak kalah dengan perawat dari negara lainnya, antara lain seperti Filipina dan India, untuk mengisi kekurangan tenaga perawat di sejumlah rumah sakit di berbagai negara bagian AS”, kata Elia seperti dikutip Sindonews dari siaran pers Konsulat Jenderal Indonesia di Chicago pada Minggu (24/2).

"Berdasarkan data yang kami peroleh dari KJRI Chicago, saat ini terdapat lebih dari 2.000 lowongan kerja bagi perawat yang memiliki berbagai spesialisasi di berbagai rumah sakit di 13 negara bagian di kawasan Midwest yang menjadi wilayah kerja KJRI Chicago, yaitu Illinois, Indiana Iowa, Kansas, Kentucky, Michigan, Minnesota, Missouri, Nebraska, North Dakota, Ohio, South Dakota dan Wisconsin," sambungnya.

Sementara itu, Konsul Jenderal Indonesia di Chicago, Rosmalawati Chalid menuturkan Agar dapat bekerja di AS, perawat lulusan Indonesia harus memiliki lisensi yng dikeluarkan oleh nursing board negara bagian setempat. Untuk mendapatkan lisensi dimaksud perawat lulusan Indonesia harus menjalani sejumlah ujian, antara lain yaitu lulus ujian National Council Licensure Exam atay NCLEX, memiliki pendidikan yang setara dengan perawat AS yang dibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan oleh Commission on Graduates of Foreign Nursing School atau CGFNS, lulus ujian TOEFL dan tidak memililiki catatan kriminal.

"Mereka yang lulus NCLEX akan dapat pula bekerja di Kanada dan Selandia Baru saat ini, dan menjelang akhir tahun 2019 akan dapat bekerja di Australia. Selama ini perawat lulusan Indonesia yang akan mengikuti ujian NCLEX harus datang ke negara yang memiliki pusat ujian NCLEX seperti Filipina. “Hasil kunjungan Delegasi Indonesia diharapkan akan dapat membawa hasil antara lain berupa pendirian pusat ujian NCLEX di Indonesia di masa yang akan datang," kata Rosmalawati.

Untuk penjajakan kemungkinan pendirian pusat ujian NCLEX di Indonesia dan kerjasama dengan lembaga pendidikan setempat untuk pelatihan NCLEX serta program magang di rumah sakit setempat, Delegasi Indonesia mengadakan pertemuan dengan David Benton, CEO National Council State Boards of Nursing (NCSBN), sebuah lembaga yang berwenang mengeluarkan ujian NCLEX yang berpusat di Chicago serta Presiden dan CEO CGFNS, Dr. Franklin Shaffer dan Jessica Baer, Acting Secretary of the Illinois Department of Financial and Professional Regulation (IDFPR) untuk melakukan kerjasama pendidikan NCLEX di Indonesia.

Selain itu Delegasi Indonesia juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah perguruan tinggi untuk penjajakan kerjasama pendidikan perawat untuk persiapan ujian NCLEX, yaitu School of Health Sciences Milwaukee Area Technical College, Milwaukee School of Engineering (MSOE) School of Nursing, University of Wisconsin-Milwaukee College of Nursing, Chamberlain University dan Columbia College. Delegasi juga melakukan kunjungan ke St. Ann Center for Intergenerational Care dan Ascension Columbia St. Maruy's Hospital di Milwaukee yang memiliki program magang bagi perawat.

“Hasil-hasil kunjungan akan segera ditindaklanjuti oleh sebuah tim yang beranggotakan unsur-unsur dari berbagai kementerian terkait, sehingga hasil-hasil kesepakatan yang dicapai dapat segera dilaksanakan," tukas Elia.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1303 seconds (0.1#10.140)