Para Warga Luxor Mesir Antre Cicipi Kopi Indonesia
A
A
A
KAIRO - Kopi asal Indonesia telah mendominasi pasar Mesir. Tidak mengherankan jika masyarakat negara itu sudah akrab dengan cita rasa kopi Nusantara.
Dalam acara "Hari Indonesia-Mesir" yang digelar di Luxor, sekitar 650 km dari Kairo, para warga setempat rela antre demi mencicipi kopi Indonesia.
Kegiatan kebudayaan dan perdagangan ini digelar di dua tempat, yakni Perpustakaan Umum dan Luxor Conference Hall, pada Selasa (19/2/2018). Acara yang digelar dari siang sampai malam hari itu terselenggara atas kerja sama KBRI Kairo dan Pemerintah Provinsi Luxor.
Ratusan warga Luxor yang menghadiri acara persahabatan RI-Mesir antusias mengikuti kegiatan tersebut. Selain pementasan kesenian, ada juga sejumlah stan yang memamerkan kerajinan dan produk dari kedua negara. Dari Indonesia, produk yang dipamerkan antara lain kopi, rempah, mi instan dan biskuit. Sedangkan dari Mesir, dipamerkan sejumlah kerajinan tangan warga Luxor. Bahkan, terdapat satu stan khusus yang menampilkan produk kreativitas yang dibuat anak-anak disabilitas.
Guna semakin memopulerkan produk Nusantara, KBRI Kairo mempersiapkan air panas agar pengunjung langsung dapat menyeduh kopi maupun mi instan. Akibatnya, banyak warga mengular antre ingin mencicipi produk Indonesia yang selalu terlihat selama kegiatan.
“Kopi Indonesia memang sangat khas, aromanya sangat lezat,” kata seorang warga Luxor, Mahmud, yang ikut antre.
Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi, dalam sambutannya, mengaku gembira dengan terlaksananya kegiatan kebudayaan RI-Mesir di Luxor. Selain terkenal sebagai "The World Greatest Open-Air Museum", Luxor kaya dengan peradaban sejarah Mesir kuno. Terlebih, Mesir juga memiliki arti istimewa karena tercatat sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Kegiatan ini tidak lepas dari upaya untuk memperkuat kerja sama Mesir dan Indonesia di bidang perdagangan dan kebudayaan,” kata Dubes Helmy, dalam keterangan tertulis yang diterim SINDOnews.com, Rabu (20/2/2019).
Dalam kegiatan tersebut, Indonesia menampilkan berbagai tarian Nusantara, antara lain Tari Enggang, Tari Piring, Batin Kemuning, Tari Ondel-ondel dan Tari Dara Juanti. Para penampil berasal dari tim tari Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Kairo dan tim tari Sanggar Gayatari Nusantara yang didatangkan Kementerian Pariwisata. Tidak lupa, fashion show yang mamerkan pakaian khas Nusantara ikut menyemarakkan suasana.
Sedangkan kesenian Mesir yang ditampilkan antara lain tari Tongkat, tari Rakyat Nubiyah, serta beberapa tarian dan nyanyian tradisional Mesir lainnya yang penuh dengan semangat nasionalisme.
Hadir dalam acara ini antara lain Atase Pendidikan dan Kebudayaan Dr Usman Syihab, Atase Perdagangan Irman Adi Purwanto Moefti serta Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kairo Musa Derek Sairwona. Tampak pula hadir Wakil Gubernur Provinsi Luxor Dr Muhammad Abdul Qadir dan Direktur Umum Perpustakaan Mesir Ridha Tayifi.
Belajar Pertanian Indonesia
Di tempat sama, Usman Syihab menambahkan kegiatan ini merupakan bagian dari safari kebudayaan Indonesia di sejumlah provinsi di Mesir. Menurutnya, kegiatan serupa penting untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Mesir sekaligus belajar dari budaya setempat. “Dengan program seperti ini, kita dapat membagun sikap keterbukaan dan saling menghargai terhadap perbedaan kebudayaan yang merupakan asas dalam membangun budaya damai dan perdamaian," kata Usman.
Di sela-sela kegiatan ‘Hari Indonesia-Mesir’, Dubes Helmy yang didampingi istri, Dwi Ria Latifa menyempatkan diri bertemu Gubernur Mustasyar Mustafa Alham di kantor Pemerintah Provinsi Luxor. Dalam pertemuan tersebut, Mustafa menyatakan keinginannya untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan Indonesia terutama di bidang pertanian dan industri. Dirinya mengaku mengikuti perkembangan kemajuan Indonesia di dua sektor tersebut.
“Kami tahu perekonomian Indonesia sangat maju. Karena itu, kami ingin bekerja sama dan belajar dari kesuksesan pertanian Indonesia,” kata Mustafa.
Dubes Helmy menyambut baik keinginan kerja sama pertanian tersebut. Apalagi, lanjut dia, KBRI Kairo
telah mengirim beberapa pemuda Mesir ke Indonesia untuk belajar mengolah eceng gondok menjadi barang bernilai ekonomis. “Indonesia selalu membuka kedua tangan untuk bekerja sama dengan Mesir dalam bidang apapun,“ ujar Dubes Helmy.
Dalam acara "Hari Indonesia-Mesir" yang digelar di Luxor, sekitar 650 km dari Kairo, para warga setempat rela antre demi mencicipi kopi Indonesia.
Kegiatan kebudayaan dan perdagangan ini digelar di dua tempat, yakni Perpustakaan Umum dan Luxor Conference Hall, pada Selasa (19/2/2018). Acara yang digelar dari siang sampai malam hari itu terselenggara atas kerja sama KBRI Kairo dan Pemerintah Provinsi Luxor.
Ratusan warga Luxor yang menghadiri acara persahabatan RI-Mesir antusias mengikuti kegiatan tersebut. Selain pementasan kesenian, ada juga sejumlah stan yang memamerkan kerajinan dan produk dari kedua negara. Dari Indonesia, produk yang dipamerkan antara lain kopi, rempah, mi instan dan biskuit. Sedangkan dari Mesir, dipamerkan sejumlah kerajinan tangan warga Luxor. Bahkan, terdapat satu stan khusus yang menampilkan produk kreativitas yang dibuat anak-anak disabilitas.
Guna semakin memopulerkan produk Nusantara, KBRI Kairo mempersiapkan air panas agar pengunjung langsung dapat menyeduh kopi maupun mi instan. Akibatnya, banyak warga mengular antre ingin mencicipi produk Indonesia yang selalu terlihat selama kegiatan.
“Kopi Indonesia memang sangat khas, aromanya sangat lezat,” kata seorang warga Luxor, Mahmud, yang ikut antre.
Duta Besar Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi, dalam sambutannya, mengaku gembira dengan terlaksananya kegiatan kebudayaan RI-Mesir di Luxor. Selain terkenal sebagai "The World Greatest Open-Air Museum", Luxor kaya dengan peradaban sejarah Mesir kuno. Terlebih, Mesir juga memiliki arti istimewa karena tercatat sebagai negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
“Kegiatan ini tidak lepas dari upaya untuk memperkuat kerja sama Mesir dan Indonesia di bidang perdagangan dan kebudayaan,” kata Dubes Helmy, dalam keterangan tertulis yang diterim SINDOnews.com, Rabu (20/2/2019).
Dalam kegiatan tersebut, Indonesia menampilkan berbagai tarian Nusantara, antara lain Tari Enggang, Tari Piring, Batin Kemuning, Tari Ondel-ondel dan Tari Dara Juanti. Para penampil berasal dari tim tari Pusat Kebudayaan Indonesia (Puskin) KBRI Kairo dan tim tari Sanggar Gayatari Nusantara yang didatangkan Kementerian Pariwisata. Tidak lupa, fashion show yang mamerkan pakaian khas Nusantara ikut menyemarakkan suasana.
Sedangkan kesenian Mesir yang ditampilkan antara lain tari Tongkat, tari Rakyat Nubiyah, serta beberapa tarian dan nyanyian tradisional Mesir lainnya yang penuh dengan semangat nasionalisme.
Hadir dalam acara ini antara lain Atase Pendidikan dan Kebudayaan Dr Usman Syihab, Atase Perdagangan Irman Adi Purwanto Moefti serta Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Kairo Musa Derek Sairwona. Tampak pula hadir Wakil Gubernur Provinsi Luxor Dr Muhammad Abdul Qadir dan Direktur Umum Perpustakaan Mesir Ridha Tayifi.
Belajar Pertanian Indonesia
Di tempat sama, Usman Syihab menambahkan kegiatan ini merupakan bagian dari safari kebudayaan Indonesia di sejumlah provinsi di Mesir. Menurutnya, kegiatan serupa penting untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada masyarakat Mesir sekaligus belajar dari budaya setempat. “Dengan program seperti ini, kita dapat membagun sikap keterbukaan dan saling menghargai terhadap perbedaan kebudayaan yang merupakan asas dalam membangun budaya damai dan perdamaian," kata Usman.
Di sela-sela kegiatan ‘Hari Indonesia-Mesir’, Dubes Helmy yang didampingi istri, Dwi Ria Latifa menyempatkan diri bertemu Gubernur Mustasyar Mustafa Alham di kantor Pemerintah Provinsi Luxor. Dalam pertemuan tersebut, Mustafa menyatakan keinginannya untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan Indonesia terutama di bidang pertanian dan industri. Dirinya mengaku mengikuti perkembangan kemajuan Indonesia di dua sektor tersebut.
“Kami tahu perekonomian Indonesia sangat maju. Karena itu, kami ingin bekerja sama dan belajar dari kesuksesan pertanian Indonesia,” kata Mustafa.
Dubes Helmy menyambut baik keinginan kerja sama pertanian tersebut. Apalagi, lanjut dia, KBRI Kairo
telah mengirim beberapa pemuda Mesir ke Indonesia untuk belajar mengolah eceng gondok menjadi barang bernilai ekonomis. “Indonesia selalu membuka kedua tangan untuk bekerja sama dengan Mesir dalam bidang apapun,“ ujar Dubes Helmy.
(mas)