Empat Tentara India Tewas dalam Perburuan Dalang Bom Bunuh Diri

Selasa, 19 Februari 2019 - 07:19 WIB
Empat Tentara India...
Empat Tentara India Tewas dalam Perburuan Dalang Bom Bunuh Diri
A A A
SRINAGAR - Empat tentara India tewas saat baku tembak dengan pejuang Kashmir dalam perburuan dalang serangan bom bunuh diri yang menewaskan lebih dari 40 polisi paramiliter India. Seorang warga sipil dilaporkan tewas setelah pertempuran yang diluncurkan tentara India di wilayah operasi tempur. India mengklaim dua dalang serangan bom bunuh yang dilaksanakan pada Kamis (15/2) lalu berhasil ditembak mati.

Ketegangan India dan Pakistan juga terus memanas setelah peristiwa bom bunuh diri tersebut. Islamabad menarik duta besarnya dari Delhi untuk konsultasi di tengah ketegangan. India juga menarik para diplomatnya dari Pakistan setelah serangan Kamis lalu. Pakistan telah membantah keterlibatan dalam serangan tersebut yang diklaim kelompok Jaish-e-Mohammad (JeM).

Melansir BBC, polisi mengatakan dua pejuang Kashmir terjebak di distrik Pulwama dan tewas dalam baku tembak kemarin. Baku tembak terdengar dan para petugas keamanan India meminta para penduduk lokal berdiam diri di rumah.

Polisi mengatakan kepada BBC Urdu bahwa mereka melakukan tembakan peringatan di sebuah rumah di Pinglena di mana para pejuang bersembunyi, tapi para pejuang tersebut membalas serangan. Dua tersangka yang menjadi dalang serangan bom tewas dalam baku tembak kemarin.

Melansir Reuters, dua orang tersebut merupakan warga Pakistan dan anggota JeM. Salah seorang pejuang yang tewas diidentifikasi bernama Abdul Rashid Gazi atau dikenal sebagai Kamran Bhai. “Perlawanan masih berlangsung dan pasukan keamanan sedang melaksanakan tugasnya,” demikian keterangan kepolisian di Kashmir dilansir Reuters.

Seorang petugas keamanan mengalami luka kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Empat tentara India juga tewas dalam pertempuran itu. Kemudian pemilik rumah dilaporkan tewas dalam baku tembak tersebut. Pasukan India telah mengepung Desa Pinglan di distrik Pulwama yang menjadi lokasi serangan bom bunuh diri.

Jam malam juga diberlakukan di sana. “Pasukan India memburu tersangka pengebom ke desa. Banyak warga sipil terjebak di rumah yang segera dievakuasi,” kata Mohammad Yunis, seorang jurnalis di Pulwama dilansir Reuters.

Polisi sedang mencari pelaku pengebom, yakni warga lokal Kashmir berusia 19 hingga 21 tahun. Pelaku menggunakan sebuah mobil yang diisi bahan peledak dan diledakkan dalam sebuah konvoi 78 bus mengangkut petugas keamanan India. Padahal konvoi itu dikawal ketat di Jalan Srinagar-Jammu yang berjarak 20 km dari ibu kota Kashmir, Srinagar.

Sementara itu, serangan Kamis lalu memicu protes anti-Pakistan di beberapa kota di India. Target kemarahan warga India terhadap mahasiswa dan pengusaha Kashmir. Warga Kashmir diminta agar selalu waspada di tengah laporan ancaman dan intimidasi sejak pekan lalu. Ada insiden di mana beberapa siswa dari Kashmir dipukuli di sebuah rumah di India Utara.

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang akan menghadapi pemilu Mei mendatang, mendapat tekanan domestik untuk menghukum Pakistan. Dia pun berjanji akan memberikan respons keras terhadap Pakistan. “Saya memberikan kebebasan kepada militer untuk menghadapi gerilyawan di perlintasan perbatasan,” katanya.

Baik India dan Pakistan mengklaim seluruh wilayah Kashmir, tetapi mereka hanya menguasai sebagian saja. Konflik yang berjalan selama beberapa dekade itu mengalami fluktuasi tidak menentu. Tapi, sejak serangan terbaru menjadi India berjanji akan melakukan aksi balas dendam. India mengisolasi Pakistan secara diplomatis.

India juga memberlakukan peningkatan bea masuk hingga 200% untuk barang dari Pakistan. Kemudian All India Cine Workers Association menyerukan larangan total bagi warga Pakistan di industri film. Sebelumnya, aktor dan aktris asal Pakistan juga dilarang bermain di Bollywood sejak serangan di Kashmir pada 2016 yang menewaskan 19 orang.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1197 seconds (0.1#10.140)