Jet-jet Tempur Jepang Cegat 4 Bomber Tu-95 dan 4 Su-35 Rusia
A
A
A
TOKYO - Sejumlah pesawat jet tempur Jepang dikerahkan untuk mencegat empat pesawat pembom (bomber) Tu-95MS Bear dan empat jet tempur Su-35S Flanker-E dalam insiden secara terpisah, hari Jumat. Rombongan pesawat pembom dan jet tempur Moskow diintersepsi ketika terbang di dekat pantai timur dan barat Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang dalam situs resminya yang dikutip Sabtu (16/2/2019) mengonfirmasi intersepsi tersebut.
"Melihat pola penerbangan dari pesawat Rusia, pesawat tempur Jepang yang terlibat sebagian besar berasal dari Kokudan (Air Wing) Utara II Angkatan Udara yang berbasis di Chitose yang terbang dengan F-15J/DJ Eagle. Tetapi, unit-unit lain juga terlibat," bunyi pernyataan kementerian tersebut, dikutip Scramble Magazine.
Sementara itu, Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia mengatakan kru Tu-95MS menghabiskan lebih dari 15 jam di udara dan melakukan pengisian bahan bakar pesawat. Kementerian Pertahanan Rusia juga mengonfirmasi bahwa dua pembom Tu-95MS dan pesawat-pesawat pengawalnya melakukan penerbangan rutin di atas Laut Jepang, Laut Okhotsk, dan Pasifik Barat pada 15 Februari. Kementerian itu tidak mengakui keberadaan dua pesawat pembom lainnya.
Penerbangan pada Jumat, 15 Februari, merupakan salah satu dari kehadiran pesawat-pesawat militer Rusia di dekat Jepang sejak Moskow melanjutkan patroli jarak jauh reguler di Asia Timur pada tahun 2014. Patroli digencarkan setelah hubungan diplomatik Rusia-Jepang memburuk sebagai imbas dari intervensi Rusia di Ukraina Timur.
Sumber-sumber terkait yang dikutip Scramble Magazine mengklaim hanya empat pesawat Rusia yang terlibat dalam insiden hari Jumat, yakni dua Tu-95MS Bear dan dua jet tempur Su-35S Flanker-E.
Pada 17 Januari lalu, sejumlah jet tempur Jepang dikerahkan ketika pesawat Ilyushin Il-38 "Dolphin" dan pesawat tempur anti-kapal selam Rusia patroli di atas Laut Jepang. Pada 16 Januari, Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) juga mengerahkan sejumlah pesawat jet tempur untuk mencegat dua pesawat tempur berkemampuan nuklir Sukhoi Su-24 di atas di Laut Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang dalam situs resminya yang dikutip Sabtu (16/2/2019) mengonfirmasi intersepsi tersebut.
"Melihat pola penerbangan dari pesawat Rusia, pesawat tempur Jepang yang terlibat sebagian besar berasal dari Kokudan (Air Wing) Utara II Angkatan Udara yang berbasis di Chitose yang terbang dengan F-15J/DJ Eagle. Tetapi, unit-unit lain juga terlibat," bunyi pernyataan kementerian tersebut, dikutip Scramble Magazine.
Sementara itu, Pusat Kontrol Pertahanan Nasional Rusia mengatakan kru Tu-95MS menghabiskan lebih dari 15 jam di udara dan melakukan pengisian bahan bakar pesawat. Kementerian Pertahanan Rusia juga mengonfirmasi bahwa dua pembom Tu-95MS dan pesawat-pesawat pengawalnya melakukan penerbangan rutin di atas Laut Jepang, Laut Okhotsk, dan Pasifik Barat pada 15 Februari. Kementerian itu tidak mengakui keberadaan dua pesawat pembom lainnya.
Penerbangan pada Jumat, 15 Februari, merupakan salah satu dari kehadiran pesawat-pesawat militer Rusia di dekat Jepang sejak Moskow melanjutkan patroli jarak jauh reguler di Asia Timur pada tahun 2014. Patroli digencarkan setelah hubungan diplomatik Rusia-Jepang memburuk sebagai imbas dari intervensi Rusia di Ukraina Timur.
Sumber-sumber terkait yang dikutip Scramble Magazine mengklaim hanya empat pesawat Rusia yang terlibat dalam insiden hari Jumat, yakni dua Tu-95MS Bear dan dua jet tempur Su-35S Flanker-E.
Pada 17 Januari lalu, sejumlah jet tempur Jepang dikerahkan ketika pesawat Ilyushin Il-38 "Dolphin" dan pesawat tempur anti-kapal selam Rusia patroli di atas Laut Jepang. Pada 16 Januari, Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF) juga mengerahkan sejumlah pesawat jet tempur untuk mencegat dua pesawat tempur berkemampuan nuklir Sukhoi Su-24 di atas di Laut Jepang.
(mas)