KBRI Bantu Polisi Malaysia Identifikasi Korban Mutilasi
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Indonesia mengungkapkan, Kedutaan Besar Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia membantu proses identifikasi korban mutilasi yang diduga kuat adalah warga negara Indonesia (WNI).
Dua korban mutilasi itu ditemukan di Distrik Sungai Buloh, Selangor, pada 24 Januari lalu. Korban tersebut adalah satu wanita dan satu pria ditemukan tanpa kaki serta kepala. Kepolisian Malaysia menduga korban dibunuh di lokasi lain dan jenazahnya dibuang ke sungai.
"KBRI Kuala Lumpur terus memberikan dukungan kepada Kepolisian Malaysia. Fokus dukungan saat ini adalah identifikasi korban, agar dapat dipastikan identitas serta kewarganegaraannya," kata Kemlu RI, dalam sebuah pernyataan yang diterima Sindonews pada Selasa (12/2).
"Dugaan bahwa kedua korban adalah WNI sejauh ini baru didasarkan pada pengaduan kehilangan kontak yang disampaikan oleh dua WNI kepada KBRI Kuala Lumpur setelah ditemukannya dua jenazah serta identifikasi visual," sambungnya.
KBRI, lanjut Kemlu RI, sudah membantu penyampaikan sampel DNA keluarga dan data sidik jari dan diharapkan proses identifikasi akan selesai dan disimpulkan segera.
"Betul sudah ada yang ditahan untuk dimintai keterangan, tetapi kepolisian Malaysia belum bisa membuat kesimpulan karena prosesnya masih berlangsung," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah media melaporkan bahwa salah satu korban diduga bernama Nuryanto, warga Baleendah, Kabupaten Bandung, dan satu korban wanita bernama Ai Munawaroh. Meski demikian, belum ada konfirmasi resmi dari otoritas terkait tentang identitas dua korban tersebut.
Kasus itu pun menjadi sorotan bagi media Malaysia. Menurut beberapa laporan, Nuryanto adalah warga Kampung Ciodeng, Kelurahan Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Dia merupakan pengusaha tekstil yang menjual produknya hingga Malaysia. Kepergian Nuryanto ke Malaysia disebut untuk urusan bisnis dan bertemu relasi di Malaysia.
Nuryanto dikabarkan berangkat ke Malaysia pada 17 Januari lalu. Maskapai Air Asia juga mendata bahwa dia seharusnya pulang pada 23 Januari, namun hingga 22 Januari nomor telepon selulernya tak bisa dihubungi.
Dua korban mutilasi itu ditemukan di Distrik Sungai Buloh, Selangor, pada 24 Januari lalu. Korban tersebut adalah satu wanita dan satu pria ditemukan tanpa kaki serta kepala. Kepolisian Malaysia menduga korban dibunuh di lokasi lain dan jenazahnya dibuang ke sungai.
"KBRI Kuala Lumpur terus memberikan dukungan kepada Kepolisian Malaysia. Fokus dukungan saat ini adalah identifikasi korban, agar dapat dipastikan identitas serta kewarganegaraannya," kata Kemlu RI, dalam sebuah pernyataan yang diterima Sindonews pada Selasa (12/2).
"Dugaan bahwa kedua korban adalah WNI sejauh ini baru didasarkan pada pengaduan kehilangan kontak yang disampaikan oleh dua WNI kepada KBRI Kuala Lumpur setelah ditemukannya dua jenazah serta identifikasi visual," sambungnya.
KBRI, lanjut Kemlu RI, sudah membantu penyampaikan sampel DNA keluarga dan data sidik jari dan diharapkan proses identifikasi akan selesai dan disimpulkan segera.
"Betul sudah ada yang ditahan untuk dimintai keterangan, tetapi kepolisian Malaysia belum bisa membuat kesimpulan karena prosesnya masih berlangsung," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah media melaporkan bahwa salah satu korban diduga bernama Nuryanto, warga Baleendah, Kabupaten Bandung, dan satu korban wanita bernama Ai Munawaroh. Meski demikian, belum ada konfirmasi resmi dari otoritas terkait tentang identitas dua korban tersebut.
Kasus itu pun menjadi sorotan bagi media Malaysia. Menurut beberapa laporan, Nuryanto adalah warga Kampung Ciodeng, Kelurahan Bojong Malaka, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Dia merupakan pengusaha tekstil yang menjual produknya hingga Malaysia. Kepergian Nuryanto ke Malaysia disebut untuk urusan bisnis dan bertemu relasi di Malaysia.
Nuryanto dikabarkan berangkat ke Malaysia pada 17 Januari lalu. Maskapai Air Asia juga mendata bahwa dia seharusnya pulang pada 23 Januari, namun hingga 22 Januari nomor telepon selulernya tak bisa dihubungi.
(esn)