Lima Lukisan Hitler Gagal Dijual dalam Lelang di Jerman
A
A
A
NUREMBERG - Lima lukisan yang dikaitkan dengan diktator Adolf Hitler gagal menemukan pembeli ketika dilelang di Jerman pada hari Sabtu. Lelang lukisan itu dibuka di tengah kemarahan publik terkait penjualan memorabilia Nazi.
Harga-harga lukisan itu berkisar antara USD21.000 hingga USD50.000. Keaslian karya seni itu diduga telah menakuti para calon pembeli.
Rumah lelang Weidler di Jerman tidak mengomentari alasan kegagalan penjualan lima lukisan tersebut. Pihak rumah lelang mengatakan lukisan-lukisan itu masih bisa dijual di kemudian hari.
Wali Kota Nuremberg Ulrich Maly sebelumnya mengutuk penjualan kelima lukisan itu sebagai hal yang "tidak enak".
Di antara lukisan yang gagal dijual adalah pemandangan danau-gunung dan lukisan kursi rotan dengan simbol swastika yang dianggap milik mendiang diktator Nazi, Adolf Hitler.
Rumah lelang Weidler mengadakan penjualan khusus di Nuremberg, kota tempat para penjahat perang Nazi diadili pada tahun 1945. Beberapa hari sebelum penjualan, sejumlah karya seni ditarik karena dicurigai palsu dengan jaksa penuntut ikut masuk.
Penjualan karya seni yang dikaitkan dengan Hitler secara teratur memicu kemarahan publik. Padahal, para kolektor bersedia membayar harga tinggi untuk seni yang terkait dengan masa lalu Nazi.
"Ada tradisi panjang perdagangan benda-benda renungan ini yang dikaitkan dengan Nazisme," kata Stephan Klingen dari Institut Sentral untuk Sejarah Seni di Munich.
"Setiap kali ada desas-desus media tentang hal itu, harga yang mereka bawa terus meningkat. Secara pribadi, itu sesuatu yang cukup mengganggu saya," ujarnya, dikutip AFP, Minggu (10/2/2019).
Di Jerman, tampilan publik simbol-simbol Nazi dinyatakan ilegal, kecuali dalam konteks untuk pendidikan atau sejarah. Untuk mematuhi undang-undang tersebut, rumah lelang menutupi simbol swastika di kursi anyaman dan vas porselen Meissen biru-putih di foto katalog lukisan.
Menurut Klingen, Hitler memiliki gaya "seorang amatir yang cukup ambisius", tetapi kreasinya tidak menonjol dari ratusan ribu karya yang sebanding dari periode tersebut. Hal itu membuat keasliannya sangat sulit untuk diverifikasi.
Jaksa setempat pada hari Rabu lalu mengumpulkan 63 karya seni dari tempat Weidler bertanda "A.H." atau "A. Hitler". "Kantor kejaksaan Nuremberg-Fuerth telah membuka penyelidikan terhadap orang yang tidak dikenal atas dugaan memalsukan dokumen dan percobaan mencoba penipuan," kata kepala jaksa penuntut Antje Gabriels-Gorsolke kepada AFP.
"Jika itu semua ternyata palsu, kami akan mencoba menentukan siapa yang tahu apa yang ada dalam rantai kepemilikan," katanya.
Harga-harga lukisan itu berkisar antara USD21.000 hingga USD50.000. Keaslian karya seni itu diduga telah menakuti para calon pembeli.
Rumah lelang Weidler di Jerman tidak mengomentari alasan kegagalan penjualan lima lukisan tersebut. Pihak rumah lelang mengatakan lukisan-lukisan itu masih bisa dijual di kemudian hari.
Wali Kota Nuremberg Ulrich Maly sebelumnya mengutuk penjualan kelima lukisan itu sebagai hal yang "tidak enak".
Di antara lukisan yang gagal dijual adalah pemandangan danau-gunung dan lukisan kursi rotan dengan simbol swastika yang dianggap milik mendiang diktator Nazi, Adolf Hitler.
Rumah lelang Weidler mengadakan penjualan khusus di Nuremberg, kota tempat para penjahat perang Nazi diadili pada tahun 1945. Beberapa hari sebelum penjualan, sejumlah karya seni ditarik karena dicurigai palsu dengan jaksa penuntut ikut masuk.
Penjualan karya seni yang dikaitkan dengan Hitler secara teratur memicu kemarahan publik. Padahal, para kolektor bersedia membayar harga tinggi untuk seni yang terkait dengan masa lalu Nazi.
"Ada tradisi panjang perdagangan benda-benda renungan ini yang dikaitkan dengan Nazisme," kata Stephan Klingen dari Institut Sentral untuk Sejarah Seni di Munich.
"Setiap kali ada desas-desus media tentang hal itu, harga yang mereka bawa terus meningkat. Secara pribadi, itu sesuatu yang cukup mengganggu saya," ujarnya, dikutip AFP, Minggu (10/2/2019).
Di Jerman, tampilan publik simbol-simbol Nazi dinyatakan ilegal, kecuali dalam konteks untuk pendidikan atau sejarah. Untuk mematuhi undang-undang tersebut, rumah lelang menutupi simbol swastika di kursi anyaman dan vas porselen Meissen biru-putih di foto katalog lukisan.
Menurut Klingen, Hitler memiliki gaya "seorang amatir yang cukup ambisius", tetapi kreasinya tidak menonjol dari ratusan ribu karya yang sebanding dari periode tersebut. Hal itu membuat keasliannya sangat sulit untuk diverifikasi.
Jaksa setempat pada hari Rabu lalu mengumpulkan 63 karya seni dari tempat Weidler bertanda "A.H." atau "A. Hitler". "Kantor kejaksaan Nuremberg-Fuerth telah membuka penyelidikan terhadap orang yang tidak dikenal atas dugaan memalsukan dokumen dan percobaan mencoba penipuan," kata kepala jaksa penuntut Antje Gabriels-Gorsolke kepada AFP.
"Jika itu semua ternyata palsu, kami akan mencoba menentukan siapa yang tahu apa yang ada dalam rantai kepemilikan," katanya.
(mas)