Bocah Selamat Setelah Terkubur Dua Hari di Gedung Runtuh Istanbul
A
A
A
ISTANBUL - Tim penyelamat di kota Turki , Istanbul, berhasil menarik keluar seorang bocah remaja hidup-hidup dari sebuah bangunan tempat tinggal yang runtuh setelah terkubur hampir dua hari. Sebuah blok apartemen delapan lantai runtuh di distrik kota Kartal, Istanbul, pada Rabu sore.
Baca Juga: Gedung Apartemen di Istanbul Runtuh, Dua Tewas
Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas resmi telah meningkat menjadi 14. Hampir selusin orang masih diperkirakan hilang. Tim penyelamat telah mencari sepanjang malam untuk menemukan korban yang masih hidup di dalam reruntuhan kompleks.
Bocah 16 tahun itu ditemukan hidup pada hari Jumat setelah penyelamat mendengarnya memanggil meminta bantuan dari dalam reruntuhan.
Penyelamatan terjadi satu hari setelah seorang gadis berusia lima tahun juga berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
"Sejauh ini 14 rekan warga kami telah hilang dan 14 orang lainnya telah dikeluarkan dari puing-puing hidup-hidup," ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan pada konferensi pers seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/2/2019).
Beberapa bangunan di sekitar lokasi runtuhan telah dievakuasi pada hari Kamis karena alasan keamanan, karena penyelidikan terkait runtuhnya gedung apartemen itu terus berlanjut.
Gubernur kota itu mengatakan bahwa tiga lantai teratas gedung itu dibangun secara ilegal. Sebuah bengkel tekstil juga telah beroperasi di dalam gedung tanpa lisensi.
Insiden ini telah memicu kritik di Turki tentang peraturan bangunan yang dijalankan dengan buruk. Surat kabar oposisi telah mengecam undang-undang baru-baru ini yang diberlakukan oleh pemerintah Turki yang memberikan status resmi untuk konstruksi ilegal.
Undang-undang itu memungkinkan warga negara untuk melegalkan properti tanpa izin berdasarkan peraturan "Perdamaian Zonasi".
Salah satu tajuk utama, di surat kabar oposisi, Cumhuriyet, mengatakan: "Mereka diampuni, warga negara meninggal".
Baca Juga: Gedung Apartemen di Istanbul Runtuh, Dua Tewas
Para pejabat mengatakan jumlah korban tewas resmi telah meningkat menjadi 14. Hampir selusin orang masih diperkirakan hilang. Tim penyelamat telah mencari sepanjang malam untuk menemukan korban yang masih hidup di dalam reruntuhan kompleks.
Bocah 16 tahun itu ditemukan hidup pada hari Jumat setelah penyelamat mendengarnya memanggil meminta bantuan dari dalam reruntuhan.
Penyelamatan terjadi satu hari setelah seorang gadis berusia lima tahun juga berhasil diselamatkan dari reruntuhan.
"Sejauh ini 14 rekan warga kami telah hilang dan 14 orang lainnya telah dikeluarkan dari puing-puing hidup-hidup," ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu mengatakan pada konferensi pers seperti dikutip dari BBC, Sabtu (9/2/2019).
Beberapa bangunan di sekitar lokasi runtuhan telah dievakuasi pada hari Kamis karena alasan keamanan, karena penyelidikan terkait runtuhnya gedung apartemen itu terus berlanjut.
Gubernur kota itu mengatakan bahwa tiga lantai teratas gedung itu dibangun secara ilegal. Sebuah bengkel tekstil juga telah beroperasi di dalam gedung tanpa lisensi.
Insiden ini telah memicu kritik di Turki tentang peraturan bangunan yang dijalankan dengan buruk. Surat kabar oposisi telah mengecam undang-undang baru-baru ini yang diberlakukan oleh pemerintah Turki yang memberikan status resmi untuk konstruksi ilegal.
Undang-undang itu memungkinkan warga negara untuk melegalkan properti tanpa izin berdasarkan peraturan "Perdamaian Zonasi".
Salah satu tajuk utama, di surat kabar oposisi, Cumhuriyet, mengatakan: "Mereka diampuni, warga negara meninggal".
(ian)