Banjir di Queensland Tewaskan Dua Orang
A
A
A
SYDNEY - Otoritas Australia menemukan jasad dua pria dari saluran air saat pemulihan pascabencana banjir di negara bagian Queensland kemarin.
Hujan deras di Kota Townsville selama beberapa hari mengakibatkan banjir yang merugikan lebih dari USD32,63 juta. Para petugas cuaca masih memperingatkan hujan lebat akan terus terjadi di beberapa wilayah.
“Jasad-jasad itu ditemukan sekitar tengah hari dan telah diidentifikasi,” ungkap pernyataan kepolisian tanpa menjelaskan penyebab kematian dua orang itu.
Lebih dari 1.100 orang telah dievakuasi pada Senin (4/2) setelah otoritas membuka pintu bendungan yang mengalami kelebihan kapasitas air. Sejumlah buaya juga terlihat di jalanan pinggiran kota.
“Saat air surut di sini dan kami mulai bergerak dari fase respons ke fase pemulihan, akan ada guncangan besar pada masyarakat,” ungkap Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison di Townsville, dilansir Reuters.
Dia menambahkan, “Saat mereka kembali ke rumah-rumah mereka, saat mereka menilai kerusakan rumah mereka, ya ada kerugian fisik, tapi ada juga guncangan mental dan baru terjadi untuk menghadapinya.”
Badan darurat menerima ribuan telepon dari warga di sekitar Kota Townsville, tempat pusat-pusat evakuasi kelebihan pengungsi.
“Kejadian sekali dalam seabad terjadi di sini. Saya tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” tutur Gubernur Queensland Annastacia Palaszczuk pada televisi Australian Broadcasting Corp.
Palaszczuk menjelaskan, ada ribuan rumah yang diterjang banjir. Rekor curah hujan 1,16 meter terjadi di penjuru wilayah Townsville dalam tujuh hari terakhir dengan 100 milimeter curah hujan masih terjadi pada Senin (4/2).
Peringatan banjir telah diumumkan untuk beberapa sungai. Biro cuaca memperingatkan bahaya aliran air di Sungai Ross setelah pintu bendungan dibuka sepenuhnya di Sungai Ross pada Minggu (3/2) hingga melepaskan air dalam jumlah 1.900 meter kubik per detik. (Syarifudin)
Hujan deras di Kota Townsville selama beberapa hari mengakibatkan banjir yang merugikan lebih dari USD32,63 juta. Para petugas cuaca masih memperingatkan hujan lebat akan terus terjadi di beberapa wilayah.
“Jasad-jasad itu ditemukan sekitar tengah hari dan telah diidentifikasi,” ungkap pernyataan kepolisian tanpa menjelaskan penyebab kematian dua orang itu.
Lebih dari 1.100 orang telah dievakuasi pada Senin (4/2) setelah otoritas membuka pintu bendungan yang mengalami kelebihan kapasitas air. Sejumlah buaya juga terlihat di jalanan pinggiran kota.
“Saat air surut di sini dan kami mulai bergerak dari fase respons ke fase pemulihan, akan ada guncangan besar pada masyarakat,” ungkap Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison di Townsville, dilansir Reuters.
Dia menambahkan, “Saat mereka kembali ke rumah-rumah mereka, saat mereka menilai kerusakan rumah mereka, ya ada kerugian fisik, tapi ada juga guncangan mental dan baru terjadi untuk menghadapinya.”
Badan darurat menerima ribuan telepon dari warga di sekitar Kota Townsville, tempat pusat-pusat evakuasi kelebihan pengungsi.
“Kejadian sekali dalam seabad terjadi di sini. Saya tidak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya,” tutur Gubernur Queensland Annastacia Palaszczuk pada televisi Australian Broadcasting Corp.
Palaszczuk menjelaskan, ada ribuan rumah yang diterjang banjir. Rekor curah hujan 1,16 meter terjadi di penjuru wilayah Townsville dalam tujuh hari terakhir dengan 100 milimeter curah hujan masih terjadi pada Senin (4/2).
Peringatan banjir telah diumumkan untuk beberapa sungai. Biro cuaca memperingatkan bahaya aliran air di Sungai Ross setelah pintu bendungan dibuka sepenuhnya di Sungai Ross pada Minggu (3/2) hingga melepaskan air dalam jumlah 1.900 meter kubik per detik. (Syarifudin)
(nfl)