Skandal 'Ternak Bayi' John of God Brasil terhadap Ratusan Wanita
A
A
A
BRASILIA - Penyembuh spiritual ternama Brasil yang dikenal sebagai " John of God " dituduh menjalankan "peternakan bayi", di mana ratusan perempuan muda ditahan dan dipaksa untuk menghasilkan bayi-bayi. Mereka yang tidak lagi subur kemudian dibunuh.
Tabib spritual itu bernama asli Joao Teixeira de Faria. Dia tenar dengan nama John of God setelah tampil di acara talk show yang dipandu Oprah Winfrey. Dia telah ditangkap polisi Brasil bulan lalu atas surat perintah pengadilan terkait tuduhan pelecehan seksual dengan korban ratusan wanita .
Tuduhan praktik "beternak bayi" ini dilontarkan aktivis Brasil Sabrina Bittencourt. Menurutnya, korban pelecehan seksual oleh penyembuh spritual itu lebih dari 600 wanita. Namun, versi pengadilan jumlah korbannya sekitar 230 wanita.
Bittencourt mengklaim John of God melakukan bisnis perdagangan bayi selama bertahun-tahun lingkungan di pertanian dan tambang yang dimilikinya di seluruh Brasil.
Gadis-gadis muda, kata dia, diduga dibayar untuk tinggal di tempat-tempat terpencil miliknya. Mereka kemudian dipaksa hamil berulang-ulang, dan bayi-bayi mereka dijual kepada pasangan yang tidak memiliki keturunan di seluruh dunia. Setelah sepuluh tahun dijadikan "pabrik bayi", kata Bittencourt, gadis-gadis itu dibunuh karena tak lagi subur.
“Kami telah mendapatkan sejumlah kesaksian,” kata aktivis tersebut, dikutip Russia Today, Jumat (1/2/2019). Dia mengaku sudah mewawancarai wanita dari setidaknya tiga benua yang membeli bayi-bayi Brasil dari Teixeira dengan harga antara USD19.600 hingga USD52.250.
“Sebagai imbalan atas makanan, mereka dihamili dan bayi mereka dijual di pasar gelap. Ratusan gadis diperbudak selama bertahun-tahun, tinggal di pertanian di Goias, berfungsi sebagai rahim untuk hamil, agar bayi mereka bisa dijual," ujar Bittencourt.
Aktivis itu memimpin organisasi Coame yang membantu para wanita untuk melaporkan kekerasan seksual yang dilakukan oleh para pemimpin agama.
Penangkapan John of God ini juga berkat investigasi Bittencourt. Dia ikut memimpin pihak berwenang dalam mengejar tokoh spiritual itu selama seminggu sebelum akhirnya menyerahkan diri.
Teixeira sejauh ini didakwa dengan tuduhan pemerkosaan. Pekan lalu, jaksa menambahkan dakwaan baru bahwa ia dan putranya, Sandro Teixeira de Oliveira, mengancam seorang korban dengan todongan senjata, kemudian berusaha menyuapnya untuk menarik pengaduan pelecehan seksual.
Para korban kini mulai berani tampil di depan publik setelah fotografer Belanda; Zahira Leeneke Maus, mengungkapkan di stasiun televisi Brasil bahwa Teixeira telah memanipulasinya ke dalam aksi seks.
Sembilan wanita Brasil secara anonim telah berbagi cerita serupa. Mereka mengaku datang ke tabib terkenal untuk disembuhkan, diberkati, atau dicerahkan. Namun, menurut mereka, sang tabib justru melecehkan mereka secara seksual.
Menurut investigator kasus ini, usia wanita ketika mereka diserang secara seksual berkisar antara sembilan tahun hingga 67 tahun. Skandal ini terjadi sejak 1980-an sampai sang tabib ditangkap. Rata-rata korbannya mengaku diundang Teixeira untuk menjalani "konsultasi pribadi". Namun, ujung-ujungnya mengarah pada tindakan seksual yang diklaim bagian dari penyembuhan.
Bahkan putrinya, Dalva Teixeira, mengklaim diperkosa dilecehkan ayahnya selama empat tahun sampai dia hamil. Dia mengaku dipukuli sehingga mengalami keguguran. Dalva mengecam ayahnya sebagai sosok "monster" dalam sebuah wawancara dengan media Brasil.
Teixeira, yang mengklaim dapat menyembuhkan kanker dan penyakit lainnya secara spiritual, telah menyatakan bahwa dia tidak bersalah dari semua tuduhan.
Tabib spritual itu bernama asli Joao Teixeira de Faria. Dia tenar dengan nama John of God setelah tampil di acara talk show yang dipandu Oprah Winfrey. Dia telah ditangkap polisi Brasil bulan lalu atas surat perintah pengadilan terkait tuduhan pelecehan seksual dengan korban ratusan wanita .
Tuduhan praktik "beternak bayi" ini dilontarkan aktivis Brasil Sabrina Bittencourt. Menurutnya, korban pelecehan seksual oleh penyembuh spritual itu lebih dari 600 wanita. Namun, versi pengadilan jumlah korbannya sekitar 230 wanita.
Bittencourt mengklaim John of God melakukan bisnis perdagangan bayi selama bertahun-tahun lingkungan di pertanian dan tambang yang dimilikinya di seluruh Brasil.
Gadis-gadis muda, kata dia, diduga dibayar untuk tinggal di tempat-tempat terpencil miliknya. Mereka kemudian dipaksa hamil berulang-ulang, dan bayi-bayi mereka dijual kepada pasangan yang tidak memiliki keturunan di seluruh dunia. Setelah sepuluh tahun dijadikan "pabrik bayi", kata Bittencourt, gadis-gadis itu dibunuh karena tak lagi subur.
“Kami telah mendapatkan sejumlah kesaksian,” kata aktivis tersebut, dikutip Russia Today, Jumat (1/2/2019). Dia mengaku sudah mewawancarai wanita dari setidaknya tiga benua yang membeli bayi-bayi Brasil dari Teixeira dengan harga antara USD19.600 hingga USD52.250.
“Sebagai imbalan atas makanan, mereka dihamili dan bayi mereka dijual di pasar gelap. Ratusan gadis diperbudak selama bertahun-tahun, tinggal di pertanian di Goias, berfungsi sebagai rahim untuk hamil, agar bayi mereka bisa dijual," ujar Bittencourt.
Aktivis itu memimpin organisasi Coame yang membantu para wanita untuk melaporkan kekerasan seksual yang dilakukan oleh para pemimpin agama.
Penangkapan John of God ini juga berkat investigasi Bittencourt. Dia ikut memimpin pihak berwenang dalam mengejar tokoh spiritual itu selama seminggu sebelum akhirnya menyerahkan diri.
Teixeira sejauh ini didakwa dengan tuduhan pemerkosaan. Pekan lalu, jaksa menambahkan dakwaan baru bahwa ia dan putranya, Sandro Teixeira de Oliveira, mengancam seorang korban dengan todongan senjata, kemudian berusaha menyuapnya untuk menarik pengaduan pelecehan seksual.
Para korban kini mulai berani tampil di depan publik setelah fotografer Belanda; Zahira Leeneke Maus, mengungkapkan di stasiun televisi Brasil bahwa Teixeira telah memanipulasinya ke dalam aksi seks.
Sembilan wanita Brasil secara anonim telah berbagi cerita serupa. Mereka mengaku datang ke tabib terkenal untuk disembuhkan, diberkati, atau dicerahkan. Namun, menurut mereka, sang tabib justru melecehkan mereka secara seksual.
Menurut investigator kasus ini, usia wanita ketika mereka diserang secara seksual berkisar antara sembilan tahun hingga 67 tahun. Skandal ini terjadi sejak 1980-an sampai sang tabib ditangkap. Rata-rata korbannya mengaku diundang Teixeira untuk menjalani "konsultasi pribadi". Namun, ujung-ujungnya mengarah pada tindakan seksual yang diklaim bagian dari penyembuhan.
Bahkan putrinya, Dalva Teixeira, mengklaim diperkosa dilecehkan ayahnya selama empat tahun sampai dia hamil. Dia mengaku dipukuli sehingga mengalami keguguran. Dalva mengecam ayahnya sebagai sosok "monster" dalam sebuah wawancara dengan media Brasil.
Teixeira, yang mengklaim dapat menyembuhkan kanker dan penyakit lainnya secara spiritual, telah menyatakan bahwa dia tidak bersalah dari semua tuduhan.
(mas)