Bantuan Keamanan AS untuk Palestina Dihentikan

Kamis, 31 Januari 2019 - 11:55 WIB
Bantuan Keamanan AS...
Bantuan Keamanan AS untuk Palestina Dihentikan
A A A
RAMALLAH - Bantuan keamanan Amerika Serikat (AS) untuk Otoritas Palestina dihentikan pada Kamis (31/1) setelah Palestina menolak dana itu dengan alasan dapat terkena gugatan antiterorisme.

Hilangnya dana tahunan sekitar USD60 juta itu akan menandai semakin memburuknya hubungan antara pemerintahan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Hal itu pun dapat merusak kerja sama keamanan pemerintahan Abbas dengan Israel di Tepi Barat.

Sejumlah sumber diplomatik menyatakan para pejabat Palestina, AS, dan Israel mencari cara menjaga uang itu tetap mengalir, meski Abbas memutuskan menghentikannya pada 31 Januari yang menjadi batas waktu yang ditetapkan Undang-Undang Klarifikasi Anti-Terorisme Kongres AS (ATCA) 2018.

ATCA mengizinkan warga AS menggugat penerima bantuan asing di pengadilan AS terkait tuduhan keterlibatan dalam aksi perang. Pemerintahan Abbas khawatir terkena gugatan hukum itu, meski menolak tuduhan mendukung aksi-aksi pejuang Palestina.

”Kami tidak ingin menerima bantuan keuangan, termasuk bantuan yang diberikan untuk pasukan keamanan sehingga tidak jadi target Undang- Undang Anti-Terorisme yang disetujui Kongres AS,” ungkap seorang pejabat Palestina kepada Reuters.

Sumber itu menambahkan, ”Pemerintah AS terkejut oleh keputusan Palestina dan menyatakan ingin mencari solusi untuk melanjutkan bantuan pada badan keamanan Palestina.” Solusinya mungkin mencari alternatif dana dalam anggaran CIA atau mengubah legislasi AS.

Otoritas Palestina merupakan badan pemerintahan sementara yang dibentuk setelah kesepakatan damai Oslo 1993. Proses damai itu bertujuan menciptakan solusi dua negara dalam konflik Israel- Palestina yang telah berlangsung beberapa tahun. Palestina juga telah memboikot AS sejak Washington mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017.

Pemerintahan Trump telah memangkas ratusan juta dolar bantuan untuk berbagai organisasi kemanusiaan dan lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang membantu Palestina untuk menekan Abbas agar kembali berunding dengan Israel.

Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Palestina Rami Al- Hamdallah mengajukan pengunduran diri bersama pemerintahannya kepada Presiden Mahmoud Abbas. Pengunduran diri ini menjadi pukulan bagi upaya rekonsiliasi dengan Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza.

”Pemerintahan Palestina akan melanjutkan kewajibannya hingga pemerintahan baru terbentuk,” ungkap pernyataan yang dirilis setelah rapat kabinet pekanan.

Belum ada komentar dari Abbas, tapi faksi Fatah yang dipimpinnya merekomendasikan pemerintahan diganti. Pejabat Hamas mengecam langkah itu sebagai upaya meminggirkan Hamas dari politik Palestina.

Hamdallah merupakan akademisi yang memimpin pemerintahan bersatu nasional yang dibentuk pada 2014 dan memimpin upaya rekonsiliasi Fatah dan Hamas. Fatah berbasis di Tepi Barat dan Hamas menguasai Gaza sejak 2007. (Syarifudin)
(nfl)
Berita Terkait
Timnas Palestina Tiba...
Timnas Palestina Tiba di Indonesia, Yel-Yel Ahlan Wa Sahlan Menggema
Palestina Desak Belanda...
Palestina Desak Belanda Mengakui Negara Palestina
Aksi Bela Palestina,...
Aksi Bela Palestina, Ratusan Nelayan Mabak Gelar Aksi di Lautan Merak
Ikut Aksi Bela Palestina,...
Ikut Aksi Bela Palestina, Hidayat Nur Wahid Minta Prabowo Tegas Bela Kemerdekaan Palestina
Ribuan Warga Kembali...
Ribuan Warga Kembali ke Rumah Mereka meski Kota Gaza telah Hancur
Brigade Jenin Tolak...
Brigade Jenin Tolak Serahkan Senjata, Rakyat Palestina Ingin Akhiri Perang Saudara
Berita Terkini
Rusia Tembak Jatuh Lebih...
Rusia Tembak Jatuh Lebih dari 500 Drone Ukraina dalam Sehari
31 menit yang lalu
Perang India-Pakistan,...
Perang India-Pakistan, Ini Sejarah Keduanya Menjadi Negara Bersenjata Nuklir
1 jam yang lalu
Sirene Meraung-raung...
Sirene Meraung-raung di Seluruh India setelah Pakistan Ancam Balas Dendam
1 jam yang lalu
Ganasnya 24 Rudal India...
Ganasnya 24 Rudal India Gempur Pakistan: Bos Jaish-e Mohammad Kehilangan 10 Anggota Keluarga
2 jam yang lalu
Siapa Vyomika Singh...
Siapa Vyomika Singh dan Sofiya Qureshi? 2 Perwira Perempuan India yang Jadi Arsitek Operasi Sindoor
4 jam yang lalu
Perang Nuklir India...
Perang Nuklir India dan Pakistan Bisa Korbankan Jutaan Nyawa Orang Tak Berdosa
4 jam yang lalu
Infografis
Warren Buffett Sebut...
Warren Buffett Sebut Dolar AS Sedang Menuju ke Neraka
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved