Tentara Swasta Rusia Dilaporkan Jadi Bodyguard Maduro
A
A
A
MOSKOW - Tentara swasta yang melakukan misi rahasia untuk Rusia dilaporkan terbang ke Venezuela dalam beberapa hari terakhir. Mereka dilaporkan akan meningkatkan keamanan bagi Presiden Nicolas Maduro dalam menghadapi aksi protes oposisi yang didukung Amerika Serikat (AS).Tentara bayaran yang dikenal dengan kelompok Wagner itu sebagian besar personelnya bertempur secara sembunyi-sembunyi mendukung pasukan Rusia di Suriah dan Ukraina.
Baca Juga: Wagner, Tentara Swasta yang Digunakan Rusia dalam Perang Suriah
Yevgeny Shabayev, pemimpin cabang lokal dari kelompok paramiliter Cossack yang memiliki hubungan dengan kontraktor militer Rusia, mengatakan ia telah mendengar jumlah tentara swasta Rusia di Venezuela mungkin sekitar 400.
Mengutip kontak dalam struktur keamanan negara Rusia, Shabayev mengatakan kontingen itu terbang ke Venezuela pada awal minggu ini, satu atau dua hari sebelum protes oposisi dimulai. Mereka berangkat dengan dua pesawat sewaan ke Havana, Kuba, di mana mereka akan ditransfer ke penerbangan komersial reguler menuju Venezuela. Tugas tentara bayaran itu di Venezuela adalah melindungi Maduro dari segala upaya penahanan oleh simpatisan oposisi yang ada di dalam tubuh pasukan keamanannya sendiri.
Pemerintah Kuba, sekutu dekat kaum sosialis yang berkuasa di Venezuela selama dua dekade terakhir, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
"Orang-orang kita ada di sana secara langsung untuk perlindungannya," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/1/2019).
Pihak berwenang Venezuela sendiri mengatakan mereka telah menghentikan pemberontakan pada hari Senin oleh perwira militer sekitar satu kilometer dari istana presiden di Caracas.
Maduro, penerus Hugo Chavez yang berusia 56 tahun, hanya turun ke jalan dalam situasi yang dikontrol dengan cermat, sejak sejumlah orang berteriak memprotesnya di masa lalu.
Salah satu dari dua sumber anonim Rusia, yang dekat dengan kelompok Wagner dan di mana ia aktif terlibat dalam konflik asing, mengatakan tentara swasta itu pertama kali tiba sebelum pemilihan presiden Mei 2018, tetapi kelompok lain tiba "baru-baru ini."
Ditanya apakah penyebaran itu terkait dengan melindungi Maduro, sumber itu mengatakan: "Ini terhubung langsung."
"Tentara swasta itu terbang ke Venezuela bukan dari Moskow tetapi dari negara ketiga tempat mereka melakukan misi," tambahnya.
Sumber ketiga, yang dekat dengan tentara bayaran swasta, mengatakan ada kontingen di Venezuela tetapi dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut. "Mereka tidak datang dalam rombongan besar," katanya.
Seseorang yang diyakini bekerja untuk kelompok Wagner tidak menanggapi pesan untuk meminta informasi.
Sementara itu data pelacakan penerbangan yang tersedia untuk umum menunjukkan sejumlah pesawat pemerintah Rusia mendarat di atau dekat Venezuela selama beberapa minggu terakhir, meskipun tidak ada bukti bahwa penerbangan itu terhubung dengan para tentara bayaran itu.
Data menunjukkan sebuah pesawat Rusia Ilyushin-96 terbang ke Havana pada Rabu malam setelah memulai perjalanannya dari Moskow dan terbang melalui Senegal dan Paraguay.
Pesawat itu, jet sipil, dimiliki oleh divisi administrasi kepresidenan Rusia, menurut kontrak pengadaan yang tersedia untuk umum terkait dengan pesawat itu.
Data pelacakan penerbangan juga menunjukkan antara 10 Desember dan 14 Desember tahun lalu, sebuah pesawat kargo berat Antonov-124, dan pesawat angkut Ilyushin-76, melakukan penerbangan antara Rusia dan Caracas. Ilyushin-76 lainnya berada di Caracas dari 12 Desember hingga 21 Desember tahun lalu. Menurut data pelacakan penerbangan ketiga pesawat itu milik angkatan udara Rusia.
Terkait laporan ini Kementerian Pertahanan Rusia dan Kementerian Informasi Venezuela tidak menanggapi permintaan komentar tentang kontraktor. Tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Kami tidak memiliki informasi seperti itu."
Baca Juga: Wagner, Tentara Swasta yang Digunakan Rusia dalam Perang Suriah
Yevgeny Shabayev, pemimpin cabang lokal dari kelompok paramiliter Cossack yang memiliki hubungan dengan kontraktor militer Rusia, mengatakan ia telah mendengar jumlah tentara swasta Rusia di Venezuela mungkin sekitar 400.
Mengutip kontak dalam struktur keamanan negara Rusia, Shabayev mengatakan kontingen itu terbang ke Venezuela pada awal minggu ini, satu atau dua hari sebelum protes oposisi dimulai. Mereka berangkat dengan dua pesawat sewaan ke Havana, Kuba, di mana mereka akan ditransfer ke penerbangan komersial reguler menuju Venezuela. Tugas tentara bayaran itu di Venezuela adalah melindungi Maduro dari segala upaya penahanan oleh simpatisan oposisi yang ada di dalam tubuh pasukan keamanannya sendiri.
Pemerintah Kuba, sekutu dekat kaum sosialis yang berkuasa di Venezuela selama dua dekade terakhir, tidak segera menanggapi permintaan komentar.
"Orang-orang kita ada di sana secara langsung untuk perlindungannya," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (26/1/2019).
Pihak berwenang Venezuela sendiri mengatakan mereka telah menghentikan pemberontakan pada hari Senin oleh perwira militer sekitar satu kilometer dari istana presiden di Caracas.
Maduro, penerus Hugo Chavez yang berusia 56 tahun, hanya turun ke jalan dalam situasi yang dikontrol dengan cermat, sejak sejumlah orang berteriak memprotesnya di masa lalu.
Salah satu dari dua sumber anonim Rusia, yang dekat dengan kelompok Wagner dan di mana ia aktif terlibat dalam konflik asing, mengatakan tentara swasta itu pertama kali tiba sebelum pemilihan presiden Mei 2018, tetapi kelompok lain tiba "baru-baru ini."
Ditanya apakah penyebaran itu terkait dengan melindungi Maduro, sumber itu mengatakan: "Ini terhubung langsung."
"Tentara swasta itu terbang ke Venezuela bukan dari Moskow tetapi dari negara ketiga tempat mereka melakukan misi," tambahnya.
Sumber ketiga, yang dekat dengan tentara bayaran swasta, mengatakan ada kontingen di Venezuela tetapi dia tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut. "Mereka tidak datang dalam rombongan besar," katanya.
Seseorang yang diyakini bekerja untuk kelompok Wagner tidak menanggapi pesan untuk meminta informasi.
Sementara itu data pelacakan penerbangan yang tersedia untuk umum menunjukkan sejumlah pesawat pemerintah Rusia mendarat di atau dekat Venezuela selama beberapa minggu terakhir, meskipun tidak ada bukti bahwa penerbangan itu terhubung dengan para tentara bayaran itu.
Data menunjukkan sebuah pesawat Rusia Ilyushin-96 terbang ke Havana pada Rabu malam setelah memulai perjalanannya dari Moskow dan terbang melalui Senegal dan Paraguay.
Pesawat itu, jet sipil, dimiliki oleh divisi administrasi kepresidenan Rusia, menurut kontrak pengadaan yang tersedia untuk umum terkait dengan pesawat itu.
Data pelacakan penerbangan juga menunjukkan antara 10 Desember dan 14 Desember tahun lalu, sebuah pesawat kargo berat Antonov-124, dan pesawat angkut Ilyushin-76, melakukan penerbangan antara Rusia dan Caracas. Ilyushin-76 lainnya berada di Caracas dari 12 Desember hingga 21 Desember tahun lalu. Menurut data pelacakan penerbangan ketiga pesawat itu milik angkatan udara Rusia.
Terkait laporan ini Kementerian Pertahanan Rusia dan Kementerian Informasi Venezuela tidak menanggapi permintaan komentar tentang kontraktor. Tetapi juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan: "Kami tidak memiliki informasi seperti itu."
(ian)