Abaikan Peringatan China, 2 Kapal Perang AS Masuk Selat Taiwan
A
A
A
TAIPEI - Dua kapal perang Amerika Serikat (AS) memasuki Selat Taiwan meskipun China telah memperingatkan agar menghindari perairan sensitif tersebut.
Armada Pasifik Amerika dan Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Kamis mengonfirmasi bahwa kapal USS McCampbell dan USNS Walter S. Diehl telah melintasi Selat Taiwan.
"Kapal-kapal Amerika melakukan transit rutin ke Selat Taiwan yang sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional," kata juru bicara Armada Pasifik AS Tim Gorman kepada CNN, yang dikutip Jumat (25/1/2019).
"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk membebaskan dan membuka Indo-Pasifik bagi Angkatan Laut AS untuk terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional," ujarnya.
Pelayaran kapal-kapal perang Amerika berselang dua hari setelah China mengirim pesawat jet tempur Sukhoi Su-30 dan pesawat Shaanxi Y-8 ke dekat Taiwan pada hari Selasa.
Beijing secara teratur melakukan latihan pengepungan di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
China telah memperingatkan AS untuk menghindari selat sepanjang 110 mil itu karena Beijing khawatir Washington akan memberikan dukungan militer kepada Taipei. Meskipun pulau itu telah menjadi negara yang memerintah sendiri sejak tahun 1949, China terus memandang Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang, yang perlu dikendalikan lagi termasuk dengan menggunakan kekuatan militer.
Transit dua kapal perang Amerika ke Selat Taiwan pada Kamis menandai operasi keempat Angkatan Laut AS sejak Juli 2018. Operasi serupa dilakukan pada November 2018 dengan kapal perusak USS Stockdale dan kapal USNS Pecos. Pada Oktober, kapal perusak USS Curtis Wilbur dan kapal USS Antietam juga berlayar melalui selat yang sama.
Armada Pasifik Amerika dan Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Kamis mengonfirmasi bahwa kapal USS McCampbell dan USNS Walter S. Diehl telah melintasi Selat Taiwan.
"Kapal-kapal Amerika melakukan transit rutin ke Selat Taiwan yang sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional," kata juru bicara Armada Pasifik AS Tim Gorman kepada CNN, yang dikutip Jumat (25/1/2019).
"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS untuk membebaskan dan membuka Indo-Pasifik bagi Angkatan Laut AS untuk terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional," ujarnya.
Pelayaran kapal-kapal perang Amerika berselang dua hari setelah China mengirim pesawat jet tempur Sukhoi Su-30 dan pesawat Shaanxi Y-8 ke dekat Taiwan pada hari Selasa.
Beijing secara teratur melakukan latihan pengepungan di sekitar pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.
China telah memperingatkan AS untuk menghindari selat sepanjang 110 mil itu karena Beijing khawatir Washington akan memberikan dukungan militer kepada Taipei. Meskipun pulau itu telah menjadi negara yang memerintah sendiri sejak tahun 1949, China terus memandang Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang, yang perlu dikendalikan lagi termasuk dengan menggunakan kekuatan militer.
Transit dua kapal perang Amerika ke Selat Taiwan pada Kamis menandai operasi keempat Angkatan Laut AS sejak Juli 2018. Operasi serupa dilakukan pada November 2018 dengan kapal perusak USS Stockdale dan kapal USNS Pecos. Pada Oktober, kapal perusak USS Curtis Wilbur dan kapal USS Antietam juga berlayar melalui selat yang sama.
(mas)