Hamas Minta Chad Pikirkan Ulang Normalisasi Hubungan dengan Israel
A
A
A
GAZA - Hamas menyatakan penyesalan atas keputusan Chad untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai tikaman di belakang terhadap bangsa Palestina. Hamas menyerukan Djamena untuk mempertimbangkan kembali langkah itu.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengutuk keterlibatan Chad dalam apa yang mereka sebut sebagai gelombang normalisasi berbahaya dengan pendudukan Israel. Hamas menyebut keputusan itu sebagai tindakan yang berbahaya dan merugikan Palestina.
"Sementara Hamas menyadari dampak berbahaya dari normalisasi hubungan dengan pemerintah pendudukan Israel di Palestina," bunyi pernyataan Hamas, seperti dilansir PressTV pada Selasa (22/1).
"Kami menyerukan Chad untuk mempertimbangkan kembali langkahnya, kembali mengisolasi pendudukan Israel, dan terus mendukung perjuangan kebebasan rakyat Palestina melawan pendudukan," sambungnya.
Pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melakukan perjalanan ke Chad, di mana ia dan Presiden Chad, Idriss Deby mengumumkan pembaruan hubungan diplomatik antara Chad dan Israel.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengutuk keterlibatan Chad dalam apa yang mereka sebut sebagai gelombang normalisasi berbahaya dengan pendudukan Israel. Hamas menyebut keputusan itu sebagai tindakan yang berbahaya dan merugikan Palestina.
"Sementara Hamas menyadari dampak berbahaya dari normalisasi hubungan dengan pemerintah pendudukan Israel di Palestina," bunyi pernyataan Hamas, seperti dilansir PressTV pada Selasa (22/1).
"Kami menyerukan Chad untuk mempertimbangkan kembali langkahnya, kembali mengisolasi pendudukan Israel, dan terus mendukung perjuangan kebebasan rakyat Palestina melawan pendudukan," sambungnya.
Pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu melakukan perjalanan ke Chad, di mana ia dan Presiden Chad, Idriss Deby mengumumkan pembaruan hubungan diplomatik antara Chad dan Israel.
(esn)