Erdogan: Penarikan Pasukan AS Harus Direncanakan dengan Baik
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengatakan Penarikan Amerika Serika (AS) dari Suriah harus direncanakan dengan hati-hati. Hal ini, lanjut Erdogan, harusdilakukan juga dalam kerja sama dengan mitra yang tepat untuk melindungi dirinya sendiri, masyarakat internasional dan rakyat Suriah.
Dalam sebuah tulisan yang diterbitkan oleh New York Times, Erdogan mengatakan bahwa negaranya adalah satu-satunya negara yang memiliki kekuatan dan komitmen untuk melakukan tugas itu.
Mengenai upaya untuk benar-benar mengalahkan ISIS, Erdogan mengatakan bahwa Turki mengharapkan dukungan internasional dalam upayanya untuk menghilangkan kelompok itu. Dia juga menekankan bahwa Turki adalah satu-satunya negara dapat bekerja secara bersamaan dengan AS dan Rusia.
"Turki secara sukarela memikul beban berat ini pada saat kritis dalam sejarah. Kami mengandalkan komunitas internasional untuk berdiri bersama kami," tulis Erdogan, seperti dilansir Xinhua pada Selasa (8/1).
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan dia dapat memberikan jaminan bahwa Erdogan dapat dipercaya untuk tidak membantai Kurdi di Suriah, yang telah menjadi sekutu AS selama operasi anti-ISIS.
"Erdogan membuat komitmen kepada Presiden Donald Trump, bahwa Turki akan melanjutkan kampanye kontra ISIS setelah kepulangan pasukan kami, dan bahwa Turki akan memastikan bahwa orang-orang yang telah kami lawan yang membantu kami dalam kampanye kontra ISIS, akan dilindungi," ungkapnya.
Dalam sebuah tulisan yang diterbitkan oleh New York Times, Erdogan mengatakan bahwa negaranya adalah satu-satunya negara yang memiliki kekuatan dan komitmen untuk melakukan tugas itu.
Mengenai upaya untuk benar-benar mengalahkan ISIS, Erdogan mengatakan bahwa Turki mengharapkan dukungan internasional dalam upayanya untuk menghilangkan kelompok itu. Dia juga menekankan bahwa Turki adalah satu-satunya negara dapat bekerja secara bersamaan dengan AS dan Rusia.
"Turki secara sukarela memikul beban berat ini pada saat kritis dalam sejarah. Kami mengandalkan komunitas internasional untuk berdiri bersama kami," tulis Erdogan, seperti dilansir Xinhua pada Selasa (8/1).
Sementara itu, sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan dia dapat memberikan jaminan bahwa Erdogan dapat dipercaya untuk tidak membantai Kurdi di Suriah, yang telah menjadi sekutu AS selama operasi anti-ISIS.
"Erdogan membuat komitmen kepada Presiden Donald Trump, bahwa Turki akan melanjutkan kampanye kontra ISIS setelah kepulangan pasukan kami, dan bahwa Turki akan memastikan bahwa orang-orang yang telah kami lawan yang membantu kami dalam kampanye kontra ISIS, akan dilindungi," ungkapnya.
(esn)