Harimau Ini Minta Bantuan Manusia, Ahli Margasatwa Tercengang

Sabtu, 05 Januari 2019 - 15:27 WIB
Harimau Ini Minta Bantuan Manusia, Ahli Margasatwa Tercengang
Harimau Ini Minta Bantuan Manusia, Ahli Margasatwa Tercengang
A A A
NOVOSIBIRSK - Perilaku seekor harimau jantan di Siberia, Rusia membuat para ahli margasatwa tercengang. Satwa predator yang juga dikenal dengan nama Thikon ini sengaja keluar dari habitatnya di alam liar untuk mencari bantuan manusia karena mengalami luka.

Harimau Amur itu tiba-tiba muncul di pos perbatasan Rusia, wilayah terpencil di dekat perbatasan dengan China selama periode Tahun Baru lalu. Dia menolak untuk pergi meski pasukan penjaga perbatasan—yang merupakan bagian dari layanan keamanan FSB—meletuskan tembakan peringatan.

Satwa yang diperkirakan berumur 15 tahun ini menentang instingnya untuk mencari bantuan manusia setelah terluka. Harimau Amur saat ini terancam punah dengan populasi sekitar 550 ekor di Siberia.

Sambil menunggu bantuan manusia untuk mengobati lukanya, harimau itu mempertahankan hidupnya dengan membunuh dan memakan dua anjing penjaga milik pasukan penjaga perbatasan.

Selama lima hari satwa itu menolak pergi meski pasukan penjaga perbatasan berupaya menakut-nakutinya. Pasukan penjaga perbatasan tak menyadari jika perilaku tak normal harimau itu karena luka yang diderita.

Polisi hutan kemudian dipanggil dan mencatat perilaku tak biasa hewan tersebut. Pada umumnya, harimau Amur menghindari kontak langsung dengan manusia.

"(Harimau) itu tiba di pos perbatasan—di Land of the Leopard National Park—pada 29 Desember dan tidak menunjukkan keinginan untuk pergi," tulis The Siberian Times dalam laporannya.

Sergey Aramilev, direktur Amur Tiger Center, memuji penjaga perbatasan karena tidak menembak mati satwa langka tersebut.

"Perilaku harimau menunjukkan bahwa setelah seumur hidup di alam liar ini adalah binatang yang datang kepada mereka (para manusia) untuk meminta bantuan," katanya, yang dikutip Sabtu (5/1/2019).

Sebuah video yang dirilis media lokal menunjukkan petugas penjaga menembakkan obat penenang ke satwa predator tersebut.

Hewan itu kemudian dipindahkan ke pusat rehabilitasi kucing besar, namun para ahli kini berpikir bahwa setelah seumur hidup mencari mangsa, harimau tahu waktunya sudah habis.

"Harimau yang ditangkap setidaknya berusia 15 tahun, dan mungkin bahkan lebih tua," kata Aramilev.

"Menurut standar harimau, ia adalah pejantan tua, terutama di alam liar," ujarnya. Satwa itu telah diperiksa lukanya.

"Sekarang kami menunggu hasil tes yang memungkinkan kami untuk memahami apa yang harus dilakukan selanjutnya," kata Aramilev. "Tapi, rupanya, binatang buas karena usianya tidak akan bisa kembali ke alam liar."
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3577 seconds (0.1#10.140)