Kapal Perang China Diduga Dilengkapi Railgun Elektromagnetik
A
A
A
BEIJING - Media sosial Weibo dihebohkan dengan beredarnya foto penampakan kapal perang China yang dilengkapi dengan senjata futuristik bertenaga tinggi. Senjata itu diduga merupakan railgun elektromagnetik yang mampu menembakkan amunisi lima kali kecepatan suara.
Foto itu diunggah ke Weibo oleh blogger dengan nama akun "Defence Blogger Haohan-Red Shark" pada 29 Desember lalu. Foto itu memperlihatkan kapal tank landing Haiyangshan kelas Yuting tipe 07211 dengan senjata besar misterius di atasnya.
China tidak pernah bersedia mengonfirmasi senjata futuristik itu. Namun, CNBC mengutip sumber anonim mengungkap keberadaan senjata pada 2011 dan Amerika Serikat telah mengejar teknologi tersebut sejak 2005.
Dengan menggunakan rel magnetik daripada bubuk mesiu, senjata ini mampu mengirim amunisi terbang hingga ratusan kilometer.
Berbicara kepada nine.com.au, Kamis (3/1/2019), analis senior Australian Strategic Policy Institute, Dr Malcolm Davis, mengatakan bahwa senjata itu ada di "LPD" atau sejenis kapal amfibi.
Namun Davis mengatakan jika China memiliki railgun elektromagnetik yang berfungsi penuh, maka mereka memiliki keunggulan dibandingkan pasukan Angkatan Laut AS, yang bereksperimen dengan teknologi itu tetapi tidak membuat banyak kemajuan.
Dia juga menguraikan keuntungan besar yang dimiliki senjata futuristik tersebut.
"Konsep railgun adalah bahwa ia menggunakan energi elektromagnetik untuk mempercepat proyektil ke kecepatan hipersonik," kata Davis.
"Ini memiliki sejumlah keuntungan. Pertama; kecepatan semata, kedua; jarak jangkau, dan ketiga mengurangi biaya dibandingkan dengan peluru kendali, dan akhirnya, mengurangi risiko kapal yang membawa amunisi, mengingat bahwa tidak perlu putaran eksplosif. Putaran itu menimbulkan kerusakan," katanya.
Davis menunjukkan secara teoritis senjata seperti itu dapat mengubah perang angkatan laut.
Dia mengatakan jika orang China telah memecahkan tantangan teknis, dan memiliki senapan rel, operasional mereka secara teori dapat menembakkan proyektil hipersonik.
"Jika China akan memperkenalkan ini sebagai kemampuan operasional di dalam Angkatan Laut PLA (Tentara Pembebasan Rakyat)—mungkin pada kapal perang China di masa depan— itu bisa menjadi pengubah permainan (game changer)," kata Davis.
Intelijen AS sebelumnya memperkirakan China baru bisa memiliki railgun elektromagnetik pada tahun 2025.
Foto itu diunggah ke Weibo oleh blogger dengan nama akun "Defence Blogger Haohan-Red Shark" pada 29 Desember lalu. Foto itu memperlihatkan kapal tank landing Haiyangshan kelas Yuting tipe 07211 dengan senjata besar misterius di atasnya.
China tidak pernah bersedia mengonfirmasi senjata futuristik itu. Namun, CNBC mengutip sumber anonim mengungkap keberadaan senjata pada 2011 dan Amerika Serikat telah mengejar teknologi tersebut sejak 2005.
Dengan menggunakan rel magnetik daripada bubuk mesiu, senjata ini mampu mengirim amunisi terbang hingga ratusan kilometer.
Berbicara kepada nine.com.au, Kamis (3/1/2019), analis senior Australian Strategic Policy Institute, Dr Malcolm Davis, mengatakan bahwa senjata itu ada di "LPD" atau sejenis kapal amfibi.
Namun Davis mengatakan jika China memiliki railgun elektromagnetik yang berfungsi penuh, maka mereka memiliki keunggulan dibandingkan pasukan Angkatan Laut AS, yang bereksperimen dengan teknologi itu tetapi tidak membuat banyak kemajuan.
Dia juga menguraikan keuntungan besar yang dimiliki senjata futuristik tersebut.
"Konsep railgun adalah bahwa ia menggunakan energi elektromagnetik untuk mempercepat proyektil ke kecepatan hipersonik," kata Davis.
"Ini memiliki sejumlah keuntungan. Pertama; kecepatan semata, kedua; jarak jangkau, dan ketiga mengurangi biaya dibandingkan dengan peluru kendali, dan akhirnya, mengurangi risiko kapal yang membawa amunisi, mengingat bahwa tidak perlu putaran eksplosif. Putaran itu menimbulkan kerusakan," katanya.
Davis menunjukkan secara teoritis senjata seperti itu dapat mengubah perang angkatan laut.
Dia mengatakan jika orang China telah memecahkan tantangan teknis, dan memiliki senapan rel, operasional mereka secara teori dapat menembakkan proyektil hipersonik.
"Jika China akan memperkenalkan ini sebagai kemampuan operasional di dalam Angkatan Laut PLA (Tentara Pembebasan Rakyat)—mungkin pada kapal perang China di masa depan— itu bisa menjadi pengubah permainan (game changer)," kata Davis.
Intelijen AS sebelumnya memperkirakan China baru bisa memiliki railgun elektromagnetik pada tahun 2025.
(mas)