Trump Isyaratkan Perlambat Penarikan Pasukan AS dari Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump memberi isyarat bahwa Washington akan memperlambat penarikan mundur sekitar 2.000 tentara AS yang ditempatkan di Suriah.
Pengumuman itu tampaknya bertentangan dengan deklarasi asli Trump, di mana ia bersumpah akan segera ditariknya pasukan AS dari Suriah dan kekalahan kelompok teroris Daesh. Tetapi timeline baru untuk penarikan mundur pasukan AS dari Suriah tetap tidak jelas.
"ISIS sebagian besar hilang, kami perlahan mengirim pasukan kami kembali ke rumah untuk bersama keluarga mereka, sementara pada saat yang sama memerangi sisa-sisa ISIS," kata Trump di Twitter, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (1/1).
Pernyataan Trump ini datang tidak lama setelah Senator dari Partai Republik, Lindsey Graham menyatakan bahwa Trump telah setuju untuk mengevaluasi kembali keputusannya untuk segera meninggalkan Suriah.
Pernyataan Graham muncul setelah dia bertemu dengan Trump dan kepala Staf Gabungan militer AS, Jenderal Joseph Dunford untuk membahas pengumuman mengejutkan tersebut.
"Setelah berdiskusi dengan presiden dan Dunford, saya tidak pernah merasa lebih baik tentang ke mana kita menuju. Saya pikir kita memperlambat segalanya dengan cara yang cerdas. Tetapi tujuannya selalu sama untuk dapat meninggalkan Suriah dan memastikan ISIS tidak pernah kembali," kata Graham.
"Saya pikir kita berada dalam situasi jeda, di mana kita mengevaluasi kembali apa cara terbaik untuk mencapai tujuan presiden yaitu membuat orang membayar lebih banyak dan melakukan lebih banyak," sambungnya.
Pengumuman itu tampaknya bertentangan dengan deklarasi asli Trump, di mana ia bersumpah akan segera ditariknya pasukan AS dari Suriah dan kekalahan kelompok teroris Daesh. Tetapi timeline baru untuk penarikan mundur pasukan AS dari Suriah tetap tidak jelas.
"ISIS sebagian besar hilang, kami perlahan mengirim pasukan kami kembali ke rumah untuk bersama keluarga mereka, sementara pada saat yang sama memerangi sisa-sisa ISIS," kata Trump di Twitter, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (1/1).
Pernyataan Trump ini datang tidak lama setelah Senator dari Partai Republik, Lindsey Graham menyatakan bahwa Trump telah setuju untuk mengevaluasi kembali keputusannya untuk segera meninggalkan Suriah.
Pernyataan Graham muncul setelah dia bertemu dengan Trump dan kepala Staf Gabungan militer AS, Jenderal Joseph Dunford untuk membahas pengumuman mengejutkan tersebut.
"Setelah berdiskusi dengan presiden dan Dunford, saya tidak pernah merasa lebih baik tentang ke mana kita menuju. Saya pikir kita memperlambat segalanya dengan cara yang cerdas. Tetapi tujuannya selalu sama untuk dapat meninggalkan Suriah dan memastikan ISIS tidak pernah kembali," kata Graham.
"Saya pikir kita berada dalam situasi jeda, di mana kita mengevaluasi kembali apa cara terbaik untuk mencapai tujuan presiden yaitu membuat orang membayar lebih banyak dan melakukan lebih banyak," sambungnya.
(esn)