Militer Jerman Dapat Rekrut Warga Uni Eropa

Jum'at, 28 Desember 2018 - 13:04 WIB
Militer Jerman Dapat...
Militer Jerman Dapat Rekrut Warga Uni Eropa
A A A
BERLIN - Tujuh tahun setelah Jerman menghapus wajib militer, Inspektur Jenderal Angkatan Bersenjata Jerman Eberhard Zorn menyatakan, mempekerjakan warga Uni Eropa (UE) menjadi pilihan untuk mengisi sejumlah posisi pakar.

Zorn menyatakan, militer harus melihat ke semua arah saat kekurangan personil yang berkualifikasi seperti para pakar teknologi informasi (TI) dan doktor. Militer Jerman juga telah mengalami kekurangan investasi.

Jerman bertujuan meningkatkan militernya sebanyak 21.000 personel pada 2025. Jerman juga akan menaikkan anggaran pertahanan dari 1,2% menjadi 1,5% dari produk domestik bruto (PDB) pada 2024 karena mendapat kritik dari Presiden AS Donald Trump bahwa Jerman tidak memenuhi target NATO sebesar 2% dari PDB.

Menteri Pertahanan (Menhan) Jerman Ursula vonder Leyen menaytakan, sebanyak 182.000 tentara dipekerjakan oleh angkatan bersenjata, naik 6.500 personil dalam dua tahun. Dalam tujuh tahun, jumlah itu akan mencapai 203.000 personel.

Dia menjelaskan, militer sekarang terdiri atas 12% wanita dan tahun ini saja satu dari tiga orang yang mendaftar adalah wanita.

“Tentu Bundeswehr membutuhkan personel dan militer harus mendorong untuk kelayakan generasi baru, meski warga UE merupakan pilihan untuk bidang spesialis,” papar Jenderal Zorn pada grup surat kabar Funke.

Grup media itu menyatakan, pemerintah Jerman telah berkonsultasi dengan mitra UE dan sebagian besar bereaksi hati-hati terutama Eropa Timur. Sesuai undang-undang setelah Perang Dunia II, para tentara dalam militer Jerman harus warga Jerman.

Komisioner untuk angkatan bersenjata Parlemen Jerman Hans-Peter Bartels menyatakan, merekrut warga UE telah menjadi hal yang biasa karena banyak tentara telah memiliki dua kewarganegaraan atau latar belakang imigran.

Menurut grup media Funke, lebih dari 900 warga asing telah dipekerjakan militer pada peran-peran sipil. Bulan lalu, Inggris menyatakan lebih banyak lagi warga asing dapat bergabung dalam pasukan militer tanpa syarat pernah tinggal di Inggris, demi memenuhi kekurangan 8.200 tentara, pelaut dan personel udara.

Jerman ingin 70% personil dan peralatan militernya yang siap berperang kapan saja, tapi laporan terbaru menyatakan penurunan. “Hanya sekitar sepertiga dari 97 tank, jet jempur, dan helikopter yang siap tempur,” ungkap laporan Die Zeit pada Oktober lalu, dilansir BBC. (Muh Shamil)
(nfl)
Berita Terkait
35 Tahun Lalu, Runtuhnya...
35 Tahun Lalu, Runtuhnya Tembok Berlin
Distribusi Bantuan Dianggap...
Distribusi Bantuan Dianggap Tak Adil, Puluhan Ribu Warga Jerman Turun ke Jalan
Masih Ketergantungan,...
Masih Ketergantungan, Impor Jerman dari Rusia Terus Meningkat
Perempuan Cantik Jerman...
Perempuan Cantik Jerman Ini Tikam 5 Penumpang Bus di Jerman. Motif Belum Jelas
Menlu Jerman: Uni Eropa...
Menlu Jerman: Uni Eropa Berperang Melawan Rusia
Jerman Serukan UE Sahkan...
Jerman Serukan UE Sahkan Sanksi Terhadap Rusia Terkait Navalny
Berita Terkini
Iran Siap Buat Program...
Iran Siap Buat Program Nuklirnya Lebih Transparan dengan Imbalan Pencabutan Sanksi
1 jam yang lalu
Trump Ingin Berunding...
Trump Ingin Berunding Langsung dengan Presiden China Xi Jinping
2 jam yang lalu
Mesir Kutuk Seruan Pemukim...
Mesir Kutuk Seruan Pemukim Israel untuk Mengebom Masjid Al-Aqsa dan Bangun Kuil Yahudi
3 jam yang lalu
Kata-kata Wasiat Paus...
Kata-kata Wasiat Paus Fransiskus tentang Gaza dan Genosida oleh Israel
4 jam yang lalu
3 Fakta Kabar Perceraian...
3 Fakta Kabar Perceraian Barack Obama dan Michelle yang Mengejutkan, Benarkah Pisah?
4 jam yang lalu
Apa yang Terjadi setelah...
Apa yang Terjadi setelah Seorang Paus Meninggal?
5 jam yang lalu
Infografis
Peralatan Militer dari...
Peralatan Militer dari Berbagai Pangkalan AS Dikirim ke Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved