Erdogan Undang Trump Lakukan Lawatan ke Turki Tahun Depan

Selasa, 25 Desember 2018 - 09:38 WIB
Erdogan Undang Trump...
Erdogan Undang Trump Lakukan Lawatan ke Turki Tahun Depan
A A A
WASHINGTON - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengundang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengunjungi negaranya pada tahun 2019. Hal itu dikatakan oleh seorang juru bicara Gedung Putih.

"Sementara tidak ada yang pasti sedang direncanakan, Presiden terbuka untuk pertemuan potensial di masa depan," kata juru bicara Gedung Putih Hogan Gidley dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Reuters, Selasa (25/12/2018).

Konflik di Suriah setelah pengumuman Trump tentang penarikan AS, dampak dari pembunuhan seorang jurnalis Saudi yang berbasis di AS di konsulat Saudi di Istanbul, dan permintaan Turki untuk ekstradisi ulama Muslim dari Amerika Serikat adalah di antara isu-isu utama dianatar dua sekutu NATO itu.

Kepresidenan Turki mengatakan Trump dan Erdogan setuju selama pembicaraan telepon pada hari Minggu untuk berkoordinasi mencegah berkembangnya kekosongan otoritas ketika Amerika Serikat menarik diri dari Suriah.

Erdogan menyambut keputusan tiba-tiba Trump pekan lalu untuk menarik pasukan Amerika dari Suriah, yang telah mengubah kebijakan AS di wilayah tersebut dan akan menghilangkan sumber gesekan antara kedua negara.

Washington telah mendukung pejuang YPG Kurdi Suriah sementara Turki mencap kelompok itu sebagai organisasi teroris.

Seorang pejabat senior AS mengatakan Trump belum membicarakan keputusan penarikan dengan Erdogan sebelumnya.

Para pejabat militer AS akan mengunjungi Turki minggu ini untuk membahas perincian penarikan Suriah dengan rekan-rekan mereka, kata seorang juru bicara Erdogan, Senin.

Trump dan Erdogan telah mengambil langkah berbeda dalam menanggapi pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada 2 Oktober.

Trump mengatakan dia ingin Washington mendukung pemerintah Saudi dan penguasa de facto-nya, Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun penilaian CIA menyatakan kemungkinan sang pangeran memerintahkan pembunuhan itu.

Erdogan telah mendorong untuk menjaga perhatian internasional pada pembunuhan Khashoggi dan menyoroti sang pangeran. Arab Saudi mengatakan pangeran tidak mengetahui pembunuhan itu.

Trump mengatakan bulan lalu bahwa dia tidak mempertimbangkan mengekstradisi ulama Muslim Fethullah Gulen, yang disalahkan Turki atas kudeta 2016 yang gagal, sebagai bagian dari upaya meredakan tekanan Turki terhadap Arab Saudi atas pembunuhan Khashoggi.

Namun pernyataan berbeda dikatakan oleh Menteri luar negeri Turki. Pekan lalu ia mengatakan bahwa selama pertemuan dengan Erdogan di Buenos Aires beberapa minggu lalu, Trump mengatakan dia sedang bekerja untuk mengekstradisi Gulen.

Seorang pejabat senior Gedung Putih kemudian mengatakan bahwa selama pertemuan Argentina, Trump tidak berkomitmen untuk menyerahkan Gulen ke Turki.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1217 seconds (0.1#10.140)