Warga Palestina Gelar Salat Ghaib untuk Korban Tsunami Selat Sunda
A
A
A
GAZA - Sejumlah umat Muslim Palestina dilaporkan menggelar salat ghaib untuk para korban tsunami di Selat Sunda. Tsunami yang terjadi pada Sabtu malam menyapu pesisir Banten dan juga Lampung.
Melalui akun Facebooknya, aktivis Indonesia di Palestina, sekaligus ketua yayasan Nusantara Palestina Center, Abdilah Onim, menuturkan, salat ghaib itu digelar di Masjid Raya Umar kota Tua Gaza.
"Selaku imam dan pembaca doa adalah Syeikh 'Ahed Zeino (Alhafidz), Syeikh 'Ahed seorang Qori' menguasai 10 cara perindah bacaan Alqur'an II," kata Abdilah di akun Facebooknya, seperti dikutip Sindonews pada Senin (24/12).
Menurut data BNPB hingga Senin pagi, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Korban paling banyak terhadap di Kabupaten Pandeglang, dengan 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi.
Sementara itu, kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak. Selain Pandeglang, korban dan kerusakan ini terdapat di 4 kabupaten terdampak lainnya yaitu Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Sejumlah negara dan organisasi internasional, seperti Malaysia, Jepang, Amerika Serikat (AS dan Uni Eropa (UE) telah menyatakan kesediaan mereka untuk memberikan bantuan kepada Indonesia.
Melalui akun Facebooknya, aktivis Indonesia di Palestina, sekaligus ketua yayasan Nusantara Palestina Center, Abdilah Onim, menuturkan, salat ghaib itu digelar di Masjid Raya Umar kota Tua Gaza.
"Selaku imam dan pembaca doa adalah Syeikh 'Ahed Zeino (Alhafidz), Syeikh 'Ahed seorang Qori' menguasai 10 cara perindah bacaan Alqur'an II," kata Abdilah di akun Facebooknya, seperti dikutip Sindonews pada Senin (24/12).
Menurut data BNPB hingga Senin pagi, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi. Korban paling banyak terhadap di Kabupaten Pandeglang, dengan 207 orang meninggal dunia, 755 orang luka-luka, 7 orang hilang, dan 11.453 orang mengungsi.
Sementara itu, kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak. Selain Pandeglang, korban dan kerusakan ini terdapat di 4 kabupaten terdampak lainnya yaitu Serang, Lampung Selatan, Tanggamus dan Pesawaran.
Sejumlah negara dan organisasi internasional, seperti Malaysia, Jepang, Amerika Serikat (AS dan Uni Eropa (UE) telah menyatakan kesediaan mereka untuk memberikan bantuan kepada Indonesia.
(esn)