Irak Berharap Penarikan Pasukan AS Bantu Perdamaian di Timteng
A
A
A
BAGHDAD - Presiden Irak, Barham Salih berharap penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Suriahakan berkontribusi pada penyelesaian konflik dan tidak akan menghasilkan peningkatan baru kekerasan di kawasan.
Menurut layanan pers kepresidenan Irak, harapan itu disampaikan Salih saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, semalam.
"Salih mengkonfirmasi bahwa penarikan itu harus menjadi katalisator perdamaian berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak Suriah dan keputusan independen mereka, dan bukan untuk memulai fase baru kekerasan dan intervensi," bunyi keterangan layanan pers kepresidenan Irak, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (23/12).
"Selama pembicaraan, Salih juga menekankan bahwa Irak tidak seharusnya menanggung beban ketegangan internasional dan regional, dan kedaulatan negara serta kepentingan nasional harus dijaga," sambungnya.
Pompeo, menurut layanan pers kepresidenan Irak, pada gilirannya, menegaskan kembali komitmen AS untuk melanjutkan perang kontraterorisme di Irak.
Pembicaraan terjadi setelah juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan pada hari Rabu bahwa AS mulai menarik pasukannya dari Suriah. Dia mencatat bahwa penarikan pasukan tidak berarti akhir dari perjuangan koalisi melawan ISIS.
Menurut layanan pers kepresidenan Irak, harapan itu disampaikan Salih saat melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, semalam.
"Salih mengkonfirmasi bahwa penarikan itu harus menjadi katalisator perdamaian berdasarkan penghormatan terhadap hak-hak Suriah dan keputusan independen mereka, dan bukan untuk memulai fase baru kekerasan dan intervensi," bunyi keterangan layanan pers kepresidenan Irak, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (23/12).
"Selama pembicaraan, Salih juga menekankan bahwa Irak tidak seharusnya menanggung beban ketegangan internasional dan regional, dan kedaulatan negara serta kepentingan nasional harus dijaga," sambungnya.
Pompeo, menurut layanan pers kepresidenan Irak, pada gilirannya, menegaskan kembali komitmen AS untuk melanjutkan perang kontraterorisme di Irak.
Pembicaraan terjadi setelah juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan pada hari Rabu bahwa AS mulai menarik pasukannya dari Suriah. Dia mencatat bahwa penarikan pasukan tidak berarti akhir dari perjuangan koalisi melawan ISIS.
(esn)