AS Setujui Penjualan Rudal Patriot ke Turki
A
A
A
WASHINGTON - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, Kementerian Luar Negeri AS telah menyetujui kemungkinan penjualan rudal Patriot ke Turki, dengan nilai sekitar USD 3,5 miliar.
Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, Kemlu AS menyetujui penjualan 80 rudal Patriot MIM-104E dan 60 rudal PAC-3 dan peralatan militer terkait. Badan itu menyebut, Kemlu AS telah memberitahu Kongres tentang kemungkinan penjualan.
Penjualan termasuk set radar, stasiun kontrol keterlibatan, stasiun peluncuran, peralatan komunikasi, peralatan dan peralatan uji, jangkauan dan program uji serta peralatan pendukung.
"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan pertahanan militer Turki untuk menjaga terhadap agresi musuh dan melindungi NATO Sekutu yang mungkin melatih dan beroperasi di dalam perbatasan Turki. Turki seharusnya tidak mengalami kesulitan untuk menyerap sistem ini ke dalam angkatan bersenjatanya," kata badan itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (19/12).
Turki telah mencoba untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS, tetapi Washington belum mau menjual sistem pertahanan itu ke Turki, ketika Ankara benar-benar membutuhkannya.
Namun, setelah Turki menandatangani kontrak dengan Rusia untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 pada 2017, AS mulai membuka pintu bagi Turki untuk membeli sistem pertahanan udara mereka.
Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, Kemlu AS menyetujui penjualan 80 rudal Patriot MIM-104E dan 60 rudal PAC-3 dan peralatan militer terkait. Badan itu menyebut, Kemlu AS telah memberitahu Kongres tentang kemungkinan penjualan.
Penjualan termasuk set radar, stasiun kontrol keterlibatan, stasiun peluncuran, peralatan komunikasi, peralatan dan peralatan uji, jangkauan dan program uji serta peralatan pendukung.
"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan pertahanan militer Turki untuk menjaga terhadap agresi musuh dan melindungi NATO Sekutu yang mungkin melatih dan beroperasi di dalam perbatasan Turki. Turki seharusnya tidak mengalami kesulitan untuk menyerap sistem ini ke dalam angkatan bersenjatanya," kata badan itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Rabu (19/12).
Turki telah mencoba untuk membeli sistem pertahanan udara dari AS, tetapi Washington belum mau menjual sistem pertahanan itu ke Turki, ketika Ankara benar-benar membutuhkannya.
Namun, setelah Turki menandatangani kontrak dengan Rusia untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 pada 2017, AS mulai membuka pintu bagi Turki untuk membeli sistem pertahanan udara mereka.
(esn)