Menlu Retno: Anak Muda Adalah Aset Diplomasi Bangsa

Rabu, 19 Desember 2018 - 14:32 WIB
Menlu Retno: Anak Muda Adalah Aset Diplomasi Bangsa
Menlu Retno: Anak Muda Adalah Aset Diplomasi Bangsa
A A A
BANDUNG - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan, anak-anak muda adalah aset bagi bangsa Indonesia, termasuk untuk dunia diplomasi di masa depan. Anak muda, lanjut Retno, perlu dibekali dengan pengetahuan yang cukup, khususnya dalam bidang diplomasi.

Retno mengatakan, untuk memperkaya pengetahuan anak-anak muda mengenai diplomasi, Kementerian Luar Negeri Indonesia menggelar acara yang bertajuk di DiploFest. Acara ini digelar di beberapa kota di Indonesia dan teranyar di Universitas Padjajaran Bandung.

"Anak-anak milennial ini kan masa depan kita, jadi memang kita ingin anak-anak ini paham dan sekali lagi sebenarnya tidak hanya difokuskan kepada anak-anak mahasiswa, karena seperti misalnya di Jogjakarta, itu untuk ilmu yang bersifat keprotokolan dipergunakan juga oleh pemerintah setempat," ucap Retno pada Selasa (19/12).

Dia lalu mengatakan, dalam DiploFest akan diberikan informasi mengenai capaian diplomasi Indonesia dan apa saja yang dilakukan oleh para diplomat Indonesia saat ini. Selain itu, akan ada banyak kegiatan yang bisa dilakuan mahasiswa yang berhubungann dengan diplomasi.

"Kegiatannya akan macam-macam diantaranya akan ada simulasi bahasa Inggris, ada simulasi mengenai masalah debat di Dewan Keamanan, karena banyak sekali anak-anak muda Indonesia yang ikut kegiatan debat internasional sehingga mereka perlu mendengar, baik cara maupun substansi langsung dari para pelaku yaitu para diplomat itu sendiri," ucapnya.

"Jadi akan banyak sekali kegiatan yang akan kita lakukan pada hari ini. Intinya adalah kenapa kegiatan ini dilakukan, karena pertama agar masyarakat paham apa yang sedang dilakukan dan apa yang terjadi dengan diplomasi kita.

"Kedua, agar masyarakat paham bahwa kepentingan-kepentingan mereka. Kepentingan masyarakat dimasukkan, dipertimbangkan dan dimasukkan didalam kebijakan-kebijakan kita di dalam politik luar negeri," sambungnya.

Lalu ketiga, lanjut Retno, adalah memanfaatkan pengalaman yang dimiliki oleh para diplomat Indonesia untuk pemberdayaan mahasiswa. Misalnya mengenai masalah debat, mengenai masalah keprotokolan.

"Karena teman-teman mahasiswa kan banyak sekali aktifitasnya, daerah juga banyak aktifitasnya, yang memerlukan pemahaman mengenai info keprotokolan," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6680 seconds (0.1#10.140)