Wajah Baru Demo Prancis: Wanita 'Silver' Umbar Dada vs Polisi
A
A
A
PARIS - Demonstrasi memprotes kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Prancis yang digerakkan massa Yellow Vest (Rompi Kuning) kembali pecah, Sabtu (15/12/2018). Ada wajah baru dalam demo kali ini, yakni munculnya para wanita bercat silver pengumbar dada ikut berhadapan dengan polisi.
Para wanita yang mengenakan baju warna merah darah dengan bagian dada terbuka lebar berpose sebagai Marianne—simbol nasional Prancis. Mereka berhadapan dengan para polisi di jantung kota Paris.
Para demonstran wanita itu beraksi di jalan Champs-Elysees. Aksi mereka dengan pilihan warna khas dan berbaur dengan demonstran Rompi Kuning seperti membangkitkan kembali ikon Revolusi Prancis.
Uniknya, para wanita bercat silver ini melakukan demo diam di depan polisi. Asal usul kelompok tersebut masih misterius. Belum jelas apakah mereka dari gerakan Femen—kelompok yang biasa demo telanjang—atau dari gerakan lain.
Masyarakat setempat pengguna media sosial mengapresiasi kreativitas unjuk rasa Prancis. “Saya suka Marianne Marianne ini," tulis pengguna akun Twitter @saigon_lion.
Marianne atau Dewi Kebebasan adalah simbol nasional Republik Perancis yang berdiri menentang monarki. Sosoknya dianggap sebagai ikon kemenangan kebebasan dan demokrasi yang memimpin orang-orang di atas barikade dalam lukisan Eugene Delacroix yang ikonik.
Sementara itu, demonstran Rompi Kuning kembali bentrok dengan polisi antihuru-hara di sekitar Paris. Massa yang menyerukan pengunduran diri Presiden Emmanuel Macron ditindak keras polisi dengan tembakan gas air mata.
Pemerintah Macron telah merespons demo yang telah memasuki minggu kelima ini dengan menaikkan upah minimum sebagai imbalan atas kebijakan kenaikan harga BBM. Namun, demonstran menolak solusi tersebut dan tetap menentang kenaikan harga BBM.
Para wanita yang mengenakan baju warna merah darah dengan bagian dada terbuka lebar berpose sebagai Marianne—simbol nasional Prancis. Mereka berhadapan dengan para polisi di jantung kota Paris.
Para demonstran wanita itu beraksi di jalan Champs-Elysees. Aksi mereka dengan pilihan warna khas dan berbaur dengan demonstran Rompi Kuning seperti membangkitkan kembali ikon Revolusi Prancis.
Uniknya, para wanita bercat silver ini melakukan demo diam di depan polisi. Asal usul kelompok tersebut masih misterius. Belum jelas apakah mereka dari gerakan Femen—kelompok yang biasa demo telanjang—atau dari gerakan lain.
Masyarakat setempat pengguna media sosial mengapresiasi kreativitas unjuk rasa Prancis. “Saya suka Marianne Marianne ini," tulis pengguna akun Twitter @saigon_lion.
Marianne atau Dewi Kebebasan adalah simbol nasional Republik Perancis yang berdiri menentang monarki. Sosoknya dianggap sebagai ikon kemenangan kebebasan dan demokrasi yang memimpin orang-orang di atas barikade dalam lukisan Eugene Delacroix yang ikonik.
Sementara itu, demonstran Rompi Kuning kembali bentrok dengan polisi antihuru-hara di sekitar Paris. Massa yang menyerukan pengunduran diri Presiden Emmanuel Macron ditindak keras polisi dengan tembakan gas air mata.
Pemerintah Macron telah merespons demo yang telah memasuki minggu kelima ini dengan menaikkan upah minimum sebagai imbalan atas kebijakan kenaikan harga BBM. Namun, demonstran menolak solusi tersebut dan tetap menentang kenaikan harga BBM.
(mas)