Rompi Kuning Tuding Pemerintah Prancis di Balik Penembakan Strasbourg
A
A
A
PARIS - Demonstran "Rompi Kuning" menuding pemerintah Prancis berada di balik aksi penembakan pasar Natal di Strasbourg. Sedikitnya tiga orang tewas dan belasan lainnya luka-luka akibat aksi penembakan itu.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, sejumlah demonstran "Rompi Kuning" menuduh bahwa penembakan yang terjadi Selasa malam di Strasbourg diplot oleh pemerintah Prancis.
Melansir Anadolu Agency pada Kamis (13/12), para demonstran menyebut penembakan ini dilakukan untuk menutupi rencana demonstrasi yang akan dilakukan "Rompi Kuning" pada akhir pekan ini.
Serangan itu terjadi sehari setelah pernyataan Presiden (Emanuel) Macron dan sebelum demonstrasi yang direncanakan hari Sabtu mendatang. Apakah mereka menipu orang-orang?" tanya seorang demonstran "Rompi Kuning" bernama Phinou Cetout.
Seorang anggota "Rompi Kuning" lainnya menyebut Macron dan pemerintah Prancis dengan sengaja melakukan serangan untuk menciptakan keadaan darurat dan mencegah demonstrasi lanjutan di Paris.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez menyebut tudingan pemerintah Prancis berada dibalik penembakan itu adalah hal yang tidak bisa diterima.
"Saya benar-benar marah, bagaimana orang bisa mengatakan sesuatu seperti itu," ungkapnya, dengan menambahkan dia sadar akan "teori konspirasi" yang disebarkan oleh anggota "Rompi Kuning" di media sosial.
Dalam sebuah unggahan di media sosial, sejumlah demonstran "Rompi Kuning" menuduh bahwa penembakan yang terjadi Selasa malam di Strasbourg diplot oleh pemerintah Prancis.
Melansir Anadolu Agency pada Kamis (13/12), para demonstran menyebut penembakan ini dilakukan untuk menutupi rencana demonstrasi yang akan dilakukan "Rompi Kuning" pada akhir pekan ini.
Serangan itu terjadi sehari setelah pernyataan Presiden (Emanuel) Macron dan sebelum demonstrasi yang direncanakan hari Sabtu mendatang. Apakah mereka menipu orang-orang?" tanya seorang demonstran "Rompi Kuning" bernama Phinou Cetout.
Seorang anggota "Rompi Kuning" lainnya menyebut Macron dan pemerintah Prancis dengan sengaja melakukan serangan untuk menciptakan keadaan darurat dan mencegah demonstrasi lanjutan di Paris.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Prancis, Laurent Nunez menyebut tudingan pemerintah Prancis berada dibalik penembakan itu adalah hal yang tidak bisa diterima.
"Saya benar-benar marah, bagaimana orang bisa mengatakan sesuatu seperti itu," ungkapnya, dengan menambahkan dia sadar akan "teori konspirasi" yang disebarkan oleh anggota "Rompi Kuning" di media sosial.
(esn)