Trump Siap Intervensi Penangkapan Bos Huawei
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengatakan, ia dengan Departemen Kehakiman akan campur tangan dalam kasus penangkapan seorang eksekutif telekomunikasi China jika itu akan membantu mengamankan kesepakatan perdagangan dengan Beijing.
"Jika saya pikir itu baik untuk negara, jika saya pikir itu baik untuk apa yang akan menjadi kesepakatan perdagangan terbesar yang pernah dibuat - yang merupakan hal yang sangat penting - apa yang baik untuk keamanan nasional - saya pasti akan campur tangan jika saya pikir itu perlu," kata Trump dalam wawancara dengan Reuters di Oval Office.
Atas permintaan otoritas AS, eksekutif Huawei Technologies Co. Meng Wanzhou ditangkap awal bulan ini di Vancouver atas tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran. Penangkapan itu terjadi pada hari yang sama ketika Trump dan Presiden China Xi Jinping mengumumkan gencatan senjata 90 hari dalam perang dagang mereka selama pertemuan puncak di Buenos Aires.
Trump, yang ingin China membuka pasarnya untuk produk buatan Amerika dan menghentikan apa yang disebut Washington sebagai pencurian kekayaan intelektual, mengatakan dia belum berbicara dengan Xi Jinping tentang kasus eksekutif Huawei itu.
AS menuding Meng Wanzhou (46) karena telah menipu bank multinasional tentang kendali Huawei atas sebuah perusahaan yang beroperasi di Iran, menempatkan bank dalam risiko melanggar sanksi AS dan menimbulkan hukuman berat, bunyi dokumen pengadilan.
Jika diekstradisi ke AS, Meng akan menghadapi tuduhan konspirasi untuk menipu beberapa lembaga keuangan. Pengadilan Kanada pada hari Selasa memberikan jaminan Meng ketika dia menunggu sidang ekstradisi.
Trump, yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya, ditanya apakah Meng bisa dibebaskan.
"Yah, itu mungkin mengingat banyak hal yang berbeda bisa terjadi. Itu juga mungkin akan menjadi bagian dari negosiasi. Tapi kami akan berbicara dengan Departemen Kehakiman, kami akan berbicara dengan mereka, kami akan melibatkan banyak orang," tutur Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/12/2018).
Ditanya apakah ia mengingingkan Meng diekstradisi ke AS, Trump mengatakan ia ingin terlebih dahulu melihat apa permintaan China. Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa dugaan praktik Huawei meresahkan.
"Ini adalah masalah besar yang kami hadapi dalam banyak cara dengan banyak perusahaan dari China dan dari tempat lain," ujarnya.
Setelah pertemuannya dengan Xi Jinping di Buenos Aires, Trump mengatakan selama wawancara bahwa pembicaraan perdagangan dengan Beijing sedang berlangsung melalui telepon, dengan lebih banyak pertemuan kemungkinan di antara para pejabat AS dan China.
Dia mengatakan pemerintah China sekali lagi membeli kedelai dalam jumlah besar, setelah pada bulan Juli memberlakukan tarif atas pasokan minyak AS sebagai balas dendam atas bea masuk barang.
"Saya baru saja mendengar hari ini bahwa mereka membeli kedelai dalam jumlah besar. Mereka mulai, baru mulai sekarang," kata Trump.
Pedagang komoditi di Chicago, bagaimanapun, mengatakan mereka tidak melihat bukti kembalinya pembelian kedelai oleh China, yang tahun lalu membeli sekitar 60 persen dari ekspor kedelai AS dalam transaksi senilai lebih dari USD12 miliar.
"Jika saya pikir itu baik untuk negara, jika saya pikir itu baik untuk apa yang akan menjadi kesepakatan perdagangan terbesar yang pernah dibuat - yang merupakan hal yang sangat penting - apa yang baik untuk keamanan nasional - saya pasti akan campur tangan jika saya pikir itu perlu," kata Trump dalam wawancara dengan Reuters di Oval Office.
Atas permintaan otoritas AS, eksekutif Huawei Technologies Co. Meng Wanzhou ditangkap awal bulan ini di Vancouver atas tuduhan melanggar sanksi AS terhadap Iran. Penangkapan itu terjadi pada hari yang sama ketika Trump dan Presiden China Xi Jinping mengumumkan gencatan senjata 90 hari dalam perang dagang mereka selama pertemuan puncak di Buenos Aires.
Trump, yang ingin China membuka pasarnya untuk produk buatan Amerika dan menghentikan apa yang disebut Washington sebagai pencurian kekayaan intelektual, mengatakan dia belum berbicara dengan Xi Jinping tentang kasus eksekutif Huawei itu.
AS menuding Meng Wanzhou (46) karena telah menipu bank multinasional tentang kendali Huawei atas sebuah perusahaan yang beroperasi di Iran, menempatkan bank dalam risiko melanggar sanksi AS dan menimbulkan hukuman berat, bunyi dokumen pengadilan.
Jika diekstradisi ke AS, Meng akan menghadapi tuduhan konspirasi untuk menipu beberapa lembaga keuangan. Pengadilan Kanada pada hari Selasa memberikan jaminan Meng ketika dia menunggu sidang ekstradisi.
Trump, yang telah menjatuhkan sanksi terhadap Iran atas program nuklirnya sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya, ditanya apakah Meng bisa dibebaskan.
"Yah, itu mungkin mengingat banyak hal yang berbeda bisa terjadi. Itu juga mungkin akan menjadi bagian dari negosiasi. Tapi kami akan berbicara dengan Departemen Kehakiman, kami akan berbicara dengan mereka, kami akan melibatkan banyak orang," tutur Trump seperti dikutip dari Reuters, Rabu (12/12/2018).
Ditanya apakah ia mengingingkan Meng diekstradisi ke AS, Trump mengatakan ia ingin terlebih dahulu melihat apa permintaan China. Dia menambahkan, bagaimanapun, bahwa dugaan praktik Huawei meresahkan.
"Ini adalah masalah besar yang kami hadapi dalam banyak cara dengan banyak perusahaan dari China dan dari tempat lain," ujarnya.
Setelah pertemuannya dengan Xi Jinping di Buenos Aires, Trump mengatakan selama wawancara bahwa pembicaraan perdagangan dengan Beijing sedang berlangsung melalui telepon, dengan lebih banyak pertemuan kemungkinan di antara para pejabat AS dan China.
Dia mengatakan pemerintah China sekali lagi membeli kedelai dalam jumlah besar, setelah pada bulan Juli memberlakukan tarif atas pasokan minyak AS sebagai balas dendam atas bea masuk barang.
"Saya baru saja mendengar hari ini bahwa mereka membeli kedelai dalam jumlah besar. Mereka mulai, baru mulai sekarang," kata Trump.
Pedagang komoditi di Chicago, bagaimanapun, mengatakan mereka tidak melihat bukti kembalinya pembelian kedelai oleh China, yang tahun lalu membeli sekitar 60 persen dari ekspor kedelai AS dalam transaksi senilai lebih dari USD12 miliar.
(ian)