Teka-teki Replika Jet Tempur Siluman J-20 China di Pangkalan AS
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah foto yang dirilis situs The Aviationist menunjukkan pesawat tempur misterius yang identik dengan jet tempur siluman J-20 China berada di pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Georgia. Korps Marinir Amerika mengonfirmasi bahwa foto itu adalah penampakan dari replika skala penuh dari jet tempur tercanggih Beijing.
Replika Chengdu J-20 Mighty Dragon sudah berada di Savannah-Hilton Head Airport, Georgia, sejak Rabu pekan lalu lalu.
Foto penampakan replika itu telah memicu spekulasi di media sosial bahwa seorang pilot China telah membelot dengan jet tempurnya. Spekulasi itu terbantahkan setelah Korps Marinir AS mengatakan kepada The Aviationist bahwa itu tiruan jet tempur itu digunakan untuk pelatihan.
"Ini adalah replika skala penuh dan tetap di Air Dominance Centre (Pusat Dominasi Udara) untuk periode singkat selama 4-6 Desember," kata Kolonel Emmanuel Haldopoulos, Komandan Pusat Dominasi Udara Savannah.
Meskipun mengonfirmasikan replika skala penuh jet tempur itu untuk tujuan pelatihan, Haldopoulos tidak mengungkap apakah tiruan pesawat tersebut benar-benar dapat terbang atau tidak.
China saat ini memiliki sekitar 20 unit jet tempur J-20. Namun, mesin pesawat canggih adalah Salyut AL-31FN atau WS-10B Rusia yang sudah tua.
The Aviationist dalam laporannya 9 Desember 2018, menyatakan bahwa foto diperoleh pada Rabu 5 Desember. Foto itu diambil dari tempat parkir umum.
Foto itu dianalisa termasuk termasuk lokasi pangkalan yang menjadi latar belakang gambar.
Ahli Pertahanan China, Andreas Rupprecht, merasa janggal dengan foto itu ketika menganalisa sampai ke bagian bawah. Dia mendapati gambar nosel knalpot tidak akurat dan roda pendaratan berbeda dari Chengdu J-20 Mighty Dragon China yang sebenarnya.
J-20 pertama kali diperlihatkan kepada publik pada tahun 2016 di Zhuhai Air Show. Pada saat itu ada klaim bahwa pesawat itu dibangun sebagian dari rencana pesawat tempur AS, khususnya F-22 Raptor, yang diperoleh oleh peretas China yang dipenjara pada tahun yang sama.
Namun, Beijing dengan tegas membantah teori itu. Menurut pemerintah China, J-20 dikembangkan dan dibangun hanya dengan teknologi mereka sendiri.
Di akhir Zhuhai Air Show bulan November lalu, dua jet tempur J-20 dipamerkan dengan membawa empat rudal di badan pesawat dan satu di masing-masing sisi pesawat.
Media pemerintah, Global Times yang mengutip pejabat terkait, mengatakan demonstrasi pesawat itu menunjukkan superioritas J-20 terhadap jet tempur AS, F-22 dan F-35.
Replika Chengdu J-20 Mighty Dragon sudah berada di Savannah-Hilton Head Airport, Georgia, sejak Rabu pekan lalu lalu.
Foto penampakan replika itu telah memicu spekulasi di media sosial bahwa seorang pilot China telah membelot dengan jet tempurnya. Spekulasi itu terbantahkan setelah Korps Marinir AS mengatakan kepada The Aviationist bahwa itu tiruan jet tempur itu digunakan untuk pelatihan.
"Ini adalah replika skala penuh dan tetap di Air Dominance Centre (Pusat Dominasi Udara) untuk periode singkat selama 4-6 Desember," kata Kolonel Emmanuel Haldopoulos, Komandan Pusat Dominasi Udara Savannah.
Meskipun mengonfirmasikan replika skala penuh jet tempur itu untuk tujuan pelatihan, Haldopoulos tidak mengungkap apakah tiruan pesawat tersebut benar-benar dapat terbang atau tidak.
China saat ini memiliki sekitar 20 unit jet tempur J-20. Namun, mesin pesawat canggih adalah Salyut AL-31FN atau WS-10B Rusia yang sudah tua.
The Aviationist dalam laporannya 9 Desember 2018, menyatakan bahwa foto diperoleh pada Rabu 5 Desember. Foto itu diambil dari tempat parkir umum.
Foto itu dianalisa termasuk termasuk lokasi pangkalan yang menjadi latar belakang gambar.
Ahli Pertahanan China, Andreas Rupprecht, merasa janggal dengan foto itu ketika menganalisa sampai ke bagian bawah. Dia mendapati gambar nosel knalpot tidak akurat dan roda pendaratan berbeda dari Chengdu J-20 Mighty Dragon China yang sebenarnya.
J-20 pertama kali diperlihatkan kepada publik pada tahun 2016 di Zhuhai Air Show. Pada saat itu ada klaim bahwa pesawat itu dibangun sebagian dari rencana pesawat tempur AS, khususnya F-22 Raptor, yang diperoleh oleh peretas China yang dipenjara pada tahun yang sama.
Namun, Beijing dengan tegas membantah teori itu. Menurut pemerintah China, J-20 dikembangkan dan dibangun hanya dengan teknologi mereka sendiri.
Di akhir Zhuhai Air Show bulan November lalu, dua jet tempur J-20 dipamerkan dengan membawa empat rudal di badan pesawat dan satu di masing-masing sisi pesawat.
Media pemerintah, Global Times yang mengutip pejabat terkait, mengatakan demonstrasi pesawat itu menunjukkan superioritas J-20 terhadap jet tempur AS, F-22 dan F-35.
(mas)