Lewat Telepon, Putin-Merkel Bahas Nasib Perjanjian Senjata Nuklir
Lewat Telepon, Putin-Merkel Bahas Nasib Perjanjian Senjata Nuklir
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman, Angela Merkel dilaporkan melakukan pembicaraan melalui sambungan telepon mengenai nasib Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF).
Kremlin dalam sebuah pernyataan menuturkan, selain membahas mengenai INF, kedua pemimpin juga membahas mengenai situasi terkini di Suriah dan juga insiden di Selat Kerch antara penjaga pantai Rusia dan Angkatan Laut Ukraina.
"Kedua pemimpin melanjutkan diskusi tentang situasi yang terjadi sebagai akibat dari pelanggaran perbatasan negara Rusia oleh kapal Ukraina pada 25 November," kata Kremlin, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (11/12).
"Mereka menyatakan minat bersama dalam mencegah eskalasi ketegangan di wilayah Laut Hitam-Azov dan dalam menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh tindakan provokatif oleh pihak berwenang Ukraina," sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh layanan pers pemerintah Jerman. Dalam pernyataannya, layanan pers pemerintah Jerman menyebut, fokus utama pembicaraan adalah insiden di Selat Kerch, INF dan situasi di Suriah.
"Putin dan Merkel menyentuh masalah konflik Suriah, menekankan sifat prioritas dari tugas untuk mempromosikan dialog antar-Suriah dan pembentukan Komite Konstitusi. Para pemimpin juga bertukar pandangan tentang situasi di bidang keamanan strategis mengingat rencana pemerintah AS untuk mundur dari AINF. Mereka sepakat untuk melanjutkan kontak di berbagai tingkatan," kata layanan pers pemerintah Jerman.
Kremlin dalam sebuah pernyataan menuturkan, selain membahas mengenai INF, kedua pemimpin juga membahas mengenai situasi terkini di Suriah dan juga insiden di Selat Kerch antara penjaga pantai Rusia dan Angkatan Laut Ukraina.
"Kedua pemimpin melanjutkan diskusi tentang situasi yang terjadi sebagai akibat dari pelanggaran perbatasan negara Rusia oleh kapal Ukraina pada 25 November," kata Kremlin, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (11/12).
"Mereka menyatakan minat bersama dalam mencegah eskalasi ketegangan di wilayah Laut Hitam-Azov dan dalam menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh tindakan provokatif oleh pihak berwenang Ukraina," sambungnya.
Hal senada juga disampaikan oleh layanan pers pemerintah Jerman. Dalam pernyataannya, layanan pers pemerintah Jerman menyebut, fokus utama pembicaraan adalah insiden di Selat Kerch, INF dan situasi di Suriah.
"Putin dan Merkel menyentuh masalah konflik Suriah, menekankan sifat prioritas dari tugas untuk mempromosikan dialog antar-Suriah dan pembentukan Komite Konstitusi. Para pemimpin juga bertukar pandangan tentang situasi di bidang keamanan strategis mengingat rencana pemerintah AS untuk mundur dari AINF. Mereka sepakat untuk melanjutkan kontak di berbagai tingkatan," kata layanan pers pemerintah Jerman.
(esn)
Explore More