Wamenlu: Demokrasi Harus Terus Bergulir
A
A
A
DENPASAR - Penyelenggaraan Bali Democracy Forum (BDF) yang ke-11 secara resmi ditutup oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Abdurrahman M. Fachir. Perhelatan selama dua hari yang diikuti oleh hampir 500 orang peserta itu diharapkan Fachir bisa memperkaya perspektif demokrasi.
"Demokrasi itu harus terus bergulir, tidak berhenti dan tentu diharapkan bahwa semua bisa terlibat di dalam membahas demokrasi," kata Fachir kepada awak media usai menutup BDF di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Jumat (7/12/2018).
Dikatakan oleh Fachir upaya untuk memajukan demokrasi telah menunjukkan kemajuan. Hal itu bisa dilihat dari indeks demokrasi di kawasan Asia Pasifik yang menunjukkan peningkatan. Namun Fachir buru-buru menegaskan bahwa hal itu adalah kontribusi dari BDF.
"Tapi bayangan kita adalah keterlibatan untuk melibatkan berbagai macam pihak adalah sesuatu yang sangat penting," ujarnya.
Selain itu, upaya memajukan demokrasi juga di dukung oleh teknologi informasi dan tentu kaum milenial yang merupakan bagian dari itu.
Meski begitu, Fachir mengingatkan bahwa tantangan untuk memajukan demokrasi masih tetap ada.
"Karena itu prinsip-prinsip tadi tidak ada satu pun yang tertinggal atau no one left behind, termasuk prinsip inklusivitas," ucapnya.
"Partisipasi semua pihak itu juga penting dalam menghadapi tantangan demokrasi. Ke depan kira-kira itu gambaran umumnya," tukasnya.
"Demokrasi itu harus terus bergulir, tidak berhenti dan tentu diharapkan bahwa semua bisa terlibat di dalam membahas demokrasi," kata Fachir kepada awak media usai menutup BDF di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), Nusa Dua, Jumat (7/12/2018).
Dikatakan oleh Fachir upaya untuk memajukan demokrasi telah menunjukkan kemajuan. Hal itu bisa dilihat dari indeks demokrasi di kawasan Asia Pasifik yang menunjukkan peningkatan. Namun Fachir buru-buru menegaskan bahwa hal itu adalah kontribusi dari BDF.
"Tapi bayangan kita adalah keterlibatan untuk melibatkan berbagai macam pihak adalah sesuatu yang sangat penting," ujarnya.
Selain itu, upaya memajukan demokrasi juga di dukung oleh teknologi informasi dan tentu kaum milenial yang merupakan bagian dari itu.
Meski begitu, Fachir mengingatkan bahwa tantangan untuk memajukan demokrasi masih tetap ada.
"Karena itu prinsip-prinsip tadi tidak ada satu pun yang tertinggal atau no one left behind, termasuk prinsip inklusivitas," ucapnya.
"Partisipasi semua pihak itu juga penting dalam menghadapi tantangan demokrasi. Ke depan kira-kira itu gambaran umumnya," tukasnya.
(ian)