Bush Sr Dikenang Warga AS sebagai Seorang Patriot

Minggu, 02 Desember 2018 - 13:25 WIB
Bush Sr Dikenang Warga...
Bush Sr Dikenang Warga AS sebagai Seorang Patriot
A A A
”Kini Bush Sr bersatu kembali bersama istrinya. Mereka ibarat dua cahaya yang tidak pernah meredup dan selalu menerangi orang lain,” ujar mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama saat merespons meninggalnya mantan Presiden AS George HW Bush Sr.

Obama dan istrinya Michelle serta warga Negara Paman Sam merasa sangat kehilangan Bush Sr yang dianggap sebagai patriot dan pengabdi publik negara adi daya tersebut. Atas jasa-jasanya tersebut, Obama saat menjadi presiden pernah memberikan penghargaan tertinggi Presidential Medal of Freedom kepada Bush Sr. Bush Sr meninggal dunia pada usia 94 tahun, Jumat (30/11) malam waktu lokal.

Pengumuman kematian veteran militer dan raja minyak itu pertama kali dikeluarkan anak sulungnya yang juga mantan Presiden George W Bush. Sesaat kemudian Gedung Putih merilis pengumuman resmi.

Seperti dilansir cnn.com, kematian Bush Sr terjadi tidak lama setelah istrinya yang sudah bersamanya selama 73 tahun, Barbara Bush, meninggal dunia dalam usia 92 tahun pada 17 April lalu. Bush Sr menjabat sebagai presiden ke-41 AS dari 20 Januari 1989 sampai 20 Januari 1993.

Dia dianggap sebagai pemim pin berkepala dingin. Kendati demikian, selama memegang tampuk kepemimpinan, Bush Sr dinilai tidak sekarismatis para pendahulunya, termasuk Ronald Reagan. Pada masa pemerintahannya, AS menyaksikan banyak sejarah besar, mulai dari runtuh nya tembok Berlin hingga bubarnya Uni Soviet.

AS juga melakukan intervensi Perang Teluk. Di bawah kepemimpinannya, AS juga melakukan operasi militer selama perang sipil di Panama pada 1989-1990. Saat itu tentara AS mendukung kelompok separatis pimpinan Guillermo Endara yang berambisi menggulingkan Manuel Noriega.

Noriega akhirnya kalah, dimakzulkan, dan dijatuhi vonis 40 tahun penjara. Presiden AS Donald Trump mengucapkan duka yang mendalam atas meninggalnya Bush Sr. Di hadapan para pemimpin negara anggota G20 yang sedang berkumpul di Kota Buenos Aires, Argentina, Trump menyatakan AS telah kehilangan sosok pemimpin yang kuat pada masa Perang Dingin.

“Saya bersama seluruh bangsa AS berduka atas kepergian mantan Presiden George HW Bush Sr,” imbuh Trump. Dia mengaku terinspirasi dengan pengambilan kebijakan Bush Sr, visi-misi yang diusung, dan pendirian politiknya yang kokoh.

Trump juga menilai Bush Sr sebagai sosok yang bijak, cerdas, dan setia terhadap negara. Bush Sr dari Partai Republik hanya memimpin satu periode karena tersingkir oleh rival politiknya Bill Clinton dari Partai Demokrat.

Kendati demikian, anak-anaknya sukses menjadi pejabat, baik di tingkat nasional ataupun negara bagian. Anak sulungnya Bush Jr menjadi presiden AS selama delapan tahun dari 2001 hingga 2009. Putra kedua Bush Sr, John Ellis, juga pernah menjadi gubernur Florida dari 1999 sampai 2007.

Bush Sr memang terlahir dari keluarga politisi. Sang ayah Prescott Bush merupakan bankir yang juga Senator Negara Bagian Connecticut pada 1952- 1963. Sewaktu kecil, Bush Sr juga disekolahkan di Akademi Phillips Andover.

Beranjak dewasa, Bush Sr tidak dapat langsung kuliah karena Pearl Harbor diserang tentara Jepang selama Perang Dunia II. Dia diminta bergabung dengan Angkatan Laut AS. Selama perang, dia menjadi pilot pesawat tempur Gruumman TBM Avenger dan bertugas menyerbu fasilitas militer tentara Jepang di Chichijima.

Meski pesawat Bush Sr pernah tertembak jatuh senjata anti-udara Jepang, torpedo yang dia jatuhkan mengenai sasaran. Memasuki November 1944, Bush bergabung dalam skuad militer AS di Filipina. Pria berpangkat letnan itu berhasil menyelesaikan 58 misi tempur.

Sebelum perang berakhir, dia menikah dengan Barbara. Bush kemudian kuliah di Jurusan Ekonomi Unversitas Yale. Kendati begitu dia tidak mengikuti jejak ayahnya dan memilih berkarier di dunia bisnis minyak di Texas.

Pilihannya tidak keliru. Dia sukses besar dan menjadi jutawan pada usia 40 tahun. Setelah mapan, Bush Sr bergabung dengan Partai Republik pada 1963. Sejak saat itu Bush Sr sedikit demi sedikit merangkak naik ke kursi eksekutif hingga akhirnya menjadi presiden pada 1988.

Saat itu dia mengalahkan Michael Dukakis. Salah satu tantangan global yang dianggap dihadapi Bush Sr ialah invasi Irak menuju Kuwait pada 1990. Dia berjanji akan mementahkan invasi tersebut.

Bush Sr melancarkan Operation Desert Storm dan membentuk koalisi militer yang terdiri atas 32 negara. AS sedikitnya mengerahkan 425.000 tentara. Sebelum itu Bush Sr juga menerjunkan pasukannya ke Panama.

Dia juga memprakarsai Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan Kanada dan Meksiko. Dengan gaya kepemimpinan yang keras, Bush Sr gagal melaju pada pemilu berikutnya.

Lawan politiknya, Bill Clinton, menilai Bush Sr gagal mengatasi resesi ekonomi dan tidak mengeluarkan kebijakan berarti bagi rakyat kelas menengah. Bush akhirnya takluk dengan hanya mendapatkan 168 electoral vote berbanding 370.

Selama sisa hidupnya, Bush Sr aktif melakukan kontribusi sosial, bahkan pernah bermitra dengan Bill Clinton. Mereka menggalang dana bantuan bagi korban tsunami di Indonesia pada 2004 dan gempa bumi Haiti enam tahun berikutnya. Pada tahun lalu dia bersama Obama menggalang donasi bagi korban badai di Texas.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2390 seconds (0.1#10.140)