Konsulat AS di Meksiko Diserang Granat
A
A
A
MEXICO CITY - Konsulat Amerika Serikat (AS) yang ada di Guadalaraja, Meksiko, diserang granat pada Jumat malam. Dua granta diyakini telah dilemparkan, dengan satu meledak sekitar jam 07.30 malam waktu setempat.
Otoritas keamanan dari AS dan Meksiko tengah menyelidiki serangan yang menargetkan Konsulat AS itu.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat konsuler mengatakan mereka mengetahui insiden keamanan yang terjadi di Konsulat Jenderal AS pada Jumat malam.
"Konsulat ditutup pada saat itu dan tidak ada cedera," bunyi pernyataan itu.
"AS dan otoritas Meksiko sedang menyelidiki. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut (termasuk tentang operasi konsuler) setelah tersedia,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Fox News, Minggu (2/12/2018).
Sementara penyelidikan terus berlanjut dan belum ada penjahat yang diidentifikasi, serangan itu terjadi hanya seminggu setelah beberapa video yang diposting online menampilkan interogasi seorang anggota kartel "sicario" - atau dikenal sebagai pembunuh bayaran - yang diduga bekerja untuk kartel dominan di daerah, Jalisco New Generation Cartel (CJNG). Dia mengklaim dia memiliki perintah untuk menyerang kedutaan atau konsulat AS dari pemimpinnya, Rubén Oseguera González, juga dikenal sebagai "El Mencho."
Derek Maltz, mantan agen khusus yang bertanggung jawab di Divisi Operasi Khusus Operasi Penegakan Narkoba, mengatakan kepada Fox News bahwa ada beberapa informasi yang belum dikonfirmasi beredar pekan lalu bahwa El Mencho atau anggota CJNG mengancam akan mengebom Kedutaan Besar AS atau Konsulat AS di Meksiko.
Menurut salah satu sumber penegak hukum yang berbasis di Meksiko, polisi kota mengklaim hari Jumat bahwa ada alarm palsu pada hari sebelumnya, dan mereka menemukan petasan.
"Kedengarannya seperti uji coba," tambah sumber, yang tidak berwenang untuk berbicara.
Maltz memperingatkan bahwa serangan hari Jumat mungkin dilakukan oleh kartel pesaing CJNG sebagai cara untuk mencemarkan nama baik kelompok itu.
Meskipun demikian, El Mencho, sebagai pemimpin kartel yang sedang naik daun, adalah salah satu orang yang paling dicari di Meksiko.
"CJNG bertanggung jawab untuk mengirimkan berton-ton kokain, methamphetamine dan fentanyl/heroin ke Amerika Serikat," kata Maltz.
“Seperti Kartel Sinaloa yang dikepalai oleh Chapo Guzman, CJNG beroperasi di seluruh dunia dan telah memperluas operasi di luar AS ke Eropa, Australia, dan Asia,” imbuhnya.
Mencho telah ditunjuk sebagai gembong di bawah penunjukan Departemen Luar Negeri AS dan merupakan buron teratas. Ada hadiah USD10 juta dolar.
"Informasi terbaru adalah bahwa CJNG sangat keras dan juga khawatir mereka kehilangan uang pada bisnis penyelundupan manusia di Meksiko baru-baru ini karena karavan," tambah Maltz.
"Ketika para migran bergerak di konvoi yang lebih besar yang dilindungi oleh pejabat pemerintah, kartel kehilangan uang, yang menyebabkan beberapa kecemasan atas hilangnya pendapatan."
Otoritas keamanan dari AS dan Meksiko tengah menyelidiki serangan yang menargetkan Konsulat AS itu.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat konsuler mengatakan mereka mengetahui insiden keamanan yang terjadi di Konsulat Jenderal AS pada Jumat malam.
"Konsulat ditutup pada saat itu dan tidak ada cedera," bunyi pernyataan itu.
"AS dan otoritas Meksiko sedang menyelidiki. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut (termasuk tentang operasi konsuler) setelah tersedia,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Fox News, Minggu (2/12/2018).
Sementara penyelidikan terus berlanjut dan belum ada penjahat yang diidentifikasi, serangan itu terjadi hanya seminggu setelah beberapa video yang diposting online menampilkan interogasi seorang anggota kartel "sicario" - atau dikenal sebagai pembunuh bayaran - yang diduga bekerja untuk kartel dominan di daerah, Jalisco New Generation Cartel (CJNG). Dia mengklaim dia memiliki perintah untuk menyerang kedutaan atau konsulat AS dari pemimpinnya, Rubén Oseguera González, juga dikenal sebagai "El Mencho."
Derek Maltz, mantan agen khusus yang bertanggung jawab di Divisi Operasi Khusus Operasi Penegakan Narkoba, mengatakan kepada Fox News bahwa ada beberapa informasi yang belum dikonfirmasi beredar pekan lalu bahwa El Mencho atau anggota CJNG mengancam akan mengebom Kedutaan Besar AS atau Konsulat AS di Meksiko.
Menurut salah satu sumber penegak hukum yang berbasis di Meksiko, polisi kota mengklaim hari Jumat bahwa ada alarm palsu pada hari sebelumnya, dan mereka menemukan petasan.
"Kedengarannya seperti uji coba," tambah sumber, yang tidak berwenang untuk berbicara.
Maltz memperingatkan bahwa serangan hari Jumat mungkin dilakukan oleh kartel pesaing CJNG sebagai cara untuk mencemarkan nama baik kelompok itu.
Meskipun demikian, El Mencho, sebagai pemimpin kartel yang sedang naik daun, adalah salah satu orang yang paling dicari di Meksiko.
"CJNG bertanggung jawab untuk mengirimkan berton-ton kokain, methamphetamine dan fentanyl/heroin ke Amerika Serikat," kata Maltz.
“Seperti Kartel Sinaloa yang dikepalai oleh Chapo Guzman, CJNG beroperasi di seluruh dunia dan telah memperluas operasi di luar AS ke Eropa, Australia, dan Asia,” imbuhnya.
Mencho telah ditunjuk sebagai gembong di bawah penunjukan Departemen Luar Negeri AS dan merupakan buron teratas. Ada hadiah USD10 juta dolar.
"Informasi terbaru adalah bahwa CJNG sangat keras dan juga khawatir mereka kehilangan uang pada bisnis penyelundupan manusia di Meksiko baru-baru ini karena karavan," tambah Maltz.
"Ketika para migran bergerak di konvoi yang lebih besar yang dilindungi oleh pejabat pemerintah, kartel kehilangan uang, yang menyebabkan beberapa kecemasan atas hilangnya pendapatan."
(ian)