Putin Serukan Pengurangan Sanksi untuk Korut
A
A
A
BUENOS AIRES - Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak untuk meringankan sanksi terhadap Korea Utara (Korut). Hal itu perlu dilakukan sebagai imbalan atas langkah-langkah denuklirisasi yang dilakukan Pyongyang.
Kantor berita Rusia TASS, yang dikutip KBS, Sabtu (1/12/2018), melaporkan seruan itu disampaikan Putin saat berbicara dalam pertemuan informal dengan para pemimpin BRICS dalam pertemuan pertamanya di KTT Kelompok 20 setelah tiba di Argentina pada hari Jumat kemarin.
BRICS mengacu pada lima negara berkembang utama di dunia yaitu Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Putin mengatakan bahwa kemajuan dalam permasalahan Semenanjung Korea sangat positif, tetapi membuat tuntutan untuk konsesi sepihak dari Korut dapat menjegal perjanjian sebelumnya.
Ia mengatakan penting untuk secara bertahap mengurangi sanksi terhadap Pyongyang sebagai imbalan atas langkah-langkah perlucutan senjata yang diambil rezim Kim Jong-un.
Pernyataan Putin menegaskan kembali sikap Moskow bahwa Amerika Serikat (AS) dan pihak terkait lainnya dalam negosiasi nuklir dengan Korut harus mengurangi sanksi terhadap Pyongyang agar sesuai dengan langkah denuklirisasi.
Diwartakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in sepakat untuk tetap mempertahankan sanksi atas Korut sampai denuklirisasi menyeluruh tercapai.
Moon dan Trump setuju bahwa proses denuklirisasi dan pembangunan perdamaian di Semenanjung Korea bergerak ke arah yang benar, dan berjanji untuk berkoordinasi dengan erat berdasarkan aliansi Seoul-Washington untuk mencapai tujuan bersama mereka.
Kantor berita Rusia TASS, yang dikutip KBS, Sabtu (1/12/2018), melaporkan seruan itu disampaikan Putin saat berbicara dalam pertemuan informal dengan para pemimpin BRICS dalam pertemuan pertamanya di KTT Kelompok 20 setelah tiba di Argentina pada hari Jumat kemarin.
BRICS mengacu pada lima negara berkembang utama di dunia yaitu Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.
Putin mengatakan bahwa kemajuan dalam permasalahan Semenanjung Korea sangat positif, tetapi membuat tuntutan untuk konsesi sepihak dari Korut dapat menjegal perjanjian sebelumnya.
Ia mengatakan penting untuk secara bertahap mengurangi sanksi terhadap Pyongyang sebagai imbalan atas langkah-langkah perlucutan senjata yang diambil rezim Kim Jong-un.
Pernyataan Putin menegaskan kembali sikap Moskow bahwa Amerika Serikat (AS) dan pihak terkait lainnya dalam negosiasi nuklir dengan Korut harus mengurangi sanksi terhadap Pyongyang agar sesuai dengan langkah denuklirisasi.
Diwartakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in sepakat untuk tetap mempertahankan sanksi atas Korut sampai denuklirisasi menyeluruh tercapai.
Moon dan Trump setuju bahwa proses denuklirisasi dan pembangunan perdamaian di Semenanjung Korea bergerak ke arah yang benar, dan berjanji untuk berkoordinasi dengan erat berdasarkan aliansi Seoul-Washington untuk mencapai tujuan bersama mereka.
(ian)