Hillary Clinton Tuduh Trump Ikut Tutupi Kasus Pembunuhan Khashoggi
A
A
A
WASHINGTON - Mantan kandidat presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, menuduh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terlibat dalam menyembunyikan kebenaran tentang pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi. Tuduhan disampaikan dalam pidatonya di Toronto, 27 November lalu.
"Kami memiliki seorang presiden yang merupakan bagian dari penyamaran tentang apa yang terjadi di konsulat atau kedutaan itu, ketika Khashoggi dibunuh," kata Hillary.
Menurutnya, Trump dan orang-orang terdekatnya memiliki kepentingan komersial pribadi dalam menyembunyikan insiden di sekitar pembunuhan Khashoggi.
Presiden Trump telah mendapat kecaman karena menyatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (AS) mungkin mengetahui tentang pembunuhan Khashoggi, namun AS akan tetap menjadi mitra strategis bagi Riyadh.
Dia mencatat bahwa AS akan menjadi "bodoh" untuk mengakhiri kontrak ekspor senjata dengan Kerajaan Saudi. Komentar itu sebagai respons terhadap sebuah gerakan di Kongres yang mendesak pemerintah AS membatalkan kontrak penjualan senjata tersebut sebagai respons atas pembunuhan sang jurnalis.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan tidak ada bukti langsung yang menyatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Dia memperingatkan agar jangan mencoba merusak ikatan Washington-Riyadh. Pompeo berbicara kepada wartawan setelah dia dan Menteri Pertahanan James Norman Mattis mengatakan kepada Senat di balik pintu tertutup bahwa melemahnya hubungan AS-Saudi atas pembunuhan itu akan merugikan keamanan nasional.
"Tidak ada laporan langsung yang menghubungkan Putra Mahkota dengan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi," kata Pompeo, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).
Jurnalis Arab Saudi pengkritik kerajaan itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Jaksa Penuntut Umum Saudi mengakui Khashoggi terbunuh oleh "operasi nakal" yang melibatkan sekitar 15 orang di konsulat. Lima tersangka utama akan dituntut hukuman mati.
"Kami memiliki seorang presiden yang merupakan bagian dari penyamaran tentang apa yang terjadi di konsulat atau kedutaan itu, ketika Khashoggi dibunuh," kata Hillary.
Menurutnya, Trump dan orang-orang terdekatnya memiliki kepentingan komersial pribadi dalam menyembunyikan insiden di sekitar pembunuhan Khashoggi.
Presiden Trump telah mendapat kecaman karena menyatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (AS) mungkin mengetahui tentang pembunuhan Khashoggi, namun AS akan tetap menjadi mitra strategis bagi Riyadh.
Dia mencatat bahwa AS akan menjadi "bodoh" untuk mengakhiri kontrak ekspor senjata dengan Kerajaan Saudi. Komentar itu sebagai respons terhadap sebuah gerakan di Kongres yang mendesak pemerintah AS membatalkan kontrak penjualan senjata tersebut sebagai respons atas pembunuhan sang jurnalis.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Michael Pompeo mengatakan tidak ada bukti langsung yang menyatakan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Dia memperingatkan agar jangan mencoba merusak ikatan Washington-Riyadh. Pompeo berbicara kepada wartawan setelah dia dan Menteri Pertahanan James Norman Mattis mengatakan kepada Senat di balik pintu tertutup bahwa melemahnya hubungan AS-Saudi atas pembunuhan itu akan merugikan keamanan nasional.
"Tidak ada laporan langsung yang menghubungkan Putra Mahkota dengan perintah untuk membunuh Jamal Khashoggi," kata Pompeo, yang dilansir Reuters, Kamis (29/11/2018).
Jurnalis Arab Saudi pengkritik kerajaan itu dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober 2018. Jaksa Penuntut Umum Saudi mengakui Khashoggi terbunuh oleh "operasi nakal" yang melibatkan sekitar 15 orang di konsulat. Lima tersangka utama akan dituntut hukuman mati.
(mas)