Lukisan da Vinci Senilai Rp6,4 Triliun Hilang
A
A
A
DUBAI - Lukisan karya Leonardo da Vinci bertajuk Salvator Mundi yang terjual senilai 350 juta poundsterling (Rp6,4 Triliun) tahun lalu dikabarkan hilang. Para pencinta seni di seluruh dunia meminta Kerajaan Arab Saudi untuk menjelaskan di mana keberadaan lukisan tersebut.
Salvator Mundi belum pernah ditampilkan kepada publik sejak itu dibeli oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman melalui Museum Louvre Abu Dhabi. Kini para pemerhati lukisan langka menyatakan kekhawatiran mengenai hilangnya lukisan tersebut dan belum ada pihak yang menyatakan keberadaan lukisan tersebut.
Profesor Martin Kemp, ilmuwan yang mengkaji da Vinci dan menilai authetitas lukisan Salvator Mundi satu dekade lalu, mengatakan tidak ada orang di luar struktur Arab Saudi yang mengetahui keberadaan lukisan tersebut. “Saya tidak memiliki ide mengenai keberadaan lukisan itu. Lokasi lukisan itu masih misterius. Itu tentunya sangat mengganggu,” kata Kemp kepada The Times.
Seorang yang memang pernah mengetahui lelang lukisan Salvator Mundi juga menyatakan tidak tahu tentang keberadaan lukisan tersebut.
Tidak ada yang mengetahui hingga 2011 ketika para pakar melihat autentitas lukisan tersebut dan ternyata merupakan karya da Vinci. Lukisan tersebut pun dilakukan restorasi dari bentuk aslinya berupa warna hitam putih menjadi lukisan baru seperti saat ini.
Kolektor seni dan pakar konservasi lukisan, Dianne Dwyer Modestini, yang menghubungi Louvre Abu Dhabi untuk menanyakan keberadaan lukisan, juga belum mendapatkan respons. Dia mengungkapkan hilangnya lukisan tersebut menjadi perhatian bersama. “Tidak jelas siapa yang memegang lukisan tersebut saat ini,” ujarnya.
Modestini memberikan perhatian serius pada 3 September lalu ketika otoritas budaya dan pariwisata Abu Dhabi menunda pameran lukisan Salvator Mundi. Awalnya, pameran itu akan digelar pada 18 September mendatang. Tapi, sejak itu tidak ada informasi tambahan apapun.
(Andika Hendra)
Salvator Mundi belum pernah ditampilkan kepada publik sejak itu dibeli oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman melalui Museum Louvre Abu Dhabi. Kini para pemerhati lukisan langka menyatakan kekhawatiran mengenai hilangnya lukisan tersebut dan belum ada pihak yang menyatakan keberadaan lukisan tersebut.
Profesor Martin Kemp, ilmuwan yang mengkaji da Vinci dan menilai authetitas lukisan Salvator Mundi satu dekade lalu, mengatakan tidak ada orang di luar struktur Arab Saudi yang mengetahui keberadaan lukisan tersebut. “Saya tidak memiliki ide mengenai keberadaan lukisan itu. Lokasi lukisan itu masih misterius. Itu tentunya sangat mengganggu,” kata Kemp kepada The Times.
Seorang yang memang pernah mengetahui lelang lukisan Salvator Mundi juga menyatakan tidak tahu tentang keberadaan lukisan tersebut.
Tidak ada yang mengetahui hingga 2011 ketika para pakar melihat autentitas lukisan tersebut dan ternyata merupakan karya da Vinci. Lukisan tersebut pun dilakukan restorasi dari bentuk aslinya berupa warna hitam putih menjadi lukisan baru seperti saat ini.
Kolektor seni dan pakar konservasi lukisan, Dianne Dwyer Modestini, yang menghubungi Louvre Abu Dhabi untuk menanyakan keberadaan lukisan, juga belum mendapatkan respons. Dia mengungkapkan hilangnya lukisan tersebut menjadi perhatian bersama. “Tidak jelas siapa yang memegang lukisan tersebut saat ini,” ujarnya.
Modestini memberikan perhatian serius pada 3 September lalu ketika otoritas budaya dan pariwisata Abu Dhabi menunda pameran lukisan Salvator Mundi. Awalnya, pameran itu akan digelar pada 18 September mendatang. Tapi, sejak itu tidak ada informasi tambahan apapun.
(Andika Hendra)
(nfl)