Ukraina Serukan Indonesia Bantu Hentikan Agresi Rusia
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Volodymyr Pakhil menyerukan Indonesia untuk turut menyuarakan penolakan apa yang dia sebut sebagai agresi Rusia. Seruan ini datang setelah Moksow menembaki tiga kapal Ukraina, kemudian menangkap mereka.
Melalui pernyataan tertulis yang diterima Sindonews pada Selasa (27/11), Pakhil menyatakan tindakan Rusia adalahbentuk lain dari agresi bersenjata yang dilancarkan oleh Rusia terhadap Ukraina. Rusia, lanjut Pakhil, secara de facto telah memperluas agresi militernya terhadap Ukraina hingga ke laut.
"Untuk pertama kalinya militer Rusia secara resmi memerintahkan untuk menembak kapal Ukraina dalam rangka menarget warga negara Ukraina. Kami memiliki semua bukti tak terbantahkan bahwa agresi ini, serangan terhadap kapal perang Angkatan Laut Ukraina bukanlah sebuah kesalahan, bukan sebuah kecelakaan, tetapi tindakan yang disengaja. Termasuk penggunaan senjata terhadap pelaut Ukraina," ucap Pakhil.
"Rusia sekali lagi telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan kebijakan agresif mereka dan siap untuk melancarkan aksi agresi apapun terhadap negara Ukraina. Rezim Kremlin adalah pihak yang harus bertanggung jawab secara penuh untuk dampak dari situasi di Laut Azov dan Hitam dan karena telah mengacaukan perjanjian damai atas konflik bersenjata Rusia-Ukraina," sambungnya.
Dia kemudian menuturkan, Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional (NSDC) Ukraina telah menyetujui keputusan Presiden Ukraina untuk mengumumkan Darurat Militer. NSDC menggangap penting untuk mengumumkan rezim hukum khusus di Ukraina demi menciptakan kondisi yang dapat menangkal agresi bersenjata dan menjamin keamanan nasional, menyingkirkan ancaman terhadap kemerdekaan dan integritas teritorial Ukraina.
Pakhil lalu menyebut Ukraina siap untuk menyelesaikan situasi ini dengan cara politis dan diplomatis, dan di saat yang bersamaan juga siap untuk menggunakan seluruh kekuatannya untuk membela diri.
"Ukraina mendorong untuk sekutu dan mitranya, termasuk Republik Indonesia sebagai kekuatan regional dan global yang berpengaruh, untuk sekali lagi menyebarluaskan dukungan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina serta mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mencegah Rusia sebagai negara agresor," tukasnya.
Melalui pernyataan tertulis yang diterima Sindonews pada Selasa (27/11), Pakhil menyatakan tindakan Rusia adalahbentuk lain dari agresi bersenjata yang dilancarkan oleh Rusia terhadap Ukraina. Rusia, lanjut Pakhil, secara de facto telah memperluas agresi militernya terhadap Ukraina hingga ke laut.
"Untuk pertama kalinya militer Rusia secara resmi memerintahkan untuk menembak kapal Ukraina dalam rangka menarget warga negara Ukraina. Kami memiliki semua bukti tak terbantahkan bahwa agresi ini, serangan terhadap kapal perang Angkatan Laut Ukraina bukanlah sebuah kesalahan, bukan sebuah kecelakaan, tetapi tindakan yang disengaja. Termasuk penggunaan senjata terhadap pelaut Ukraina," ucap Pakhil.
"Rusia sekali lagi telah menunjukkan bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan kebijakan agresif mereka dan siap untuk melancarkan aksi agresi apapun terhadap negara Ukraina. Rezim Kremlin adalah pihak yang harus bertanggung jawab secara penuh untuk dampak dari situasi di Laut Azov dan Hitam dan karena telah mengacaukan perjanjian damai atas konflik bersenjata Rusia-Ukraina," sambungnya.
Dia kemudian menuturkan, Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional (NSDC) Ukraina telah menyetujui keputusan Presiden Ukraina untuk mengumumkan Darurat Militer. NSDC menggangap penting untuk mengumumkan rezim hukum khusus di Ukraina demi menciptakan kondisi yang dapat menangkal agresi bersenjata dan menjamin keamanan nasional, menyingkirkan ancaman terhadap kemerdekaan dan integritas teritorial Ukraina.
Pakhil lalu menyebut Ukraina siap untuk menyelesaikan situasi ini dengan cara politis dan diplomatis, dan di saat yang bersamaan juga siap untuk menggunakan seluruh kekuatannya untuk membela diri.
"Ukraina mendorong untuk sekutu dan mitranya, termasuk Republik Indonesia sebagai kekuatan regional dan global yang berpengaruh, untuk sekali lagi menyebarluaskan dukungan terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina serta mengambil semua langkah yang memungkinkan untuk mencegah Rusia sebagai negara agresor," tukasnya.
(esn)