Jerman Desak Rusia Hormati Hukum Internasional

Selasa, 27 November 2018 - 20:07 WIB
Jerman Desak Rusia Hormati...
Jerman Desak Rusia Hormati Hukum Internasional
A A A
BERLIN - Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas mendesak Moskow untuk tetap berpegang pada hukum internasional dan menghormati kedaulatan wilayah negara-negara tetangga. Pernyataan ini muncul pasca Rusia menangkap tiga kapal militer Ukraina di Laut Azov.

"Tujuannya adalah agar Rusia tetap berpegang pada aturan internasional lagi dan bahwa hal itu tidak melanggar kedaulatan wilayah tetangganya," kata Maas dalam sebuah pidato di Berlin.

"Untuk mencapai hal ini, Jerman dan sekutu kami di Eropa membutuhkan prinsip yang jelas dan "dialog yang benar" tentang keamanan bersama di Eropa," sambungnya, seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/11).

Seperti diketahui, Rusia menangkap tiga kapal militer Ukraina, yakni dua kapal lapis baja dan sebuah kapal tunda. Alasannya, kapal-kapal itu secara ilegal memasuki perairan teritorial Rusia di Crimea. Penangkapan itu berlangsung dramatis, di mana kapal perang Moskow menembaki kapal-kapal Kiev. Tiga tentara Angkatan Laut Kiev yang terluka oleh serangan itu juga ditangkap Moskow.

Namun, Kiev mengklaim kapal-kapalnya tidak melakukan kesalahan dan menuduh Moskow melakukan agresi militer.

Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley kemudian menyebut Moskow yang melakukan pelanggaran terhadap wilayah Ukraina dan mendesaknya untuk mengurangi ketegangan.

Haley mengaaku telah berbicara dengan Presiden Donald Trump dan Menteri Luar Negeri Michael Pompeo. Diplomat perempuan Amerika ini menyatakan bahwa pernyataannya mencerminkan kekhawatiran di level tertinggi.

"Seperti yang telah dikatakan Presiden Trump berkali-kali, Amerika Serikat akan menyambut hubungan normal dengan Rusia. Namun tindakan-tindakan pelarangan seperti ini terus membuat itu tidak mungkin," kata Haley.

"AS akan mempertahankan sanksi yang berkaitan dengan Crimea terhadap Rusia. Eskalasi Rusia lebih lanjut dari jenis ini hanya akan memperburuk keadaan. Ini akan semakin melemahkan posisi Rusia di dunia. Ini akan memperburuk hubungan Rusia dengan AS dan banyak negara lain," tukasnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2722 seconds (0.1#10.140)