Meski Bikin RI Marah, Desakan Australia Geser Kedutaan di Israel Kuat
A
A
A
CANBERRA - Rencana pemerintah Australia untuk merelokasi kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem tak hanya membuat Indonesia marah, tapi juga memicu "keretakan" di dalam negeri. Meski demikian, desakan untuk relokasi keduataan itu justru semakin menguat.
Mantan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott mendesak PM Scott Morrison untuk memindahkan keduataan ke Yerusalem. Sedangkan Menteri Industri Pertahanan Steve Ciobo mengatakan, pandangan pribadinya adalah bahwa lokasi yang ada saat ini adalah yang tepat.
Tinjauan pemerintah Morrison terkait rencana relokasi keduataan di Israel itu sudah memicu kemarahan dari Indonesia dan Malaysia.
Pihak Jakarta masih membekukan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas karena kebijakan luar negeri pro-Palestina. Sedangkan Malaysia yang sejalan dengan Indonesia memperingatkan bahwa kenekatan Australia akan memicu aksi terorisme di negara itu.
Menteri Keuangan Josh Frydenberg, yang merupakan orang Yahudi, mengatakan bahwa kedutaan harus dipindahkan.
Namun, Steve Ciobo mengatakan bahwa keputusan harus dibuat untuk kepentingan nasional dan ekonomi.
"Ada pro dan kontra seperti apa pun," kata Ciobo. "Tidak ada yang hitam dan putih. Ada argumen di kedua sisi," ujarnya, seperti dikutip 9news.com.au, Senin (19/11/2018)
"Pandangan pribadi saya sendiri adalah bahwa saya pikir lokasi kedutaan saat ini adalah yang benar. Saya pikir sudah ada periode yang kuat di mana itu terjadi," imbuh Ciobo.
Ciobo mengaku bahwa dia pendukung kuat Israel. Menurutnya, keputusan seperti itu harus diambil "berbaris dengan seluruh dunia".
Pandangannya sendiri adalah bahwa jika kedutaan dipindahkan ke Yerusalem Barat, pos Palestina di masa depan, jika solusi dua negara tercapai, dapat ditempatkan di Yerusalem Timur.
Abbott menambahkan, negara lain tidak boleh mendikte kebijakan luar negeri Australia. Dia mengatakan Yerusalem Barat diakui sebagai ibu kota Israel dan lokasi yang logis untuk kedutaan Australia.
Menurutnya, jika Australia merekolasi kedutaan itu seharusnya mendorong Palestina untuk akhirnya mengakui hak Israel untuk eksis.
Ide lokasi kedutaan, baik di Yerusalem Barat dan Timur, di-share oleh Menteri Pertahanan Christopher Pyne. Sedangkan PM Morrison telah menjanjikan keputusan diambil sebelum atau pada saat Natal.
Mantan Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbott mendesak PM Scott Morrison untuk memindahkan keduataan ke Yerusalem. Sedangkan Menteri Industri Pertahanan Steve Ciobo mengatakan, pandangan pribadinya adalah bahwa lokasi yang ada saat ini adalah yang tepat.
Tinjauan pemerintah Morrison terkait rencana relokasi keduataan di Israel itu sudah memicu kemarahan dari Indonesia dan Malaysia.
Pihak Jakarta masih membekukan penandatanganan perjanjian perdagangan bebas karena kebijakan luar negeri pro-Palestina. Sedangkan Malaysia yang sejalan dengan Indonesia memperingatkan bahwa kenekatan Australia akan memicu aksi terorisme di negara itu.
Menteri Keuangan Josh Frydenberg, yang merupakan orang Yahudi, mengatakan bahwa kedutaan harus dipindahkan.
Namun, Steve Ciobo mengatakan bahwa keputusan harus dibuat untuk kepentingan nasional dan ekonomi.
"Ada pro dan kontra seperti apa pun," kata Ciobo. "Tidak ada yang hitam dan putih. Ada argumen di kedua sisi," ujarnya, seperti dikutip 9news.com.au, Senin (19/11/2018)
"Pandangan pribadi saya sendiri adalah bahwa saya pikir lokasi kedutaan saat ini adalah yang benar. Saya pikir sudah ada periode yang kuat di mana itu terjadi," imbuh Ciobo.
Ciobo mengaku bahwa dia pendukung kuat Israel. Menurutnya, keputusan seperti itu harus diambil "berbaris dengan seluruh dunia".
Pandangannya sendiri adalah bahwa jika kedutaan dipindahkan ke Yerusalem Barat, pos Palestina di masa depan, jika solusi dua negara tercapai, dapat ditempatkan di Yerusalem Timur.
Abbott menambahkan, negara lain tidak boleh mendikte kebijakan luar negeri Australia. Dia mengatakan Yerusalem Barat diakui sebagai ibu kota Israel dan lokasi yang logis untuk kedutaan Australia.
Menurutnya, jika Australia merekolasi kedutaan itu seharusnya mendorong Palestina untuk akhirnya mengakui hak Israel untuk eksis.
Ide lokasi kedutaan, baik di Yerusalem Barat dan Timur, di-share oleh Menteri Pertahanan Christopher Pyne. Sedangkan PM Morrison telah menjanjikan keputusan diambil sebelum atau pada saat Natal.
(mas)