Pertemuan Pompeo dan Tangan Kanan Kim Jong-un Batal
A
A
A
NEW YORK - Pertemuan antara perwakilan Korea Utara (Korut) dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo dibatalkan pada menit-menit akhir tanpa penjelasan.
Departemen Luar Negeri AS mengklaim bahwa pertemuan itu akan dijadwal ulang, dan para pejabat Korut mengatakan bahwa pertemuan puncak dengan AS masih sesuai agenda. Topik pertemuan mendatang antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un adalah proses denuklirisasi Korut dan mempertahankan rezim damai
Tetapi minggu lalu, Korut mengklaim bahwa mereka akan kembali menjalankan program senjata nuklir kecuali AS mencabut sanksi ekonomi terhadap mereka.
Baca Juga: AS Tidak Cabut Sanksi, Korut Ancam Lanjutkan Program Nuklir
Pompeo dijadwalkan akan bertemua dengan Kim Yong-chol bersama Utusan AS atas untuk Korut, Stephen Biegun, dalam persiapan untuk pertemuan kedua Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korut Kim Jong-un seperti dikutip dari Independent, Kamis (8/11/2018).
Pembatalan atau penundaan pertemuan mungkin merupakan kemunduran untuk menjaga perdamaian antar negara.
Para pejabat Korut mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk terlalu memikirkan penundaan dan bahwa pertemuan akan dijadwal ulang untuk setiap kali jadwal dari kedua pihak memungkinkan untuk itu.
Sebuah pertemuan antara pejabat tingkat tinggi segera setelah pemilu sela bukan tujuan yang realistis, Koh Yu-hwan, seorang ahli Korut di Universitas Dongguk Seoul mengatakan. Selain itu, Korut belum siap untuk membuat pernyataan tertentu tentang senjata nuklir. Korut belum mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan negosiasi dengan Washington.
Hubungan antara politisi Amerika dan Korut menjadi rumit. Trump mengindahkan Kim Jong-un awal tahun ini, ketika dia meminta daftar lokasi rudal Korut. Namun Kim Jong-un menolak dan mengatakan bahwa itu akan seperti menyerahkan daftar tempat bagi AS untuk menyerang, lapor Newsweek.
Departemen Luar Negeri AS mengklaim bahwa pertemuan itu akan dijadwal ulang, dan para pejabat Korut mengatakan bahwa pertemuan puncak dengan AS masih sesuai agenda. Topik pertemuan mendatang antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korut Kim Jong-un adalah proses denuklirisasi Korut dan mempertahankan rezim damai
Tetapi minggu lalu, Korut mengklaim bahwa mereka akan kembali menjalankan program senjata nuklir kecuali AS mencabut sanksi ekonomi terhadap mereka.
Baca Juga: AS Tidak Cabut Sanksi, Korut Ancam Lanjutkan Program Nuklir
Pompeo dijadwalkan akan bertemua dengan Kim Yong-chol bersama Utusan AS atas untuk Korut, Stephen Biegun, dalam persiapan untuk pertemuan kedua Presiden AS Donald Trump dengan pemimpin Korut Kim Jong-un seperti dikutip dari Independent, Kamis (8/11/2018).
Pembatalan atau penundaan pertemuan mungkin merupakan kemunduran untuk menjaga perdamaian antar negara.
Para pejabat Korut mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk terlalu memikirkan penundaan dan bahwa pertemuan akan dijadwal ulang untuk setiap kali jadwal dari kedua pihak memungkinkan untuk itu.
Sebuah pertemuan antara pejabat tingkat tinggi segera setelah pemilu sela bukan tujuan yang realistis, Koh Yu-hwan, seorang ahli Korut di Universitas Dongguk Seoul mengatakan. Selain itu, Korut belum siap untuk membuat pernyataan tertentu tentang senjata nuklir. Korut belum mengatakan bahwa mereka akan meninggalkan negosiasi dengan Washington.
Hubungan antara politisi Amerika dan Korut menjadi rumit. Trump mengindahkan Kim Jong-un awal tahun ini, ketika dia meminta daftar lokasi rudal Korut. Namun Kim Jong-un menolak dan mengatakan bahwa itu akan seperti menyerahkan daftar tempat bagi AS untuk menyerang, lapor Newsweek.
(ian)