Rouhani: Kami Akan Lewati Tekanan AS
A
A
A
TEHERAN - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, negaranya akan melewati sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS), yang menargetkan sektor minyak dan keuangan negara itu.
"Saya mengumumkan bahwa kami akan dengan bangga melewati sanksi Anda (Donald Trump) yang ilegal dan tidak adil, karena itu melanggar peraturan internasional," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (5/11),
"Kami berada dalam situasi perang ekonomi, menghadapi kekuatan perudung. Saya tidak berpikir bahwa dalam sejarah Amerika, seseorang telah memasuki Gedung Putih yang memiliki sikap yang sangat bertentangan dengan hukum dan konvensi internasional," sambungnya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi menolak sanksi terbaru AS) terhadap Iran berlangsung di Teheran. AS memutuskan akan memulihkan semua sanksi terhadap Iran yang sebelumnya dicabut di bawah kesepakatan nuklir 2015.
Ratusan hingga ribuan orang memenuhi jalanan Teheran, sembari membawa sejumlah poster berisi kecaman terhadap AS, termasuk tulisan "Death of America".
Pemimpin Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jendral Mohammad Ali Jafari yang turut ambil bagian dalam demonstrari itu, memperingatkan Presiden AS, Donald Trump agar tidak melampaui batas ketika berhadapan dengan Tehran.
"Saya ingin mengatakan sesuatu kepada Amerika dan presidennya yang aneh. Jangan pernah mengancam Iran, karena kita masih bisa mendengar jeritan seram tentara Anda di gurun. Anda tahu itu lebih baik, berapa banyak tentara lama Anda di masyarakat Amerika bunuh diri setiap hari karena depresi dan ketakutan yang mereka derita di medan perang. Jadi, jangan mengancam kami secara militer dan jangan menakut-nakuti kami dengan ancaman militer," ucap Jafari.
Dalam pidatonya, Jafari kemudian meyakinkan orang banyak bahwa serangan Trump terhadap ekonomi Iran merupakan upaya putus asa untuk mengalahkan Iran. Satu, yang menurut Jafari adalah satu hal yang ditakdirkan untuk gagal.
"Saya mengumumkan bahwa kami akan dengan bangga melewati sanksi Anda (Donald Trump) yang ilegal dan tidak adil, karena itu melanggar peraturan internasional," kata Rouhani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Senin (5/11),
"Kami berada dalam situasi perang ekonomi, menghadapi kekuatan perudung. Saya tidak berpikir bahwa dalam sejarah Amerika, seseorang telah memasuki Gedung Putih yang memiliki sikap yang sangat bertentangan dengan hukum dan konvensi internasional," sambungnya.
Sebelumnya, aksi demonstrasi menolak sanksi terbaru AS) terhadap Iran berlangsung di Teheran. AS memutuskan akan memulihkan semua sanksi terhadap Iran yang sebelumnya dicabut di bawah kesepakatan nuklir 2015.
Ratusan hingga ribuan orang memenuhi jalanan Teheran, sembari membawa sejumlah poster berisi kecaman terhadap AS, termasuk tulisan "Death of America".
Pemimpin Garda Revolusi Iran (IRGC), Mayor Jendral Mohammad Ali Jafari yang turut ambil bagian dalam demonstrari itu, memperingatkan Presiden AS, Donald Trump agar tidak melampaui batas ketika berhadapan dengan Tehran.
"Saya ingin mengatakan sesuatu kepada Amerika dan presidennya yang aneh. Jangan pernah mengancam Iran, karena kita masih bisa mendengar jeritan seram tentara Anda di gurun. Anda tahu itu lebih baik, berapa banyak tentara lama Anda di masyarakat Amerika bunuh diri setiap hari karena depresi dan ketakutan yang mereka derita di medan perang. Jadi, jangan mengancam kami secara militer dan jangan menakut-nakuti kami dengan ancaman militer," ucap Jafari.
Dalam pidatonya, Jafari kemudian meyakinkan orang banyak bahwa serangan Trump terhadap ekonomi Iran merupakan upaya putus asa untuk mengalahkan Iran. Satu, yang menurut Jafari adalah satu hal yang ditakdirkan untuk gagal.
(esn)