Skandal Pelecehan Seks Guncang Google, 48 Karyawan Dipecat
A
A
A
CALIFORNIA - Kasus skandal pelecehan seks terjadi di internal raksasa internet, Google. Sebanyak 48 karyawan termasuk 13 staf senior perusahaan itu dipecat karena terlibat perilaku seksual tak pantas.
Sebuah surat yang dikirim oleh CEO Alphabet (pemilik Google), Sundar Pichai, kepada karyawan perusahaan mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut memiliki masalah dengan perilaku seksual yang tidak pantas di antara para stafnya.
Email mengejutkan Pichai untuk para karyawannya pada hari Kamis menyatakan Google telah memecat 48 karyawan atas perilaku seksual sejak 2016, termasuk 13 manajer senior dan di atasnya.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah membuat sejumlah perubahan, termasuk mengambil garis yang semakin keras pada perilaku yang tidak pantas oleh orang-orang dalam posisi otoritas," tulis Pichai.
"Dalam dua tahun terakhir, 48 orang telah dihentikan karena pelecehan seksual, termasuk 13 yang merupakan manajer senior dan di atas."
Surat itu menyatakan karyawan yang dipecat tidak akan menerima paket kompensasi.
Email itu dikirim sebagai tanggapan atas laporan investigasi New York Times bahwa Google telah menutup-nutupi tuduhan seks terhadap beberapa karyawannya yang paling senior, termasuk Andy Rubin yang dikenal sebagai "bapak Android".
Menurut laporan tersebut, setelah rekan kerja menuduh Rubin melakukan pelanggaran seksual pada tahun 2014, Google menemukan tuduhan itu kredibel. Perusahaan lantas membayarnya USD90 juta agar dia hengkang secara diam-diam dan menginvestasikan jutaan lebih banyak dalam usaha berikutnya. Pembayaran disetujui di tingkat tertinggi dari manajemen Google.
Rubin, dalam laporan New York Times, disebut terlibat seks oral dengan karyawan di sebuah kamar hotel pada tahun 2013. "Kisah hari ini di New York Times sulit dibaca," tulis Pichai di email-nya.
Dalam suratnya, Pichai meyakinkan karyawan bahwa Google telah membuat saluran anonim rahasia untuk melaporkan setiap pelanggaran. Dia mengatakan semua wakil presiden dan wakil presiden senior diharuskan mengungkapkan hubungan apa pun dengan rekan kerjanya.
"Kami ingin meyakinkan Anda bahwa kami meninjau setiap keluhan tentang pelecehan seksual atau perilaku tidak pantas, kami menyelidiki dan kami mengambil tindakan," imbuh surat Pichai.
Surat itu dikirim pada hari yang sama ketika perusahaan induk Google melaporkan pertumbuhan kuartal ketiga yang lebih lambat dari yang diperkirakan analis. Menurut laporan BBC, Jumat (26/10/2018), saham Alphabet, yang memiliki Google, turun lebih dari 3 persen di New York setelah melaporkan pendapatan sebesar USD33,7 miliar untuk Juli hingga September.
Sebuah surat yang dikirim oleh CEO Alphabet (pemilik Google), Sundar Pichai, kepada karyawan perusahaan mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut memiliki masalah dengan perilaku seksual yang tidak pantas di antara para stafnya.
Email mengejutkan Pichai untuk para karyawannya pada hari Kamis menyatakan Google telah memecat 48 karyawan atas perilaku seksual sejak 2016, termasuk 13 manajer senior dan di atasnya.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kami telah membuat sejumlah perubahan, termasuk mengambil garis yang semakin keras pada perilaku yang tidak pantas oleh orang-orang dalam posisi otoritas," tulis Pichai.
"Dalam dua tahun terakhir, 48 orang telah dihentikan karena pelecehan seksual, termasuk 13 yang merupakan manajer senior dan di atas."
Surat itu menyatakan karyawan yang dipecat tidak akan menerima paket kompensasi.
Email itu dikirim sebagai tanggapan atas laporan investigasi New York Times bahwa Google telah menutup-nutupi tuduhan seks terhadap beberapa karyawannya yang paling senior, termasuk Andy Rubin yang dikenal sebagai "bapak Android".
Menurut laporan tersebut, setelah rekan kerja menuduh Rubin melakukan pelanggaran seksual pada tahun 2014, Google menemukan tuduhan itu kredibel. Perusahaan lantas membayarnya USD90 juta agar dia hengkang secara diam-diam dan menginvestasikan jutaan lebih banyak dalam usaha berikutnya. Pembayaran disetujui di tingkat tertinggi dari manajemen Google.
Rubin, dalam laporan New York Times, disebut terlibat seks oral dengan karyawan di sebuah kamar hotel pada tahun 2013. "Kisah hari ini di New York Times sulit dibaca," tulis Pichai di email-nya.
Dalam suratnya, Pichai meyakinkan karyawan bahwa Google telah membuat saluran anonim rahasia untuk melaporkan setiap pelanggaran. Dia mengatakan semua wakil presiden dan wakil presiden senior diharuskan mengungkapkan hubungan apa pun dengan rekan kerjanya.
"Kami ingin meyakinkan Anda bahwa kami meninjau setiap keluhan tentang pelecehan seksual atau perilaku tidak pantas, kami menyelidiki dan kami mengambil tindakan," imbuh surat Pichai.
Surat itu dikirim pada hari yang sama ketika perusahaan induk Google melaporkan pertumbuhan kuartal ketiga yang lebih lambat dari yang diperkirakan analis. Menurut laporan BBC, Jumat (26/10/2018), saham Alphabet, yang memiliki Google, turun lebih dari 3 persen di New York setelah melaporkan pendapatan sebesar USD33,7 miliar untuk Juli hingga September.
(mas)