Turki Berharap Kasus Khashoggi Tak Rusak Hubungan dengan Saudi

Rabu, 24 Oktober 2018 - 18:36 WIB
Turki Berharap Kasus...
Turki Berharap Kasus Khashoggi Tak Rusak Hubungan dengan Saudi
A A A
ANKARA - Pemerintah Turki berharap kasus Jamal Khashoggi tidak membuat hubungan dengan Arab Saudi memburuk. Ankara menyatakan, Riyadh adalah salah satu mitra terpenting Turki.

"Sejak awal, Presiden kami (Recep Tayyip Erdogan) sudah menegaskan tidak ada yang akan tetap dirahasiakan dalam kasus ini," kata juru bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (24/10).

"Saudi adalah negara penting bagi kami, mereka adalah saudara. Kami memiliki banyak kemitraan dan kami tidak ingin ini menjadi rusak. Akibatnya, ada tanggung jawab besar pada pihak berwenang Saudi untuk menjelaskan kasus ini," sambungnya.

Sebelumnya, Erdogan menuturkan pembunuhan Khashoggi direncanakan beberapa hari sebelumnya. Erdogan mengatakan Turki memiliki bukti kuat bahwa

Khashoggi terbunuh dalam pembunuhan terencana dan biadab di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Ia juga menyerukan para tersangka untuk diadili di Istanbul.

Lebih jauh, Erdogan menuntut Arab Saudi memberikan jawab tentang di mana mayat Khashoggi berada, dan siapa yang memerintahkan operasi pembunuhannya.

Erdogan kemudian mengungkapkan bahwa 15 belas warga Saudi tiba di Istanbul dalam tiga tim dengan penerbangan terpisah pada hari-hari dan jam-jam menjelang pembunuhan.

Sehari sebelum pembunuhan, ia mengatakan, beberapa anggota dari kelompok itu pergi ke hutan Belgrad, dekat konsulat - daerah yang ditelusuri pekan lalu oleh polisi Turki yang mencari mayat Khasggi.

Ia juga menjelaskan bagaimana tim pembunuh telah menghapus hard drive dari sistem kamera pengawas konsulat sebelum kedatangan Khashoggi, yang berkunjung untuk mendapatkan dokumen bagi pernikahan yang akan datang.

"Seorang pria yang mirip Khashoggi, mengenakan pakaian, kacamata, dan jenggot palsu, termasuk di antara kelompok yang meninggalkan konsulat pada hari yang sama dengan pembunuhan itu," ucapnya.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0776 seconds (0.1#10.140)