China Sayangkan Keputusan AS Mundur dari Perjanjian Senjata Nuklir
A
A
A
BEIJING - Pemerintah China menyayangkan keputusan Amerika Serikat (AS) untuk mundur dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF). Beijing menyebut langkah AS itu benar-benar salah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyatakan, adalah sebuah perjanjian yang sangat penting dan telah membantu menstabilkan situasi dunia selama tiga dekade terakhir.
"Perjanjian INF adalah perjanjian pengendalian senjata penting yang dicapai oleh AS dan Uni Soviet selama Perang Dingin," kata Hua dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (22/10).
"Perjanjian ini telah memainkan peran penting dalam menstabilkan hubungan internasional, menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global. Hari ini masih sangat penting," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, Kremlin menuturkan Rusia akan meminta penjelasan kepada AS, mengenai keputusan mereka secara sepihak keluar dari perjanjian yang diteken pada tahun 1987 itu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan keputusan AS mundur dari INF akan diangkat dalam pertemua antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Penasihat Keamanan AS, John Bolton di Moskow pekan ini.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyatakan, adalah sebuah perjanjian yang sangat penting dan telah membantu menstabilkan situasi dunia selama tiga dekade terakhir.
"Perjanjian INF adalah perjanjian pengendalian senjata penting yang dicapai oleh AS dan Uni Soviet selama Perang Dingin," kata Hua dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (22/10).
"Perjanjian ini telah memainkan peran penting dalam menstabilkan hubungan internasional, menjaga keseimbangan dan stabilitas strategis global. Hari ini masih sangat penting," sambungnya.
Sebelumnya diwartakan, Kremlin menuturkan Rusia akan meminta penjelasan kepada AS, mengenai keputusan mereka secara sepihak keluar dari perjanjian yang diteken pada tahun 1987 itu.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuturkan keputusan AS mundur dari INF akan diangkat dalam pertemua antara Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Penasihat Keamanan AS, John Bolton di Moskow pekan ini.
(esn)