Dikira Air Gratis, Penumpang Taksi Online China Minum Urine
A
A
A
BEIJING - Seorang penumpang Didi Chuxing, layanan taksi online China, terkejut setelah menenggak urine di botol air minum yang disediakan gratis oleh penyedia transportasi tersebut. Penumpang itu mengira botol itu tempat minum gratis, namun ternyata diisi air seni.
Insiden ini menambah daftar skandal platform transportasi online terbesar di China tersebut. Sebelumnya, Didi Chuxing, tersandung skandal pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan oknum driver-nya.
Mengutip laporan Beijing News, penumpang bermarga Sun mengaku bepergian dengan tiga rekannya dengan taksi Didi Chuxing berkursi tujuh di distrik Putuo, Shanghai, pada Selasa malam lalu.
Sun kepada surat kabar tersebut mengatakan bahwa dia sudah mengonfirmasi sopir taksi bahwa tidak apa-apa untuk minum air dari botol tersebut. Botol itu terdapat logo Didi Chuxing sebagai logo resmi layanan utama perusahaan. Saat akan meminum, tutup botol sudah longgar.
"Saya sudah konfirmasi dengan pengemudinya segera dan dia mengatakan mungkin penumpang sebelumnya meninggalkan tutup (dalam kondisi longgar), tetapi tidak meminumnya karena botol masih penuh," kata Sun.
Sun mengatakan sopir itu membantah bahwa urine di botol tersebut merupakan air kencingnya. Sopir itu memintanya untuk tidak mengadu karena khawatir akan dipecat perusahaan.
"Dia menjadi sangat gelisah dan terus meminta maaf dan memukul dirinya sendiri. Dia juga menawarkan untuk menyelesaikan dari (uang) sakunya sendiri," kata Sun.
Sun kemudian menelepon polisi dan tetap mengadukan hal itu kepada manajemen Didi Chuxing.
Melalui seorang juru bicara, Didi Chuxing mengonfirmasi laporan tersebut. Sang sopir taksi telah diberhentikan dari layanan.
Menurut perusahaan tersebut, sopir itu telah menggunakan botol untuk menampung air seninya karena dia tidak menemukan kamar mandi dan lupa untuk membuangnya.
"Sopir itu meminta maaf kepada penumpang berulang kali," kata pihak perusahaan, seperti dikutip South China Morning Post, Kamis (11/10/2018).
"Kami meminta maaf atas insiden yang tidak menguntungkan ini, dan mengajak penumpang dan pengemudi untuk pemeriksaan fisik," lanjut pihak perusahaan.
Insiden ini menambah daftar skandal platform transportasi online terbesar di China tersebut. Sebelumnya, Didi Chuxing, tersandung skandal pembunuhan dan pemerkosaan yang dilakukan oknum driver-nya.
Mengutip laporan Beijing News, penumpang bermarga Sun mengaku bepergian dengan tiga rekannya dengan taksi Didi Chuxing berkursi tujuh di distrik Putuo, Shanghai, pada Selasa malam lalu.
Sun kepada surat kabar tersebut mengatakan bahwa dia sudah mengonfirmasi sopir taksi bahwa tidak apa-apa untuk minum air dari botol tersebut. Botol itu terdapat logo Didi Chuxing sebagai logo resmi layanan utama perusahaan. Saat akan meminum, tutup botol sudah longgar.
"Saya sudah konfirmasi dengan pengemudinya segera dan dia mengatakan mungkin penumpang sebelumnya meninggalkan tutup (dalam kondisi longgar), tetapi tidak meminumnya karena botol masih penuh," kata Sun.
Sun mengatakan sopir itu membantah bahwa urine di botol tersebut merupakan air kencingnya. Sopir itu memintanya untuk tidak mengadu karena khawatir akan dipecat perusahaan.
"Dia menjadi sangat gelisah dan terus meminta maaf dan memukul dirinya sendiri. Dia juga menawarkan untuk menyelesaikan dari (uang) sakunya sendiri," kata Sun.
Sun kemudian menelepon polisi dan tetap mengadukan hal itu kepada manajemen Didi Chuxing.
Melalui seorang juru bicara, Didi Chuxing mengonfirmasi laporan tersebut. Sang sopir taksi telah diberhentikan dari layanan.
Menurut perusahaan tersebut, sopir itu telah menggunakan botol untuk menampung air seninya karena dia tidak menemukan kamar mandi dan lupa untuk membuangnya.
"Sopir itu meminta maaf kepada penumpang berulang kali," kata pihak perusahaan, seperti dikutip South China Morning Post, Kamis (11/10/2018).
"Kami meminta maaf atas insiden yang tidak menguntungkan ini, dan mengajak penumpang dan pengemudi untuk pemeriksaan fisik," lanjut pihak perusahaan.
(mas)