Aktris Top China Fan Bingbing Didenda Hampir Rp2 Triliun

Kamis, 04 Oktober 2018 - 18:26 WIB
Aktris Top China Fan Bingbing Didenda Hampir Rp2 Triliun
Aktris Top China Fan Bingbing Didenda Hampir Rp2 Triliun
A A A
BEIJING - Aktris, produser televisi, dan penyanyi pop China, Fan Bingbing, didenda sekitar 883 juta yuan (Rp1,93 triliun, kurs 2.195 peryuan) atas kasus penghindaran pajak dan pelanggaran hukum lainnya.

Aktris dengan bayaran tertinggi di China itu akan dapat menghindari dakwaan kriminal jika membayar denda sesuai jadwal. Bingbing yang menghilang tanpa kabar sejak Juli menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial.

Dia menjadi salah satu aktris China yang terjerat dalam penyelidikan skandal kontrak pendapatan selebritas. Sederetan bintang film diduga menggunakan kontrak yin-yang atau kontrak ganda untuk pemalsuan data pendapatan.

Otoritas terkait China meminta Bingbing dan perusahaannya untuk segera membayar denda, penalti, dan pajak yang menumpuk. Lokasi keberadaan aktris yang bermain di film X-Men dan Iron Man itu sampai sekarang masih tidak diketahui.

Namun, sejumlah orang menduga dia bersembunyi di sebuah wilayah di China. “Saya belum pernah semenderita ini. Saya sangat malu dengan apa yang telah saya lakukan. Saya benar-benar meminta maaf kepada semuanya,” tulis Bingbing di Weibo, kemarin, dikutip bbc.com.

“Saya menerima keputusan hukum. Saya akan bersikap kooperatif dan membayar semua pajak dan denda.” Bingbing melanjutkan, tanpa adanya kebijakan positif dari Partai Komunis China dan kepedulian dari masyarakat, dia tidak akan sesukses seperti saat ini.

Karena itu, dia mengaku ingin menjadi warga China yang baik dan menaati aturan hukum yang berlaku. Saat ini, agen Bingbing sedang ditahan dan diselidiki kepolisian China.

Studio tempat Bingbing bekerja menyatakan Bingbing tidak pernah menandatangani kontrak yin-yang. Bingbing merupakan figur publik yang sangat terkenal dan menjadi selebritas paling berpengaruh. Pada tahun lalu majalah Forbes menempatkannya sebagai selebritis papan atas China dengan pendapatan 300 juta yuan.

Media lokal China, CCTV, melaporkan Bingbing tidak dijatuhi hukuman atas tindak kejahatan, tapi hanya sanksi administratif. Meski demikian, reputasi Bingbing terlanjur hancur dan hanya sedikit warga China yang menaruh simpati.

Permintaan maaf Bingbing juga dinilai tidak berarti. Dia terancam dimasukkan dalam daftar hitam dari industri hiburan. Bingbing memiliki lebih dari 62 juta pengikut di Weibo. Aktivitasnya di media sosial terhenti sejak 23 Juli.

Normalnya, dia selalu posting sesuatu dan mendapat ribuan komentar per hari. Penggemar Bingbing pun khawatir. Mereka meminta Bingbing memberikan kabar melalui unggahannya pada 2 Juni silam. “Kami mencintaimu,” ungkap rata-rata pengguna Weibo.

Selama beberapa pekan, keprihatinan itu terus meningkat, terutama setelah menyebarnya berita Bingbing sedang diselidiki. Surat kabar Economic Observer melaporkan pada 26 Juli beberapa staf Bingbing diinterogasi polisi.

Saudaranya juga dicekal keluar negeri. Semua artikel terkait penyelidikan tersebut disensor dan di-take down hingga tidak tersisa. Sebagian surat kabar di China berdiri independen. Namun, mereka tidak dapat menyebarkan isu-isu tertentu.

Sejak Bingbing terjerat skandal peng hindaran pajak, perusahaan produksi Huayi Brothers juga jatuh di pasar saham. Pemerintah China telah membatasi pendapatan para aktor sebagai bagian dari upaya menyelidiki penghindaran pajak dan pemujaan terhadap uang di tengah industri hiburan mereka.

Aktor utama tidak boleh dibayar lebih dari 70% dari total pendapatan casting . Kebijakan itu dikeluarkan setelah debat sengit terkait tuduhan pencucian uang.

Pernyataan resminya di keluarkan lima departemen pemerintah, dari Kementerian budaya dan pariwisata hingga departemen propaganda. Mereka menyatakan penghindaran pajak dan kontrak yin-yang telah merusak industri perfilman dan televisi dan mendorong anak muda mengejar karier hiburan secara buta.

Pada Mei lalu presenter TV Cui Yongyuan menuduh Bingbing dan selebritas lain memiliki kontrak ganda. Mereka hanya melaporkan kontrak dengan nilai terendah kepada otoritas terkait. Namun, studio tempat Bingbing bekerja menepis tuduhan itu dan memperingatkan Cui agar tidak melakukan pencemaran nama baik.

Pemerintah China menerapkan aturan yang amat ketat. Industri hiburan diharapkan dapat memberikan keuntungan kepada masyarakat dibanding gelar box office, rating, dan click. Pada tahun lalu, otoritas terkait China memperingatkan sebuah drama televisi agar mengangkat budaya lokal dan memperkuat peradaban spiritual.
(don)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4055 seconds (0.1#10.140)