50 Juta Akun Facebook Di-hack, Senator AS Serukan Investigasi

Sabtu, 29 September 2018 - 08:55 WIB
50 Juta Akun Facebook...
50 Juta Akun Facebook Di-hack, Senator AS Serukan Investigasi
A A A
WASHINGTON - Otoritas berwenang Amerika Serikat diserukan untuk meluncurkan investigasi terhadap peretasan besar-besaran Facebook yang memengaruhi 50 juta akun penggunanya. Seruan ini disampaikan Wakil Ketua Komite Intelijen Senat Mark Warner.

Pihak Facebook Inc mengakui peretas mengambil alih puluhan juta akun pengguna dengan memanfaatkan fitur "View As".
"Kabar bahwa sedikitnya 50 juta pengguna Facebook yang akunnya dikompromikan sangat mengkhawatirkan," kata Warner pada hari Jumat waktu Washington atau Sabtu (29/9/2018) WIB. "Investigasi penuh harus dilakukan dengan cepat dan dipublikasikan sehingga kita bisa mengerti lebih banyak tentang apa yang terjadi," katanya lagi, seperti dikutip Reuters.

Peretasan besar-besaran ini, lanjut dia, juga merupakan indikasi bahwa Kongres AS harus mengambil tindakan untuk melindungi privasi dan keamanan di media sosial.

Menurut pihak Facebook, peretas mencuri kode masuk digital yang memungkinkan peretas tersebut untuk mengambil alih sekitar 50 juta akun pengguna dalam pelanggaran keamanan terburuk yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Facebook, yang memiliki lebih dari 2,2 miliar pengguna bulanan, mengaku belum menentukan apakah peretas menyalahgunakan akun atau mencuri informasi pribadi. Lokasi peretas juga belum diidentifikasi.

Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg menggambarkan peretasan besar-besaran ini sebagai insiden yang "benar-benar serius". Akunnya bersama dengan akun Chief Operating Officer Sheryl Sandberg, juga terkena dampak.

Facebook menjadi berita utama awal tahun ini setelah data pribadi sekitar 87 juta pengguna diakses secara ilegal oleh perusahaan data politik Cambridge Analytica. Kasus ini telah mendorong penyelidikan pemerintah terhadap praktik privasi perusahaan di seluruh dunia, dan memicu gerakan sosial "#deleteFacebook" di antara pengguna media sosial tersebut.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0749 seconds (0.1#10.140)