Terkait Serangan di Parade Militer, AS Minta Iran Berkaca
A
A
A
NEW YORK - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley menegaskan, pihaknya tidak terlibat dalam serangan terhadap parade militer Iran yang menewaskan setidaknya 25 orang dan melukai puluhan lainnya.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan CNN, Haley menyatakan, sebelum menyalahkan negara lain, Iran harus terlebih dahulu berkaca. Presiden Iran, Hassan Rouhani, lanjut Haley sebaiknya melihat ke dalam negeri dahulu, sebelum menyalahkan pihak lain.
"Dia perlu melihat negaranya sendiri untuk mencari tahu dari mana asalnya. Dia bisa menyalahkan kita semua yang dia inginkan. Hal yang harus dia lakukan adalah melihat kaca," kata Haley dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Reuters pada Minggu (23/9).
Haley kemudian mengatakan, meskipun hubungan antara AS dan Iran tidak baik dan ketegangan diantara kedua negara terus meningkat, AS tidak berusaha melakukan perubahan rezim Teheran atau di tempat lain.
"AS tidak ingin melakukan perubahan rezim di Iran. Kami tidak ingin melakukan perubahan rezim di manapun di dunia," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, Rouhani mengatakan bahwa Iran siap untuk menghadapai AS dan sekutu Teluk Arabnya. Itu dikatakannya sehari setelah serangan terhadap parade militer Iran yang menewaskan 25 orang, temasuk 12 anggota pasukan elit Garda Revolusi.
Berbicara sebelum meninggalkan Teheran untuk menghadiri Sidang Umum PBB tahunan di New York, Rouhani menuduh negara-negara Teluk Arab yang didukung AS memberikan dukungan keuangan dan militer untuk kelompok etnis Arab anti-pemerintah di Iran.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan CNN, Haley menyatakan, sebelum menyalahkan negara lain, Iran harus terlebih dahulu berkaca. Presiden Iran, Hassan Rouhani, lanjut Haley sebaiknya melihat ke dalam negeri dahulu, sebelum menyalahkan pihak lain.
"Dia perlu melihat negaranya sendiri untuk mencari tahu dari mana asalnya. Dia bisa menyalahkan kita semua yang dia inginkan. Hal yang harus dia lakukan adalah melihat kaca," kata Haley dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Reuters pada Minggu (23/9).
Haley kemudian mengatakan, meskipun hubungan antara AS dan Iran tidak baik dan ketegangan diantara kedua negara terus meningkat, AS tidak berusaha melakukan perubahan rezim Teheran atau di tempat lain.
"AS tidak ingin melakukan perubahan rezim di Iran. Kami tidak ingin melakukan perubahan rezim di manapun di dunia," ungkapnya.
Sebelumnya diwartakan, Rouhani mengatakan bahwa Iran siap untuk menghadapai AS dan sekutu Teluk Arabnya. Itu dikatakannya sehari setelah serangan terhadap parade militer Iran yang menewaskan 25 orang, temasuk 12 anggota pasukan elit Garda Revolusi.
Berbicara sebelum meninggalkan Teheran untuk menghadiri Sidang Umum PBB tahunan di New York, Rouhani menuduh negara-negara Teluk Arab yang didukung AS memberikan dukungan keuangan dan militer untuk kelompok etnis Arab anti-pemerintah di Iran.
(esn)