Iran Panggil Perwakilan UEA Terkait Serangan Parade Militer
A
A
A
TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran dilaporkan telah memanggil Kuasa Usaha Kedutaan Besar uni Emirat Arab (UEA) di Teheran. Pemanggilan perwakilan UEA ini terkait dengan serangan di parade militer Iran, kemarin.
Kantor berita Iran, IRNA, seperti dilansir Reuters pada Minggu (23/9), menuturkan, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Kuasa Usaha UEA di Teheran atas komentar yang dibuat tentang serangan parade militer yang menewaskan 25 orang, termasuk anggota Garda Revolusi.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran juga telah memanggil Duta Besar Inggris, Belanda dan Denmark. Teheran menuduh negara-negara itu menyembunyikan kelompok oposisi Iran.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Abolfazl Shekarchi mengatakan militan yang melakukan serangan terkait dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga menuduh negara di kawasan dan AS sebagai pihak mengatur serangan itu.
Seperti diketahui, militan bersenjata memberondong tembakan ke arah pawai militer Iran di kota Ahvaz, yang menewaskan setidaknya 24 orang dan melukai 60 orang lainnya.Kelompok Gerakan Demokrasi Arab Patriotik yang terkait Saudi di Ahwaz dilaporkan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Indonesia, Turki, Mesir dan juga AS melemparkan kecaman keras atas serangan ini. Melalui akun Twitternya, Kementerian Luar Negeri Indonesia menuturkan bahwa Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada pemerintah Iran, dan juga kepada keluarga dan kerabat korban dalam serangan tersebut.
Ucapan belasungkawa serupa juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Turki. "Kami berharap rahmat Allah atas mereka yang kehilangan nyawa dan pemulihan cepat untuk yang terluka. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat dan Pemerintah Iran," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
Kantor berita Iran, IRNA, seperti dilansir Reuters pada Minggu (23/9), menuturkan, Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Kuasa Usaha UEA di Teheran atas komentar yang dibuat tentang serangan parade militer yang menewaskan 25 orang, termasuk anggota Garda Revolusi.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Iran juga telah memanggil Duta Besar Inggris, Belanda dan Denmark. Teheran menuduh negara-negara itu menyembunyikan kelompok oposisi Iran.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Abolfazl Shekarchi mengatakan militan yang melakukan serangan terkait dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga menuduh negara di kawasan dan AS sebagai pihak mengatur serangan itu.
Seperti diketahui, militan bersenjata memberondong tembakan ke arah pawai militer Iran di kota Ahvaz, yang menewaskan setidaknya 24 orang dan melukai 60 orang lainnya.Kelompok Gerakan Demokrasi Arab Patriotik yang terkait Saudi di Ahwaz dilaporkan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Indonesia, Turki, Mesir dan juga AS melemparkan kecaman keras atas serangan ini. Melalui akun Twitternya, Kementerian Luar Negeri Indonesia menuturkan bahwa Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada pemerintah Iran, dan juga kepada keluarga dan kerabat korban dalam serangan tersebut.
Ucapan belasungkawa serupa juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Turki. "Kami berharap rahmat Allah atas mereka yang kehilangan nyawa dan pemulihan cepat untuk yang terluka. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat dan Pemerintah Iran," kata Kementerian Luar Negeri Turki.
(esn)