Kapal Terbalik di Sungai Kongo, 27 Tenggelam
A
A
A
KINSHASA - Setidaknya 27 orang tenggelam dan yang lainnya diduga tewas setelah sebuah perahu sungai terbalik di anak sungai Kongo di Kongo utara. Demikian pernyataan pejabat lokal.
"Kami menarik 27 mayat dari sungai Mongala setelah pesawat itu terbalik semalam," kata gubernur provinsi Alpha Belo-Ngwata seperti dikutip dari AFP, Kamis (20/9/2018).
"Sejumlah korban lain masih berada di bawah air. Tim penyelamat mencoba untuk menyelamatkan mereka," tambahnya, tidak dapat memberikan jumlah korban secara tepat.
Korban selamat dari kecelakaan itu, Junior Mozobo, mengatakan bahwa sekitar 60 orang terutama pedagang dan pelajar telah menaiki kapal berbentuk kano yang dijuluki HB Espoir (harapan).
Mozobo menyalahkan operator karena membebani perahu yang sudah dalam kondisi buruk dan kemudian berlayar setelah gelap.
Pihak berwenang sedang mencari pemilik perahu, yang melarikan diri setelah kecelakaan sekitar 1.500 kilometer timur laut dari Ibu Kota Kinshasa.
Dikenal secara lokal sebagai baleinieres (secara harfiah, pemburu paus), perahu-perahu itu menyerupai perahu bermotor dan dapat memiliki panjang dari 15 hingga 30 meter dan dua hingga enam meter lebarnya.
Mereka dapat mengangkut hingga 140 ton barang dan lusinan penumpang, tanpa jaket pelampung meskipun banyak penumpang yang tidak bisa berenang.
Pada bulan Mei, 50 orang tewas dalam kecelakaan serupa di sungai lain di barat laut bekas koloni Belgia tersebut.
"Kami menarik 27 mayat dari sungai Mongala setelah pesawat itu terbalik semalam," kata gubernur provinsi Alpha Belo-Ngwata seperti dikutip dari AFP, Kamis (20/9/2018).
"Sejumlah korban lain masih berada di bawah air. Tim penyelamat mencoba untuk menyelamatkan mereka," tambahnya, tidak dapat memberikan jumlah korban secara tepat.
Korban selamat dari kecelakaan itu, Junior Mozobo, mengatakan bahwa sekitar 60 orang terutama pedagang dan pelajar telah menaiki kapal berbentuk kano yang dijuluki HB Espoir (harapan).
Mozobo menyalahkan operator karena membebani perahu yang sudah dalam kondisi buruk dan kemudian berlayar setelah gelap.
Pihak berwenang sedang mencari pemilik perahu, yang melarikan diri setelah kecelakaan sekitar 1.500 kilometer timur laut dari Ibu Kota Kinshasa.
Dikenal secara lokal sebagai baleinieres (secara harfiah, pemburu paus), perahu-perahu itu menyerupai perahu bermotor dan dapat memiliki panjang dari 15 hingga 30 meter dan dua hingga enam meter lebarnya.
Mereka dapat mengangkut hingga 140 ton barang dan lusinan penumpang, tanpa jaket pelampung meskipun banyak penumpang yang tidak bisa berenang.
Pada bulan Mei, 50 orang tewas dalam kecelakaan serupa di sungai lain di barat laut bekas koloni Belgia tersebut.
(ian)